Di malam yang sunyi pada tepatnya jam 9 malam aku tidak bisa tidur karena habis mengerjakan tugas sekolah dengan minum kopi, aku berniat keluar kamar untuk melihat keadaan rumah, namun semua keluargaku, ayahku ibuku dan kakakku sudah tidur.
Aku merasa haus dan berniat pergi ke dapur sendirian untuk mengambil minum, tetapi aku diselimuti dengan rasa takut dan hawa dingin, namun aku tetap nekat untuk pergi ke dapur sendirian, setelah meminum segelas air aku langsung berlari ke arah kamar dengan tergesa-gesa karena rasa takut seperti dikejar sesuatu.
Setelah sampai di kamar aku berniat untuk tidur lagi, tetapi aku tidak bisa tidur karena tubuhku masih gemetar dan merinding. Setelah menenangkan diri aku membaca buku cerita sebagai pendamping tidurku, buku itu berisi cerita tentang seorang anak laki-laki bernama Arya yang bermimpi buruk karena sebelum tidur dia tidak berdoa, di dalam buku Arya sedang bermimpi dibawa neneknya ke alam kematian untuk menemaninya.
Di dalam mimpi Arya berkata “Aku sedang berada di mana ini?” lalu ada seorang nenek yang menghampirinya dan berkata “Kamu sedang berada di alam kematian nak,” lalu dengan kaget Arya berkata “Apakah aku sudah mati?” “Tidak nak,” jawab si nenek, lalu Arya bertanya kepada si nenek “Siapa kamu dan siapa namamu?” “Namaku Surti” si nenek menjawab dengan senyum jahat,” “Siapa kamu sebenarnya,” tanya Arya. “Aku nenekmu wahai cucuku Arya,” jawab nenek Surti dengan rasa sedih karena sudah dilupakan oleh cucunya. “Namun kenapa aku tidak pernah melihatmu jika engkau nenekku,” ucap Arya “Karena ketika kamu masih berumur 1 minggu aku meninggal dunia,” jawab nenek Surti dengan menangis dan rasa sedih. “Lalu kenapa kamu membawaku ke alammu Nek?” tanya Arya “Aku membawamu ke alammku lewat mimpi karena aku rindu padamu wahai cucuku Arya,” jawab nenek Surti.
Lalu aku melanjutkan membaca buku cerita tersebut dengan ekspresi dan rasa takut karena isi ceritanya sangat seram dan mengharukan, karena terlalu asyik membaca aku melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 22.30 WIB namun karena terlalu asik aku tidak memikirkan kalau besok sekolah jadi aku melanjutkan, membaca isi buku cerita tersebut.
Selang waktu membaca, aku menemukan sebuah episode yang sangat sedih. “Nek apakah engkau merasa kurang mendapat doa dari bapak dan ibukku mengapa engkau membawaku ke alammu?” Tanya Arya, nenek Surti menjawab dengan menangis dan nada pelan “Dulu waktu aku mati bapak dan ibumu tidak menengokku wahai cucuku, karena mereka masih sibuk untuk mengurusimu saat itu, jadi aku membawamu ke alamku untuk memberi tahumu tentang sifat asli ayah dan ibumu,” “Apa? Jadi bagaimana sifat ayah dan ibuku yang sebenarnya nek,?” Tanya Arya dengan rasa emosi “Sebenarnya ayah dan ibumu itu orang yang kejam nak, dulu sebelum aku meninggal mereka tidak pernah menjengukku dan tidak membawaku ke rumah sakit,” jawab nenek Surti dengan sedih Lalu Arya kembali bertanya dengan rasa sedih “Mengapa engkau tidak menelepon mereka saja nek,?” “Aku sudah meneleponnya berkali-kali tetapi mereka selalu saja menjadikan kehamilan ibumu sebagai alasan,” jawab nenek Surti.
Arya merasa bersalah karena ibunya menghamil dia neneknya tidak mendapat pertolongan medis, “Maafkan aku ya nek karena ibu sedang menghamilku jadi mereka tidak bisa menjengukmu,” ucap Arya dengan menangis “Tidak apa-apa cucuku itu bukan salahmu tetapi memang sudah takdir tuhan, tidak ada satu orangpun yang mengetahui kematiannya kecuali tuhan,” jawab nenek Surti.
“Tetapi apa yang kau maksud dengan sifat ayah dan ibukku yang kejam nek,?” Tanya Arya “Dulu waktu kamu belum ada dan kakakmu masih kelas 4 SD ayahmu selalu memarahi kakakmu karena ketika dia memnta izin untuk bermain dengan kwan kawannya ayahmu tidah mengizinkannya dan malah memarahinya,” jawab nenek Surti. “Lalu apa lagi yang dilakukan ayahku terhadap kakakku nek,?” Tanya Arya dengan rasa marah, “Kakakmu pernah dikekang, tidak boleh keluar rumah untuk bermain dengan teman temannya,” jawab nenek “Jika ibukku dia pernah memperlakukan apa saja terhadap kakaku nek,?” Tanya Arya dengan rasa emosi dam marah “Ibumu selalu menyuruh kakakmu untuk melakukan pekerjaan rumah, sedangkan ibumu hanya asik bermain Hp dan menonton TV, jika kakakmu tidak bersih ketika menyapu ibumu akan memukul kakinya dengan sapu, jika kakakmu tidak bersih ketika mencuci piring, ibumu akan memecahkan gelas kaca ke tangannya sampai berdarah,” jawab nenek Surti
Dan Arya kembali bertanya dengan rasa penasaran “Mengapa engkau tidak membela kakakku saja nek,” “Jika nenek membela kakakmu ayah dan ibumu akan lebih parah memperlakukan nenek daripada kakakmu,” jawab nenek Surti dengan menangis.
Lalu aku melanjutkan membaca buku cerita tersebut dengan asik karena alur ceritanya sudah tidak terlalu menyeramkan, aku tidak melihat jam lagi karena sudah fokus untuk membaca, padahal jam sudah menunjukkan pukul 23.10 WIB, aku mengabaikan malam yang sudah larut untuk membaca buku cerita tersebut, namun setelah jam menujukkan pukul 05.15 WIB aku terbangun, karena kejadian semalam hanyalah mimpiku, aku bermimpi buruk karena tidak membaca doa sebelum tidur, agar tidak mimpi buruk aku selalu berdoa sebelum tidur.
Cerpen Karangan: Rahmadani Dwi Ariyanto Blog / Facebook: Rahmadani arya SMPN 1 Puri