Namaku sifa, sejak kecil aku tidak mempunyai kemampuan untuk melihat mahkluk tak kasat mata. Semenjak aku pindah ke asrama dekat kampus aku jadi sering merasakan kejanggalan. Bukan ke anehan saja, aku pun masuk ke dimensi mereka.
Rumah dan kampus tempat aku kuliah sangat jauh, jadi orangtuaku menyuruh untuk tinggal di asrama. Asrama itu bergaya klasik mulai dari furniture dan gaya bangunan itu udah tampak tua seperti bangunan yang dibangun waktu jaman Belanda menjajah di negara kita. Asrama itu lumayan banyak penghuninya tetapi mereka tidak ada yang mau lewat di lorong lantai 3, jadi penghuni di lantai 3 hanya ada beberapa. Sebelum masuk asrama aku tidak mencari tahu lebih tentang asrama itu dulu, hal itu yang membuat aku memiliki teman tak kasat mata dan masuk ke dimensi mereka.
Saat sore hari aku lagi nugas bersama temenku yang bernama Zahra, Zahra menanyakan aku tinggal dimana. “Eh lu tinggal dimana fa?” ucap Zahra. “Aku sekarang tinggal di asrama yang deket sama warung nasi goreng” ucapku. “Nasi goreng yang ramai dibeli anak kampus itu kan?” tanya Zahra. “Iyaa, kalo mau ke asrama ku silahkan aku tinggal sendiri di lantai 3 No. 33” ucapku. Seketika Zahra terdiam dan komuknya antara takut dan panik, Zahra menyarankan agar jangan tinggal di asrama itu dia juga membantu cari kos yang dekat dari kampus agar aku tidak tinggal di asrama itu lagi. Dia maksa aku agar pergi dari tempat itu tetapi saat aku tanya apa alasannya kenapa aku gak boleh tinggal di asrama itu jawaban dia bikin aku gak percaya.
“Kenapa si lu nyuruh pergi, kan sayang uangnya kalo ditinggal” ucapku. “Kalo gue kasih tau sekarang pasti lu gak percaya atau palingan lu gak berani pulang” ucap Zahra “Ada apa sih emang?” ucapku. “Intinya disitu ada noni Belanda, kata orang orang yang tinggal di asrama lorong 3 itu gak lama mereka pindah, itulah gue nyuruh lu untuk pergi dari tempat itu agar lu gak diganggu makhluk tak kasat mata” ucap Zahra. “Ngacoo lu ra mana ada noni Belanda, aku yang tinggal disitu udah beberapa bulan fine aja” ucapku. “Yaudah serah lo” ucap Zahra. “Tapi lo denger gak cerita dari senior di kampus?” tanya Zahra. “Hah? Aku gak pernah denger, cerita apa emangnya” ucapku. “Jadi salah satu senior di kampus kita pernah diceritain pengalaman horor penjual nasi goreng saat penjual itu masih jualan sampai jam 3 Pagi” ucap Zahra “Gimana ceritanya?” ucapku. “Saat itu hujan deras otomatis nasi goreng bapak itu sepi, sampai sekitar jam setengah 1 hawa yang tadinya dingin gegara hujan sekarang jadi panas, beberapa menit kemudian bapak itu melihat kalau di asrama lantai 3 ada gadis memakai gaun putih bersih sedang gantung diri di balkon asrama, terus gadis itu tiba tiba jatuh bapak itu syok langsung menghampiri cewe yang jatuh itu. Hujan badai diterjang bapak itu untuk menyelamatkan gadis yang jatuh itu tetapi pas dilihat gak ada siapa pun” ucap Zahra. “Udah udah itu kan dulu mungkin sekarang udah dibersihkan” ucapku.
Setelah cerita itu tiba tiba hujan deras disertai petir datang. Aku dan Zahra menunggu hujan itu reda tetapi sampai malam pun hujan belum reda. Aku dan Zahra nekat pulang agar tidak terlalu malam, Zahra menawarkan untuk tinggal sementara di kosnya tetapi aku menolak.
Setelah sampai aku mandi dan langsung tidur, waktu tidur aku bermimpi melihat gadis cantik dengan bola mata berwarna biru, kulit putih bersih, rambut pirang, mempunyai freckles dan memakai gaun berwarna putih sambil bersenyum kepadaku.
7 hari 7 malam aku mimpi sama seperti apa yang aku mimpikan waktu itu, tetapi saat di hari 7 waktu bermimpi gadis itu lagi mimpi itu berubah, sesudah gadis itu senyum tiba tiba berubah drastis menjadi menyeramkan, gaun yang dipakai gadis itu penuh darah, di lehernya banyak sayatan, dan wajahnya penuh darah, seketika aku kaget langsung terbangun dan aku melihat di balkon seperti ada orang. Firasatku udah gak enak jadi aku memutuskan untuk tidur.
Keesokan harinya waktu pagi hari saat aku mandi aku melihat di kaca kamar mandi ada tulisan “HELP ME” berwarna merah darah, aku syok langsung mengusap usap mata setelah itu aku liat udah gak ada apa apa. Setelah mandi aku memasak tiba tiba pengelihatan berubah dalam sekejap dengan suana berbeda, aku merasa aku sedang pingsan atau kesurupan karna dari apa yang aku liat disitu interiornya seperti interior jaman dahulu, aku juga mendengar ada lagu klasik jaman dahulu. Disitu aku gak bisa apa apa setelah beberapa menit aku gak bisa gerak akhirnya aku bisa gerak, aku menyusuri tiap tiap ruangan yang ada kamar asramaku, saat aku lihat ke balkon ada seorang gadis yang sedang digantung oleh seorang pasukan Belanda dan gadis itu meninta tolong “HELP ME” dia berkata berkali kali sambil menjerit kesakitan, waktu aku mau nyamperin gadis itu tiba tiba pasukan itu menjatuhkan gadis itu dari lantai 3. Setelah itu aku langsung pingsan dan saat aku terbangun di sebelahku ada Zahra.
