Sore hari menjelang magrib suasana di kampus serasa sangat dingin karena siang hari hujan sangat lebat dan mengguyur seantero universitas. Di pojok paling jauh terlihat sebuah gedung tua yang merupakan sebuah fakultas di kampus ini, tembok-tembok yang mulai berlumut, semak belukar yang menjalar dari atas gedung sampai ke setengah bangunan hingga gedung itu terlihat begitu suram. Di depan pintu gedung itu terlihat dua orang mahasiswi yang sedang bercakap cakap.
“Kemarin gue lihat lo di perpus sendirian, meg, ngapain lu, yang lain kan sudah pada selesai bimbingan?” Tanya tresya usai dari kantin dan hendak kembali ke ruang kelas. “Emang iya? Bukannya lo tegur” Mega tidak mengingatnya, ‘apakah memang iya aku sendirian di perpus? Ah, mungkin saat aku mengerjakan proposal skripsi’. Katanya dalam hati. “Lo sibuk gitu”
Percakapan mereka berdua berakhir sampai di situ, karena Mega hendak ke kelas menemui teman-temannya
Setelah sampai di ruang kelas, Mega menemui teman-temannya yang lain. Ada Silvi, Diki dan Teguh. Mereka sedang menyusun proposal penelitian untuk mengampu tugas seminar proposal 2 minggu mendatang. Mendadak percakapan mereka berganti topik.
“meg, dua hari yang lalu lo dandanan gak seperti biasanya deh. Pake gamis serba putih gitu, terus gue panggil gak nyaut.” Ujar Diki. “Bener, meg. Padahal biasanya lo kalo ke kampus kan stylish banget. Kita yang tadinya mau ke kantin, gak pergi-pergi gara-gara manggil lo doang” teguh menyambar pembicaraan Diki “Hah?” Mega terkejut “Gue gak ke kampus dua hari yang lalu.” “Lah terus itu siapa dong? Sumpah muka, badan, mirip lo banget” Diki bertanya keheranan “Ih jadi takut gue. Lo gak bercanda, kan?” Silvi menimpali percakapan. “Ya enggaklah, Sil. Ngapain juga.”
Mereka semua saling pandang memandang dan keheranan. Terlebih lagi Mega yang berusaha mencerna terhadap apa yang telah terjadi. Sementara itu, tanpa mereka ketahui, sosok yang mirip Mega mendatangi mereka dari luar jendela. Menyeringai dan tertawa pelan, tak ada yang mengetahuinya, kecuali Mega yang menengok ke arah jendela.
Cerpen Karangan: M. Irsyaddillah Blog: Irsyaddillah410.blogspot.com
Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 17 Januari 2022 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com