Pagi ini alarm di handphoneku berdering pukul 04.30 sengaja aku set pagi karena hari ini aku menjadi panitia masa orientasi mahasiswa baru. Aku segera bangkit dari tempat tidurku dan menuju toilet. Tanpa sarapan, segera aku starter motor ninjaku dan berangkat menuju kampus.
“Pagi sekali udah berangkat ke kampus Bob?”, tanya ibuku “iya bu, Boby ada acara di kampus mulai jam 06. 00 pagi” kataku sambil berlalu
Aku melihat para mahasiwa-mahasiswi baru memasuki gerbang kampus dengan berlari-lari. Aku sebagai panitia rasanya geli melihat adik-adik calon mahasiswa ini penuh ketakutan, apalagi kalo mereka berbuat kesalahan. Dengan menggunakan atribut yang lucu-lucu, calon mahasiswa baru tampak cupu, calon mahasiswi baru dengan mengenakan pita warna warni untuk mengkuncir rambutnya. Mereka diwajibkan membawa atribut yang unik-unik dan jika tidak membawa siap-siap mendapat hadiah dari kakak senior. Di dalam kelompokku kulihat ada seorang calon mahasiswi yang putih, imut dan cantik. Walaupun dengan penampilan yang cupu tapi wajah ayunya tetap nampak. Namanya Elsa dan aku Bobi, mahasiswa semester 5. Kami sama-sama kuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik sebuah universitas swasta di Bandung. Aku mencoba-coba mencari kesalahan Ela agar aku bisa lebih mengenalnya. Ahhhh akhirnya aku temukan sedikit kesalahan
“ada yang belum dipanggil absen”, kataku “saya kak”. Kata Elsa “Oh kamu Elsa, belum mengumpulkan tugas makalah singkat tentang kepemimpinan” kataku “sudah kak”, Elsa menjawab dengan nada pelan dan seperti ketakutan “ini saya cek gak ada, berarti kamu memang belum ngumpulin tugas”, kataku “Ya sudah kalo gitu, kamu maju ke depan”
“Adik-adik calon mahasiswa dan mahasiswi baru, dihadapan kalian ini ada teman yang belum membuat tugas” kataku berteriak dengan lantang dan keras dengan menggunakan pengeras suara “hukuman apa yang harus diberikan kepada dia”, teriakku lagi “nyanyi, nyanyi, nyanyi”, semua calon maba berteriak. Elsa spontan mukanya merah merona dan seperti mau menangis dan akhirnya dia menyanyikan lagu Kasih Ibu.
Sontak semua mahasiswa baru hening mendengarkannya. Suaranya yang tinggi seperti penyanyi gereja membawakan lagu kasih ibu dengan merdunya. “Indah sekali”, gumamku dalam hati.
Masa ospek sudah berlalu dan hari ini aku berangkat ke kampus dengan harapan bisa bertemu neng geulis Elsa. Sesampai di kampus aku lihat papan pengumuman untuk melihat jadwal kuliah mahasiswa baru, tapi kulihat pagi ini tidak ada kuliah. Setelah selesai kuliah aku pergi ke perpustakaan. Ahaaa.., aku melihat si cantik Elsa sedang mendaftar anggota perpustakaan. “ini kartunya, bisa pinjam buku setiap hari kerja”, kata petugas perpustakaan
Aku senang sekali melihat dia dari kejauhan tapi aku malu untuk menyapanya, buru-buru aku keluar dari perpustakaan dan pergi ke kantin yang berada di student center. “Kopi hitam, gulanya dikit ya kang”, kataku ke penjual kantin Dan aku duduk di sudut kantin sambil mengeluarkan rokok jisamsu.
Tak lama kemudian banyak mahasiswa berdatangan di kantin dan aku melihat si cantik Elsa juga ke kantin. Melihat kedatangan dia aku menjadi salah tingkah, aku pura-pura tak melihatnya. Namun Elsa dengan ramah menegurku. “Pagi Kak Boby”, sapa Elsa “Pagi juga dik” jawabku singkat tanpa menatap mereka
Kesannya aku memang angkuh dan sombong kepada Elsa tapi sejatinya karena malu untuk bisa sekedar ngobrol dan berbasa-basi. Di bangku pojok aku pura-pura sibuk memainkan handphoneku sesekali aku melirik ke tempat duduk Elsa. Kulihat dia sedang asyik berbincang-bincang dengan mahasiswa baru lainnya.
