Hari ini, hari dimana aku menjadi siswa baru, di sekolah baru. Namaku ani, aku murid baru di SMP BRAWIJAYA aku berpindah sekolah karena ayahku ditugaskan di kota ini.
Hari pertama ini aku sudah mendapatkan teman baru “Haii… ani, salam kenal namaku Jhia” Katanya anak itu. “Oh iya, namaku Ani” Kataku membalasnya. Aku hari ini hanya bermain bersama Jhia saja, karena Jhia teman paling akrabku hari ini.
Setelah beberapa minggu aku bersekolah disini, aku pun nyaman sekolah disini akhirnya. Tapi hari ini tepat di hari kamis aku marasakan kejanggalan. “Aduhhh aku mau ke kamar mandi dulu ya” kataku saat mau ke kamar mandi. “Oh iya… hati-hati yaa” Aku pun izin kepada guru yang sat ini sedang menulis soal di papan. “Permisi bu… saya izin ke kamar mandi” “Oh iya silahkan”
Aku pun berjalan menuju ke kamar mandi, tapi saat aku mau sampai ke kamar mandi tiba-tiba aku mendengar suara tangisan seseorang yang sangat keras tetapi aku tidak menghiraukannya.
Saat aku mau kembali ke kelas aku mendengar suara tangisan itu lagi aku tetap tidak menghiraukannya, tapi tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang tidak enak badanku merinding secara tiba-tiba, aku pun langsung berlari kembali ke kelas. Aku pun bercerita kepada Jhia saat di kelas, tentang semua yang aku alami tadi.
“Ani sebenarnya…, ahh tidak tidak jadi” Jhia yang tidak jadi berbicara. Aku merasa ada yang aneh disini.
Sudah jam pulang sekolah tapi ayahku belum juga menjemput, akupun menunggu ayahku di depan gedung utama sekolah, tapi saat aku melihat ke dalam gedung tersebut aku melihat ada seseorang sedang duduk di depan komputer menggunakan baju putih. Awalnya kukira guru yang sedang melembur, aku pun tidak menghiraukannya.
Waktu semakin petang, saat aku hendak mau pulang dengan jalan kaki, guru yang didalam ruangan tadi masi ada. Saat aku hendak jalan tiba-tiba kakiku tidak bisa digerakkan serasa ada yang memegangnya, aku pun melihat ke bawah disitu aku pun terkaget, aku melihst ada seorang perempuan berbaju putih yang sedang memegang kakiku aku pun berteriak, lalu segera lari tanpa menghiraukan.
Aku berlari dan tiba-tiba saat berlari aku melihat sesuatu yang digantugkan di pohon depan kamar mandi, aku pun penasaran, aku diam-diam mendekat akhirnya pun terlihat jelas aku melihat sesorang wanita tadi tergantung di pohon, kakinya ditali kepalanya penuh darah.
Tapi tiba-tiba aku terkaget ternyata aku ketiduran di tempat duduk di depan sekolahan, ternyata aku sedang dibangunkan ayah sedari tadi tetapi aku susah bangun, dan untungnya peristiwa itu tadi hanyalah mimpi.
“kamu kenapa, kok kaget ayah bangunin” kata ayah. “tidak ada apa-apa ayah” kataku ke ayah tanpa menceritakan semua mimpiku. “ayah minta maaf ya karena telat menjeput kamu, ayah tadi lembur soalnya” kata ayah meminta maaf. “iya ayah” jawabku dengan tersenyum.
Keesokan harinya aku menceritakan semua yang ada di mimpiku kemarin malam ke Jhia. “Ani sebenarnya ada sesuatu peristiwa di sekolah ini, tetapi aku tidak tau kaena hanya orang tertentu yang tau” kata Jhia. “Hahahaha biarkan sudah” jawabku, yang aslinya aku masih ingin mencari info.
Saat aku hendak ke kantin, tiba-tiba ada beberapa kakak kelas menghampiriku. “Permisi dek apakah bisa minta waktunya sebentar” kakak kakak itu yang meminta izin kepadaku. “iya kak boleh” aku pun memperbolehkannya.
Aku dibawa ke sesuatu ruangan, aku ditanyai tentang apa yang dialami di mimpi kemarin, aku pun menceritakannya, aku diberitahu apa yang sebenarnya terjadi di sekolah ini.
Ternyata dulu ada seorang laki-laki yang berpacaran dengan seorang anak perempuan, tidak diketahui kenapa tiba-tiba anak perempuan itu hamil. Bapak anak perempuan itu pun mencari informasi, di sekolah dekat dengan siapa, disitulah bapaknya pun tau kalau anak perempuannya sedang berpacaran dengan anak laki-laki tersebut.
Tanpa disadari pada suatu hari bapak dari anak perempuan itu datang ke kelas anak laki-laki yang katanya dekat dengan anaknya, dan disitu juga ada anak perempuannya, bapak tadi membawa benda tajam yang niatnya ingin membunuh anak laki-lakinya. Tapi… saat mau membunuh anak itu tadi tanpa disadari ternyata bapak itu tadi malah membunuh anaknya sendiri.
Maka dari itu di sekolah ini sering ada yang diganggu oleh perempuan itu, tetapi hanya anak-anak tertentu. Aku pun dimasukkan di dalam kumpulan para anak-anak yang sering mencari informasi tentang peristiwa ini.
Cerpen Karangan: Denayu Islam Unifilubnanova / SMPN 1 PURI