“Ra aku kenapa ya?” tanyaku. “Waktu aku masuk ke asramamu aku liat lu pingsan yaudah aku angkat dan tak pindah ke kasur” ucap Zahra.
Aku melihat dibelakang Zahra ada cewe yang aku liat di mimpiku. “Ra itu siapa di belakang lu?” tanyaku. “Gak ada siapa siapa disini Cuma kita berrrtiga” jawan Zahra. “Faaaa” teriakku. “Ayo keluar cepatt aku udah gak tahan” ucap Zahra. Kita berlari keluar lewat lift, waktu Zahra mencet tombol lantai 1 lift tiba tiba macet. Kita berdua panik, aku menyarankan turun lewat tangga tetapi Zahra nekat mencet tombol berkali kali dan sampai akhirnya bisa. Kami sangat lega karna lift udah jalan tetapi pas pintu lift kebuka ternyata kita di lantai 3. Aku dan Zahra sangat ketakutan dan memutuskan untuk lewat tangga. Untungnya gak ada kejadian aneh.
Malam itu aku nginep di kos Zahra, kukira aku aman di situ tetapi waktu malam aku melihat gadis bergaun putih itu sedang menyanyi di sofa kos Zahra.
Beberapa hari aku gak berani pulang ke asrama itu karna aku tinggal di rumah Zahra aja gangguan masih ada apalagi kalau di asrama. Udah seminggu lebih aku tinggal di kos Zahra aku gak enak kalau tinggal di kos dia terus, akhirnya aku menghubungi orangtuaku untuk pindah asrama.
“Bu, aku mau pindah asrama bu aku gak betah disitu” ucapku. “Loh ada apa kak kok tiba tiba gitu jelasin dulu biar ibu paham” ucap ibu. Aku jelasin dari gangguan pertama sampai saat ini.
“Yaudah hari ini kamu tinggal di kos temen kamu ya nak, besok ibu dan ayahmu kesana” ucap ibu. “Iya bu” ucapku.
Besoknya ibu datang dan membawaku ke paranormal kenalannya. Ketika sampai ke rumah paranormal, paranormal tersebut diam sejenak dan dia berkata. “Nak dia gak ada niat buruk ke kamu, dia minta didoakan dan ditemani sampai dia berada di alam yang sebenarnya” ucap paranormal itu. “Tapi saya takut karna kehadiran dia membuat penglihatan saya jadi berubah” ucapku. “Tenang saja nak dia cuma menunjukkan terakhir hidupnya, kamu gak akan mengalami itu lagi” ucap paranormal. “Jadi aku harus gimana?” tanyaku. “Kalau bisa kamu berteman dengannya, dia mengikutimu terus dan dia menjagamu terus” ucap paranormal. “Sekarang ayo ikut bapak ke dimensi mereka untuk mengetahui lebih lanjut tentang gadis itu” ucap paranormal. “Jangan aneh aneh, anak saya jangan dibawa ke dimensi mereka nanti kalau gak bisa balik gimana” ucap ayah sambil marah. “Tenang aja pak, saya cuma melihat masa lampau gadis itu” ucap paranormal. “Udah yah biar diurus, asalkan anak kita gak kenapa kenapa” ucap ibu.
Saat aku masuk ke dimensi mereka aku melihat masa lampau gadis itu. Dulunya gadis itu hidup bahagia bersama tiga keluarganya, tiba tiba mereka dibunuh digilir satu per satu, ibu gadis itu dibakar hidup hidup, ayahnya ditembak mati, sedangkan gadis itu digantung diri lalu dibuang dari lantai 3.
Setelah selesai masuk ke dimensi mereka paranormal itu bilang. “Nak coba bicara sama gadis itu, tanyakan namanya” ucap paranormal. “Dimana mereka?” ucapku. “Itu di belakangmu” Ucap paranormal. Ketika aku menoleh kebelakang aku melihat gadis itu dalam keadaan cantik, dia melambaikan tangannya sambil senyum mendekati aku. Aku mendekati gadis itu dan bertanya namanya. “Na.. nama kamu siapa?” tanyaku sambil ketakutan. “Namaku Isabelle, jangan takut kepadaku aku gak jahat sama kamu, kamu yang berani sampai gini berarti kamu temanku” jawab Isabelle “Isabelle kenapa kamu mengikuti aku?” tanyaku. “Aku mau punya teman, tetapi manusia gak ada yang mau sama aku” jawab Isabelle sambil menangis. “Sifa ayo kita berteman dan Sifa jangan lupa balik ke asrama” ucap Isabelle. “InsyaAllah” ucapku. Kemudian Isabelle hilang, paranormal punya pesan untukku. “Nak jangan sesekali jahat kepada gadis itu, dia baik kalau kamu baik, jadi kamu jangan takut sama dia” pesan paranormal.
Dengan keberanianku aku pulang ke asrama. Waktu membuka pintu asrama Isabelle udah menyambutku dengan baik, Isabelle menata tempat tidurku yang berantakan dan dia membersihkan asrama itu. Pertama berteman dengan Isabelle rasanya takut, tapi lama lama juga asik. Bertahun tahun aku berteman dengan Isabelle, kalau ada masalah cerita ke dia, kalau perlu bantuan minta bantuan dia. Sekarang Isabelle udah pergi ke alamnya.
Cerpen Karangan: Fendina Nur Ig: @diinnxxz_