“Jangan sering-sering bercermin nak” Kata ibu itu kepada anak gadisnya yang sedang bercermin di ruang tamu. “Kenapa Ma, lagian aku juga senang melihat diriku sendiri di cermin ini cantik” “Ya pokoknya jangan sering-sering nak soalnya…” Anak itu pun melihat ke arah ibunya “Memangnya kenapa Ma?” “Mama takut nanti kamu diambil sama bayangan kamu sendiri” Kata Ibunya sembari menunjuk ke arah bayangan anaknya yang ada di cermin itu yang terlihat normal.
Beberapa tahun setelah itu anak gadis itu membeli rumahnya sendiri untuk tinggal berpisah dari kedua orangtuanya. Rumah yang dibelinya adalah rumah yang sederhana terbilang cocok untuk dihuni sendiri atau keluarga kecil, satu hal yang tidak biasa dari yang ada di rumah itu adalah sebuah cermin yang terletak di ruang tamu, cermin itu memiliki ukiran yang cantik, cermin itu sudah ada sejak Naku membeli rumah itu, benar nama gadis ini adalah Naku, hanya Naku. Dia sekarang sudah berumur 24 tahun.
Naku sendiri sudah menghuni rumah itu selama sebulan, selama menghuni rumah itu Naku merasa tenang dan nyaman, hanya saja beberapa hari ini dirinya mengalami hal yang aneh di rumahnya, seperti saat sedang malam hari dirinya selalu mendengarkan bunyi lagu tradisional tapi menurut dugaan Naku itu kemungkinan adalah suara yang berasal dari tetangganya, dan kejadian aneh yang dialami Naku saat berada di rumah itu adalah setiap dirinya terbangun dari tidur dirinya selalu merasakan kesakitan disekitar tubuhnya karena bekas sayatan yang entah dari mana tapi menurut dugaan Naku mungkin itu adalah ulah dirinya sendiri yang mengalami rasa gatal saat tidur karena gigitan nyamuk.
Saat ini Naku sedang menuju ke sebuah Cafe tempat dimana biasanya dirinya dan juga sahabatnya yang bernama Jani berkumpul untuk sekedar berbicara dan juga mengabari kabar masing-masing. “Halo Ni udah lama banget kita tidak ke cafe ini” Kata Naku. “Iya haha” Balas Jani.
Saat sedang berada di cafe Jani membuat Naku terkejut karena saat melihat sayatan yang panjang di lengan Naku. “Naku ini kamu kenapa?” Naku melihat sayatan tersebut terkejut dan hanya bisa menggelengkan kepalanya karena dirinya tidak tahu.
Satu jam setelah itu Naku dan Jani pun keluar dari café tersebut untuk mengunjungi rumah Naku, Jani ingin mengunjungi rumah itu untuk menginap menemani Naku. Saat tiba di rumah itu mereka segera masuk. Naku pun memasak masakan untuk mereka makan sedangkan Jani sedang mandi. Hari saat itu sudah petang, saat sedang menyiapkan piring Naku terkejut karena mendengar Jani berteriak dari kamar mandi.
“Jani kamu kenapa?” “Enggak kenapa-napa kok” Jani pun segera meninggalkan Naku yang masih terdiam menatap kearah kamar mandi, Naku hanya bisa terdiam karena tidak tahu tapi yang jelas saat Naku melihat wajah Jani Naku tahu bahwa Jani ketakutan akan sesuatu disana, Naku pun menatap ke arah cermin yang terpasang di kamar mandi itu terlihat normal hanya saja, Naku penasaran apa yang membuat sahabatnya ketakutan.
Tiba-tiba saja dirinya teringat akan pesan mamanya dulu yang mengenai cermin. Naku pun menutup pintu kamar Mandi dan menuju ke ruang tamu, saat tiba di ruang tamu Naku menemukan Jani sedang menatap cermin yang berada disana tanpa bergerak sedikit pun, Jani hanya terlihat diam dan tidak bergerak, melihat itu Naku mendekati Jani untuk menyadarkannya dari lamunan dengan menepuk bahunya Jani, setelah itu Jani tersadar, Naku pun tidak ambil pusing dan langsung mengajak Jani untuk menyantap masakannya Naku.
Di ruang tamu Naku dan Jani sedang makan sembari menonton tv, setelah memakan mereka membereskan dan bersiap untuk tidur. Naku dan Jani tidur berdua di ruang tidur Naku karena di rumah Naku hanya ada satu kamar tidur.
