Tengah malam di suatu hutan tempat sekelompok orang desa melakukan eksekusi seorang anak gadis kecil yang dianggap membawa sial mereka menempatkan gadis itu didalam peti lalu menguncinya lalu melemparkan peti itu kedalam danau dan dibiarkan tenggelam. Setelah itu tiba-tiba datang kabut menyelimuti danau diikuti dengan teriakan yang sangat keras.
Andrean Bayu Arya dan Regol pergi ke sebuah danau yang dikelilingi hutan tropis dengan menggunakan mobil jeep setelah menghadapi beberapa hambatan akhirnya kami nyampai ke tempat yang kami tuju. Andrean berkata sambil menepuk punggung Arya. “wahh ini tempat terindah di bumi”
Kami memutuskan bermalam di tepi danau. Regol menemukan peti saat ia berenang di danau dan mengangkat peti ke tepi.
Malam hari kabut tebal menyelimuti tenda “Kabut malam hari ini semakin tebal sampai danau tidak terlihat,” kata Regol. “Besok ayo bersepeda memutari hutan yang sangat indah ini” ajak Arya
Keesokan harinya mereka pergi bersepeda gunung, dan saat itu ditengah hutan mereka menemukan rumah kosong (yang dilingkari garis polisi) akhirnya kami memutuskan untuk bermalam di rumah itu.
Ketika malam tiba kami diteror seorang gadis kecil dan mengalami serentetan dan kejadian yang tidak masuk akal merasa ada yang mengancam keselamatan jiwa kami. Akhirnya kami berusaha melarikan diri dari tempat tersebut. Segala cara yang kami lakukan lompat dari tebing yang tinggi pun kami lakukan namun gadis kecil itu terus mengintai kemanapun kami pergi.
Regol, arya, bayu dan andrean akhirnya kembali ke tenda “Kita menginap beberepa hari disini,” ucap Arya “Disini pemandangan sangat bagus walaupun banyak penganggu kita menginap sekitar 3 hari lagi” ucap Regol “Hari sudah mulai petang alangkah baiknya kita memasang tenda lebih dari satu agar bisa lebih luas” ucap andrean “Aku setenda sama andrean” Ucap Bayu “berarti aku sama arya” Ucap Regol
Akhirnya kami bermalam lagi didekat danau yang seram ini dan lagi lagi ada ganguan dari gadis ini dan dia meminta tolong untuk menyuruh pergi ke toilet tengah hutan tropis itu Dan dia menyuruh membuka peti yang kami temukan di tengah danau tersebut.
Akhirnya pagi pun tiba gadis itu pun hilang “goll ambil mie instant di mobil” Ucap bayu “ar ayo kita ambil mie di atas biar aku ga sendiri” Ucap Regol “ga branii ta goll kaluar sendiri” Ucap Bayu “kalau sudah diambil cepat bawa kesini aku sudah lapar” Ucap Bayu
Regol pun berangkat mengambil mienya bersama arya dan ditengah jalan menuju mobil mereka pun diganggu sesosok gadis yang memegang kaki arya dan arya merasa kakinya berat dan ada seorang petani yang bilang “hati hati nak kalau terasa berat istighfar aja soalnya dulu ada cerita seorang gadis yang dibuang di danau itu” “oo terimakasih bu saya baru tau semenjak kami camping disini dan dapat banyak ganguan” ucap regol “sama sama” Ucap seorang petani teh
Dan sampai di mobil kami pun membawa mie instant kembali ke tenda Setelah sampai ke tenda andrean pun memasak mienya untuk 4 orang, kami kelaparan setelah dikejar kejar seorang gadis yang katanya dibuang di tengah danau itu. Kami pun memakan mie itu sambil melihat indahnya danau
Setelah makan kami pun melanjutkan menelusuri rumah kosong yang ditengah hutan itu “jangan kesana bahaya” ucap Regol “gapapa kita ga ada niat menganggu yang ada di rumah kosong itu” ucap Andrean
Ditengah perjalanan arya jatuh dari sepeda karena kayak ada yang menarik ban sepeda Arya “goll tolongg aku jatuhh” Ucap Arya “eh arya jatuh dari sepeda” Ucap Regol Semua teman pun menolong Arya dan mengobati luka itu
“Apakah kita terus mau menelusuri rumah tengah hutan itu?” tanya Andrean “gimana arya masih sanggup apa enggak?” tanya Bayu “sanggup aku masih penasaran sama rumah kosong itu” ucap Arya
Dan sesampai disana kami pun disambut tangisan anak kecil yang sangat keras ia meminta tolong untuk membebaskan ibunya yang dikunci di kamar mandi di tengah hutan tersebut beberapa tahun yang lalu dan gadis itu tidak terima karena kami tidak mau ke sana dan membukakan kunci toilet itu lalu gadis kecil itu mencekik Arya sampai terbang ke atap rumah.
“tolongg goll aku ga bisa nafas” ucap Arya “tolong turunkan arya nanti aku akan menulusuri toilet di tengah hutan itu” ucap Regol
Arya, bayu, regol, dan andrean bergegas menuju lokasi yan g ditentukan gadis itu, sesampai disana aura terasa sangat beda dibanding rumah kosong tadi kamipun membuka pintu toilet itu dan keluar asap yang tebal menyelimuti toilet itu dan teriakan sosok ibu dari gadis tadi dan hantu itu mencekik dan mendorong arya ke pohon jati
“Kami niat menolong bukan menganggu kamu” ucap Bayu
Dan setan itupun melepas cekikan arya ibu itu pun memerintahkan kembali ke danau dan disuruh membuka peti yang kami temukan dan sesanpai di danau kamipun berusaha membuka peti itu dan kabut kabut Di danau itu pun menghilang setelah kami membuka peti itu yang berisi mayat gadis itu dan kami menelepon polisi dan menempatkan mayat ditempat yang layak.
Cerpen Karangan: Wahyu Hermawan Blog / Facebook: @whyuu_30 SMPN 1 PURI