Ara adalah siswi kelas 9 yang terkenal akan kepintarannya. Akan tetapi, Ara sering dibully oleh teman temannya karena penampilan Ara. Setiap hari, Ara mengepang rambutnya dan memakai kacamata. Ara juga memakai poni. Teman temannya pun menganggap Ara anak culun.
“Hei anak culun. Nanti beritahu kami jawabannya ya! Awas saja kamu!” Ancam Fina, teman Ara. “Aku usahakan” jawab Ara lirih.
Murid kelas 9 hari ini sedang mengikuti try out, tak terkecuali Ara. Bel dimulainya try out terdengar. Siswa siswi langsung duduk di bangku masing masing dan mulai mengerjakan try out.
“Woy anak culun. Nomer 12 ini jawabannya apa?” Tanya salah satu temannya. Ara tidak mempedulikan pertanyaan temannya. Bukannya ia tak dengar, ia malas menjawabnya. Salah siapa tak belajar.
“Wah.. ada yang pura pura tuli nih. Minta dikasih pelajaran” Ara tetap tidak mempedulikan omongan temannya. Ia masih mengerjakan try outnya dengan serius.
Bel selesainya try out berbunyi. Murid murid langsung keluar kelas untuk pulang, tak terkecuali Ara. Akan tetapi, saat Ara berjalan keluar kelas, 3 orang temannya menarik tasnya dan merebutnya. “Kalau kamu ingin mengambil tasmu. Ayo sini ikuti aku atau tas kamu akan aku buang”
Teman temannya berlari ke tangga lantai 3 yang sepi. Ara mengikutinya. Mereka pergi ke toilet perempuan. Begitu Ara sampai, Ara langsung disiram air dan kepala Ara dipukul dengan ember. “Aduh..” seru Ara sambil memegangi kepalanya. “Makanya jadi anak itu jangan melawan.” Ucap temannya sambil menarik tangan Ara masuk ke toilet.
Fina memasukkan langsung kepala ara kedalam bak. Ara memberontak, tapi teman temannya langsung memeganginya erat sambil menekan kepala Ara masuk bak mandi.
1 menit berlalu, Ara mulai kehilangan kesadaran. Temannya mengangkat Ara masuk kedalam bak yang berisi air. Setelah itu, mereka meninggalkannya.
Keesokan harinya, teman teman Ara mengecek toilet lantai 3. Ternyata, mayat Ara masih ada disana. Teman temannya pun menjatuhkan mayat Ara dari lantai 3.
2 minggu berjalan setelah kematian Ara. Teman teman Ara yang membunuhnya terus menerus diteror oleh Ara. Sampai akhirnya mereka bunuh diri di parkiran sepeda tempat mayat Ara dibuang. Semenjak saat itu, toilet perempuan lantai 3 dan parkiran tidak boleh didatangi oleh siapapun. Siapapun yang kesana akan diteror oleh mayat Ara.
—
Tiara dan Mila berjalan pelan di tangga lantai 3. Mereka berniat bolos dari MPLS. “Kita disini saja. Aku malas ikut PLS. Bosenin” ujar Tiara sambil memainkan hpnya. “Betul tuh”
5 menit kemudian, mereka mendengar kegaduhan dari toilet perempuan. Merekapun penasaran dan mengeceknya. Ketika sampai mereka melihat 3 gadis memasukkan kepala temannya ke air. “Hei jangan seperti itu. Temanmu bisa mati nanti” ucap Mila. 3 gadis itu menoleh memperlihatkan wajah mereka yang hancur. “Aaaa” teriak Mila dan Tiara. Mereka berlari menuju pintu. Tapi pintu terkunci dari luar.
Dalam sekejap, arwah Ara mengendalikan pikiran mereka untuk menenggelamkan diri di bak mandi. Mereka pun melakukannya. Akhirnya, mereka mati dan mayat mereka membusuk karena tidak ada yang pergi ke toilet itu.
Sampai saat ini, teror dari Ara akan datang bila ada orang yang berani ke parkiran atau lantai 3.
Cerpen Karangan: Himmah Rufaidah Blog / Facebook: himmahr14[-at-]gmail.com