Keesokannya Jani berterima kasih kepada Naku dan pergi meninggalkan Naku sendrian di rumahnya. Naku ingin segera mandi, saat sedang berada di kamar mandi Naku merasakan dirinya sedang diawasi melalui cermin yang ada di kamar mandi tersebut, beberapa saat setelah itu Naku tidak mempedulikannya Naku langsung mandi dan mempersiapkan dirinya untuk pergi bekerja.
Saat sedang menuju ke tempat kerja Naku mersakan rasa sakit di sekitar lehernya, Naku segera mengambil cermin kecil yang berada di tasnya untuk melihat lehernya. Dirinya menjadi terkejut karena di lehernya terlihat sebuah sayatan yang panjang membuat Naku semakin takut karena menurutnya hal seperti ini tidak wajar.
Beberapa hari setelahnya Naku menemui Jani, disana Jani membuat pengakuan yang mengejutkan dan juga menakutkan. “Nak kamu tahu gak alasan aku teriak waktu itu?” Naku mengangguk karena penasaran. “Aku itu teriak karena waktu aku mandi aku tiba-tiba melihat kamu lagi ada di dalam cermin itu tersenyum ke aku” Naku terkejut karena tidak percaya. “Kayaknya Nak rumah kamu tidak aman” Naku pun hanya bisa bingung dan juga takut setelah mendengar cerita Jani membuat Naku untuk berpulang ke rumah orangtuanya, disana Mamanya sangat bahagia melihat Naku dan langsung memeluk Naku.
“Santai aja ma” Kata Naku “Santai bagaimana jelas-jelas mama cemas banget sejak kamu tinggal di rumah itu” jelas mamanya. Naku hanya bisa tertawa.
Keesokannya Mama Naku sedang menuju ke pasar Naku yang saat itu sedang libur dari kerjanya merasa senang karena dirinya bisa beristirahat, Naku pun menuju ke ruang tamu disana dirinya melihat ayahnya sedang menonton.
“Naku udah bangun, gimana Naku kabarnya baik?” Kata Papanya. “Baik Pa, oh iya Pa kenapa sih Mama cemas sama aku?” “Oh itu” Naku menatap ayahnya yang terdiam. “Papa mau cerita, tapi kamu jangan takut ya” Kata papanya. Naku mengangguk.
“Akhir-akhir ini Mama kamu itu sering mimpi tentang kamu yang sedang mengalami musibah” “Musibah gimana pa?” “Di mimpi itu mama lihat kamu mati karena cermin” Naku terkejut “Dan mama sudah mengalami mimpi itu sejak kamu pindah ke rumah itu” Kata Papanya. “Tapi pa Naku sendiri merasa aneh di rumah itu, terutama saat melihat cermin yang sudah berada lama di rumah itu” Kata Naku. Naku pun menceritakan semua kejadian yang di alaminya akhir-akhir ini ke papanya.
“Papa sarankan kamu ketemu sama ustad nak untuk meminta pertolongan”
Beberapa hari setelah itu Naku bersama kedua orangtuanya, dan Jani mengunjungi ustad dan menceritakan semua kejadian aneh yang Naku alami, Mimpi Mamanya Naku, dan juga kejadian yang dialami Jani. Mengetahui semua itu ustad hanya berpesan bahwa Naku sedang berada dalam bahaya karena rupanya Cermin yang berada di rumah baru Naku memiliki semacam penunggu dan ustad berkata bahwa penunggu itu memiliki rasa dengan Naku karena itulah Naku selalu mengalami hal yang aneh saat melihat cermin itu dan juga sayatan itu juga karena ulah makhluk itu.
Beberapa hari setelah itu Ustad melakukan pengusiran dengan cara mendoakan, setelah itu Naku sudah kembali tenang karena kejadian aneh yang dialaminya sudah hilang. Sedangkan cermin yang berada di ruang tamu itu sudah ustad amankan dengan cara berdoa dan juga membuang cermin itu.
Kisah ini adalah kisah fiksi tidak ada yang nyata. Kesaaman nama tokoh dan kejadian adalah kebetulan.
Cerpen Karangan: Shofa Nur Annisa Deas Blog / Facebook: Shofa Deas Shofa Nur Annisa Deas, saat ini sedang mencari tujuan dan arti dari hidup karena menurut dia hidup itu adalah sebuah cerita
Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 18 Maret 2022 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com