“Ini kang kopinya”, tiba-tiba penjual kantin menyadarkan lamunanku. “iya kang, nuhun”, jawabku “kalo terlalu pahit bisa ditambah gulanya lagi kang” “gak usah kang, sambil melihat dia kopiku udah jadi manis”, kataku tiba-tiba keceplosan “maksudnya kang?, ooo saya paham maksud akang”, kata si penjual kantin sambil tertawa lepas
Beberapa pengunjung di kantin menoleh ke arahku, buru-buru kusruput kopi pahit itu dan meninggalkan kantin.
Siang ini matahari sangat terik memancarkan tubuhnya begitu panas. Aku berjalan di koridor kampus menuju ruang kuliah. Aku lihat beberapa mahasiswa baru sedang duduk-duduk di bawah pohon. Sebelum masuk ke ruang kelas, aku melihat papan pengumuman. Kulihat ada foto-foto hasil kegiatan orientasi mahasiswa baru sudah ditempel oleh seksi dokumentasi. Dan kulihat ada foto neng geulis Elsa yang sedang bernyanyi. Tiba-tiba foto itu aku ambil dan kumasukkan ke dalam tas. Sesampai di rumah kupandangi foto itu dan sengaja aku taruh di meja belajarku. Biar aku semangat berangkat ke kampus karena semester lalu aku sering bolos kuliah, kadang absenpun aku titip ke teman.
“Tumben lo rajin kuliah, biasanya nitip absen mulu” sapa Adam teman akrabku “iya dunk namanya juga tahun ajaran baru, harus semangat dunk”. Jawabku “ehmmm keknya lo semangat karena ada mahasiswi baru deh, hayoo ngaku” “ehmmm” kataku sambil menggaruk-garukkan kepala
Kuliah hari ini terasa melelahkan. Mendengarkan dosen ngajar Governansi digital yang penuh teori-teori membuat kepalaku mengepul dan berasap. Di kelas aku hanya mendengarkan selintas lalu dan begitu kelas selesai aku buru-buru keluar kelas dan mengajak Adam ke kantin.
“Dam, ke kantin yuks, mendadak lapar gue dengerin dosen ngomong 3 sks” ajakku Dan segera aku dan Adam menuju kantin. Seperti biasa aku memilih duduk di bangku pojok. Tiba-tiba Elsa datang dengan teman-temannya. “eh akang, mau pesen kopi manis atau kopi pahit”, goda penjual kantin
Waktu berjalan begitu cepat tak terasa satu tahuh berlalu. Semester 5 dan 6 aku lalui dengan ceria. Aku cukup senang walau hanya menjadi pengagum rahasia gadis pujaan hati, hanya bisa mengamatinya dari kejauhan dan melihat senyumannya yang sangat menarik. Hari ini mulai lagi dengan perkuliahan baru dimana mahasiswa baru sudah ada lagi. Aku tetap setia menunggu si cantik di kampus tapi nampaknya cuaca kurang bersahabat, mentari sepertinya malu-malu menunjukkan cahayanya dan entah kenapa pagi ini aku kurang bersemangat buat datang ke kampus. Tapi aku harus ke kampus karena sudah mulai semester 7 aku harus lebih serius kuliah.
Sesampai di kampus kulihat jadwal anak semester 3 ada kuliah pagi di ruang 1 dan aku sengaja duduk di depan kelas. Aku tunggu-tunggu tapi si cantik Elsa tak nampak hingga seminggu aku tak melihatnya. “Ada apa gerangan”, pikirku. Lalu aku mencoba menanyakan Elsa ke Ana teman akrabnya. “An, kamu biasanya selalu berdua sama Elsa kok tumben sendirian”, tanyaku “iya kak, Elsa daftar SBMPTN dan ketrima di Yogya” “oh hebat ya temanmu, selamat ya buat temanmu”
Gubrak… hatiku rasanya kecewa, menjadi tidak ada lagi penyemangatku untuk datang ke kampus. Siang ini kembali kususuri koridor kampus aku berjalan menuju taman. Di taman biasanya para mahasiswa berkumpul dan melakukan berbagai aktivitas di bawah pohon rindang dengan udara yang sejuk. Siang ini angin sepoi-sepoi meniup pohon-pohon disekeliling kampus dan daun-daun kering berguguran, berserakan di tanah, kemudian terbang ditiup angin dan akhirnya jatuh ke tanah. Seperti aku yang kemarin terbang melayang dengan bunga-bunga penuh harapan cinta, kini aku jatuh ke bawah. Aku duduk di taman sendirian sambil memutar youtube dari smarphoneku, pelan-pelan kudengarkan lagu dari Ungu, Cinta dalam hati.
“Angin tolong sampaikan salamku pada dirinya yang jauh disana”, gumamku dalam hati
Cerpen Karangan: Bunga
Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 9 Januari 2022 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com