Saat dua jiwa saling menyapa, akan ada perasaan yang begitu terasa. Dia tertawa, kamu juga tertawa. Dia menangis, kamu menangis juga. Sebab, perasaan tentang menyatukan dua hati yang berbeda.
Mungkin, bagi kamu, aku hanya sekedar teman sekelas yang selalu melempar senyum. Mungkin juga, sekedar teman chatting yang asik. Atau, mungkin sekedar teman kelas biasa? Jujur, aku tak mengetahui bagaimana pandanganmu terhadapku. Aku hanya mengetahui rasa nyaman yang secara tiba-tiba bergejolak dalam hati, setiap kali berada didekatmu.
Mereka bilang, semakin lama kita bertemu seseorang, orang tersebut akan semakin terlihat menarik di mata kita. Dan, hal itu memang benar. Kenyataannya, aku menyukai ketika kamu menatapku, memanggil namaku dan berbicara kepadaku. Sesimple itu aku menyukaimu. Menikmati setiap waktu ketika aku bersamamu. Tidak sengaja menyentuhmu dan tertawa bersama dengan lelucon yang aku buat.
“Hey” panggil kamu kepadaku. “Ada apa?” jawabku “Boleh aku memberitahmu satu hal?” Kamu bertanya kepadaku. “Silahkan…” “Jika ada yang berbicara kepadamu tentang aku, jangan percaya. Kecuali, ketika aku sendiri yang mengatakannya.” Aku tak mengerti, hal apa yang dimaksudkannya. Tetapi, mendengar dia mengatakan satu hal yang membuat aku mati penasaran itu…
“Berbicara dalam hal apa?” tanyaku penasaran. “Apa pun itu.Cukup, jika aku sendiri yang mengatakannya.” “Misalanya?” “Misalanya, aku menyukaimu.” “Menyukaiku?” “Itu hanya misalnya. Tetapi masih dalam proses.” Setelah mengatakan itu, dia langsung pergi bertemu dengan teman-temannya.
Aku tak ingin bertanya lebih atas apa yang dia katakan. Masih dalam proses katanya?, aku sangat bingung. Perkataannya membuat aku terus berpikir, apakah yang dimaksudkannya, perasaan diam-diam yang aku simpan ini, tidak bertepuk sebelah tangan?. Ataukah hanya sebuah kalimat yang tak memiliki arti?.
Aku sangat penasaran. Tetapi tak berani untuk menuntut Jawaban. Biarkan saja itu bergema dalam pikiran. Aku hanya tak ingin mengetahui lebih dalam. Biarkan saja, aku menikmati perasaan ini tanpa dia menyadarinya.
Aku tak menyerah, hanya saja lebih baik jika tak ada yang mengetahuinya. Lebih leluasa untukku, berduan dengannya. Dan aku berharap, jika suatu hari nanti dia mengetahuinya, kumohon jangan menjaga jarak denganku. Tetaplah seperti biasanya, seperti ketika kita tak mengetahui perasaan masing-masing.
Cerpen Karangan: Chetrin Park Blog / Facebook: Cerin Nofil Saya seseorang wanita, yang menyukai metode diam-diam suka. Karena jujur, saya takut jika perasaan saya tak terbalaskan.