Di malam yang sunyi, seorang ayah yang baru saja pulang tengah malam dari tempat kerjanya. Begitu lelah, Ayah segera beristirahat di sofa. Tidak begitu lama anak perempuannya lila sedang menemuinya.
“Ayah!!” Kata lila sambil menggoyangkan tubuh ayah. “Kamu belum tidur nak?” Tanya ayah sambil mengeluskan kepala lila. “Lila gak bisa tidur habis baca buku ini..” Ucap Lila dengan sedikit ketakutan. “Memangnya buku apa yang lila baca?” Tanya ayah sambil tersenyum. “Ini ayah..” jawab lila sambil menyerahkan Buku tersebut.
Buku tersebut berjudul *seorang perempuan dari jendela*. Mengisahkan seorang perempuan cantik bergaun merah yang selalu kesepian. Biasanya perempuan itu selalu mencari seorang teman agar ia tidak kesepian, tiap tengah malam perempuan itu memasuki setiap rumah untuk mencari seorang teman.
Suatu malam yang sunyi, perempuan itu memasuki sebuah rumah dan melihat seorang anak yang sedang bermain. Perempuan itu sangat senang melihat anak itu bermain, ia mencoba untuk ikut bermain tetapi ibu dari anak tersebut menuduhnya sebagai penculik. Ibu tersebut berteriak mengatakan bawah perempuan itu adalah seorang penculik, para warga yang mendengar itu segera menangkap dan memukul perempuan itu sampai ia tidak bernyawa.
Semenjak itu arwah perempuan itu terus bergentayangan untuk mencari seorang teman jika ia tidak dapat seorang teman, maka ia akan mencari lagi dari rumah ke rumah.
Membaca cerita tersebut Ayah merasa cerita itu sangat tidak cocok untuk anak seumuran lila. “Lila, dari mana kamu dapat buku ini?” Tanya ayah sambil memegang bahu lila “Tadi lila dapat di depan rumah, lila kira itu hadiah untuk lila..” jawab lila
“Ayah… siapa perempuan itu?” Tanya lila sambil menunjuk dari arah jendela Perempuan itu menatap dengan tatapan yang tidak lepas dari pandangan ayah dan lila. Melihat hal itu, Ayah segera mengunci pintu depan dan belakang. Terdengar suara tertawa perempuan itu dari depan pintu, dengan segera ayah membawa lila untuk bersembunyi dari perempuan itu. Ayah dan lila segera menuju loteng dan bersembunyi di sana,
Tidak lama kemudian terdengar suara dobrakan pintu yang sangat keras. “Ayah!! lila takut” “Tenang nak, ada ayah di sini..”
Tidak begitu lama, perempuan itu berhasil mendobrak pintu tersebut dengan sekuat tenaga. Perempuan itu mencari kemana-mana seorang *Teman* yang ia butuhkan untuk bermain, Ia juga sempat melemparkan barang barang kemana-mana demi mencari lila. Semakin perempuan itu tidak menemukan lila semakin keras ia tertawa. Di loteng ada sebuah lobang celah, ayah melihat apa yang tejadi di lantai bawah. Perempuan itu dengan tersenyum lebar berusaha mencari lila di mana-mana.
“Nak, kamu jangan takut ya.. ayah selalu ada untuk kamu..”
Beberapa menit telah berlalu, Perempuan itu tetap tidak menemukan lila seperti di buku, perempuan itu akan pergi jika ia tidak menemukan satu seorang pun *teman*. Maka perempuan itu pergi meninggalkan ayah dan lila di atas loteng dengan keadaan lega, ayah dan lila segera turun dari loteng dan melihat dari arah jendela.
“Perempuannya sudah tidak ada lagi ayah!” Ucap lila dengan kegirangan “Ini semua berkat ayah!!” Ucap lila sambil memeluk ayah “Iya nak.. tapi sebaiknya kita pindah ke tempat baru saja..”
2 hari setelah kejadian tersebut, ayah dan lila memutuskan untuk pergi meninggalkan kota tersebut, sebelum pergi ayah membakar buku tersebut. Agar kejadian yang sama tidak akan terulang lagi.
Sebuah selebaran menunjukkan daftar anak anak yang menghilang secara misterius dan hanya ada satu bukti yang sama dari antara semua korban yaitu buku cerita yang berjudul “perempuan dari jendela”.
Cerpen Karangan: Jelsi Blog / Facebook: Chizis