Pada hari itu seorang cewek yang bernama Lisa dia orang sangat pemalu. Ia pertama kerja di hotel dengan gaji yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhannya. Kerjaannya sangat begitu lancar dan tidak ada ganguan apapun. Selama ia berkerja dia tidak mempunyai teman. Sampai sesaat ia bertabrak dengan cowok bernama agus yang bertugas sebagai pelayan makanan di hotel yang sedang mengatarkan makanan untuk orang.
“eh maaf nggak sengaja aku,” ucap lisa. “aduh gapapa kok,” ucap bayu. “tapi, kan makanannya rusak, ini aku ganti,” sambil memberi uang. “nggakpapa,” nolak uang lalu pergi.
Saat kejadian itu ia merasa bersalah. Saat petugas pelayan mengirim makanan dengan menggunakan lift menuju lantai 2 untuk mengantar makanan tadi ngerasa bahwa liftnya agak rusak. Setelah selesai naik lift ia mengantarkan makanan kepada cewek yang bernama santi pada kamar no 13 tapi ia pun dimarahi karena makanan yang dipesan tidak sesuai.
“gimana sih makanannya,” ucap santi dengan sikap yang marah. “maaf, mbak saya tadi tidak sengaja menjatuhkan makanannya,” ucap agus. “saya gak mau, saya ingin ganti makanan,” ucap santi.
Setelah mengantarkan makanan yang rusak dan dimarahi tapi ia bersabar dan akan menganti makanan tersebut. Agus pergi untuk mengganti makanannya dengan harga yang mahal. Setelah menunggu pesanannya lama sampai jam 3 sore ia kembali ke hotel sampai jam 6 sore ia kembali untuk menggantar makanannya dengan dengan cewek yang nggak dikenal yang berbaju putih yang kotor serta bau amis darah. Tapi ia tetap tenang dan coba untuk bertanya.
“mbak halo, baju mbak kenapa ya, kok begitu kotor dan baunya kok aneh,” ucap agus. “hihih,” jawabnya. Dengan jawabannya yang begitu aneh. Ia merinding agus terus memperhatikan wanita tersebut. Kemudian lift sudah berhenti pada lantai 2 tapi wanita tersebut menghilang agus tidak menyadari bahwa cewek yang di lift bersamanya menghilang.
Setelah mengantarkan makanan kepada santi ia pun kembali pulang untuk makan dan mandi dan dilanjutkan untuk tidur. Keesokan harinya ia bangun pagi untuk mandi untuk sarapan pagi. Setelah semua beres ia berangkat untuk bekerja dan ia berpapasan sama cewek yang semalam ia tabrak yang bernama lisa.
“eh kamu orang yang kemarin ak tabrak.” ucap lisa “iya, salam kenal ya.” ucap udin. “nama aku udin kalau kamu siapa.” ucap udin. “nama aku lisa” ucap lisa. “kamu kerja sebagai apa?” ucap udin. “ak sebagai kasir, kalau kamu?” ucap lisa’ “aku sebagai pelayan makanan, tapi aku pulang sangat malam untuk jadwal hari ini.” ucap udin
Setelah ia berdua berkenalan dan saling tanya. Lisa kembali ke tempatnya untuk melayani sepasang kekasih yang akan tinggal di hotel itu selama sebulan. Lalu lisa mengantarkan orang itu menuju kamar no 10 lantai paling atas.
“ini kunci kamar no 10.” ucap lisa “oh, iya makasih.” ucap sepasang kekasih tersebut. “kalau ada masalah pada kamar ini lapor ke saya.” ucap lisa. “ok.” ucap sepasang kekasih.
Setelah mengantarkan sepasang kekasih ke kamar no 10 ia berpapasan kepada si udin lagi. Dengan udin yang berkeringat dan tergesa–gesa ia ingin mengatakan sesuatu yang ia alami saat ini. Ia melihat kejadian aneh yang ia lihat yaitu kecelakaan pada lift yang sangat mencekam darah yang tumpah dan badan yang sangat hancur. Udin pun merinding jadinya ia lari dan tergesa–gesa.
“eh, kamu kenapa kok tergesa–gesa dan muka kamu kok begitu panik.” ucap lisa. “aku melihat kejadian mencekam depan mata saya.” ucap udin. “gimana kejadiannya.” ucap lisa. “aku tidak bisa menceritakan semuanya, yang penting kejadiannya di lift yang menuju lantai paling atas.” ucap udin sambil berlari.
Lisa begitu tidak percaya bahwa ada kejadian yang mencekam pada lift yang menuju lantai atas karena ia baru saja ia naik lift yang menuju lantai atas. Ia mencoba melihat lift tersebut ia melihat orang yang kepalanya putus dan gepeng lisa pun nggak kuat melihatnya akhirnya ia pun pergi.
Beberapa jam ia sudah selesai dan keluar untuk pulang. Lisa melihat udin yang ngomong sama yang punya hotel yang bernama Nando. Lisa sangat curiga apa yang ia berdua bicarakan apakah ia udin bercerita saat kejadian yang udin lihat baru saja. Lisa pun pergi kesana untuk mendengar apa yang ia berdua bicarakan.
“hai pak Nando.” ucap lisa “hai Lisa, kenapa kamu kemari” ucap Nando. “saya ingin mendengar apa yang kalian berdua bicarakan” ucap lisa. “saya membicarakan tenteng kejadian di lift yang katanya ada kecelakaan.” ucap Nando. “apa benar kejadian tersebut ada” ucap Lisa. “iya memang terjadi, kecelakaan tersebut masih ditelusuri oleh polisi.” Lisa pun langsung pergi untuk melihat kecelakaan tersebut.
Setelah sampai di sana ia dihalangi oleh polisi. Lisa pun langsung pergi tapi ia pergi untuk pulang, makan dan mandi. Setelah mandi ia masih kepikiran tentang kejadian tersebut.
Lisa pun memberanikan diri untuk mencoba menelusuri lift tersebut pada jam 01.00 malam ia pun pergi kesana. Setelah ia sampai disana. Ia pergi ke lift tersebut ternyata ia bertemu dengan manusia yang terjadi di lift tersebut perasan lisa ia ternyata orang yang dilayani pada siang itu. Lisa lari terbirit-birit untuk melarikan diri dari hantu tersebut. Namun ia terhalang oleh hantu tersebut ia pun memberanikan diri untuk berbicara dengannya.
“kenapa kau bergentayangan pada hotel ini.” ucap Lisa. “saya bergentayangan karena mata saya ketinggalan satu.” ucap hantu tersebut. “baiklah saya coba mencarinya, gimana kalau metanya tidak ketemu” ucap Lisa. “saya akan bergentayangan selama mata saya tidak ketemu.” ucap hantu itu. “baiklah” ucap lisa.
Setelah lisa mencoba untuk mencara ternyata ia menemukan mata itu di dalam lift. Lisa mencoba mencari hantu tersebut karena matanya sudah ketemu dan mata itu hilang. Hantu tersebut pun sudah tidak bergentayangan berberapa hari tersebut.
Cerpen Karangan: Akhmafd Farel Ramadani Blog / Facebook: Akhmadfarel smpn 1 puri