Kisah ini dimulai dari Intan memiliki 2 sahabat yang sangat akrab. Mereka sangat dekat seperti kaca jendela dan pintu. Tidak ada yang bisa memisahkan mereka bertiga selama ini. Mereka bernama Dewi Novitasari dan Ica Nur Haidah, sebut saja mereka dengan panggilan Dewi dan Icul. Sudah sangat lama Intan dan sahabatnya tidak pernah bertemu. Intan memutuskan untuk pergi ke rumah Icul.
Sore pun tiba Intan bersiap-siap dan langsung menuju ke rumah Icul. Sesampai dirumah Icul, Intan mengetok pintu. “Tok tok tok, assalamualaikum” kataku mengetok pintu dengan mengucapkan salam “Waalaikumsalam, iya sebentar” jawab ibu Icul dengan membuka pintu “Eh tante, Ica nya ada apa tan.” “Oalah Intan, Ica di kamar masuk saja lagian ada Dewi juga.” “Loh ada Dewi juga yaa tan, kebetulan deh.” “Iya masuk aja.”
Intan pun masuk dan menuju kamar Icul. Tanpa sabar, Intan langsung membuka kamar Icul dengan suara keras. “BRAKK, aku kangen kalian” ujar, Intan dengan suara keras “Loh Intan, tumben kamu kesini” tanya Icul “Emm aku mau ngomong sama kalian, kita kan sudah lama nggak pernah holiday bareng gimana kalo kita menghabiskan waktu bersama untuk pergi holiday.” “Waduh ide bagus nih” jawab Dewi dengan gembira “Heem boleh juga, ngomong-ngomong kapan nih kita enaknya holiday” tanya si Icul “Lebih cepat lebih baik cul, gimana kalo besok” jawab Intan yang nggak sabaran “Okee langsung aja, biar nanti malam aku dan Dewi bisa bersiap-siap.” “Loh emang si Dewi nginep disini cul.” “Iyaa dong dari kemaren.” “Ih kamu nggak ajak-ajak, aku mau pulang dulu deh biar bisa bersiap-siap.” “Yaudah deh sono pulang” ujar, Dewi dengan ketawa berbahak-bahak
Malamnya Intan pun langsung pulang bersiap-siap menyiapkan baju dan sebagainya untuk pergi besok. Dewi dan Icul juga bersiap-siap. Pagi yang cerah ini saatnya mereka bertiga pergi holiday. Icul tidak lupa mengajak 2 saudara laki-lakinya. Dia bernama Kevin dan Doni. Mereka berlima pun berangkat dari pagi.
Sampai di pantai mereka pada siang hari ditemani oleh matahari yang begitu terik. Mereka berlima menghabiskan waktunya di pantai, bersenang-senang, berlari kesana-kemari. Sampai malam mereka di pantai sangat puas dan langsung meninggalkan pantai. Saat di perjalanan Kevin merasa begitu sangat capek, nggak ada yang gantiin dia menyupir mobil karena Doni tidak bisa menyupir mobil.
“Gimana ini guys aku udah sangat capek, mataku lelah” Kata Kevin dengan menyupir mobil “Apa kita cari hotel terdekat aja yaa” tanya Intan karena kasian “Yaudah kita cari hotel terdekat aja, lagian kasian Kevin dari tadi sopir mobil” jawab Icul “Kalo ada hotel kamu langsung belok aja.”
5 menit kemudian ada hotel yang bernama mawar sari. Tidak tunggu lama Kevin langsung belok kearah hotel. Hotelnya sangat sepi dan sunyi. Kevin dan teman-temannya memesan 2 kamar dan langsung diberi kunci kamarnya.
“Kamu yakin vin mau tidur disini” tanya Intan dengan ragu dan takut “Iya gapapa, yang penting kita bisa istirahat, lagian Cuma semalam saja kita disini” jawab Kevin dengan santai “Tempatnya surem banget.” “Kalo ada apa-apa ketok saja pintuku, kan kamar kita berhadapan” ujar Kevin
Mereka masuk ke kamar masing-masing. Intan, Dewi, dan Icul mereka belum tidur masih bercanda. Intan melihat ada kaca rias yang tertata rapi. Intan pun menuju ke kaca rias untuk memakai skincare. Saat lagi asik memakai skincare Intan tidak sengaja melihat ke ventilasi ternyata Intan merasa kayak ada yang ngelihatin dia.
“Guys ada yang ngelihati aku dari ventilasi” kata Intan dengan wajah panik “Palingan hanya perasaanmu saja tan” jawab Dewi yang merasa santai “Coba deh kamu ke kaca rias” kata Intan dengan tangan gemetaran
Dewi si paling santai mencoba mengaca di cermin rias. Sekilas tatapannya menuju ke ventilasi dan benar ada yang melihatinya dari ventilasi. Saat menoleh kecermin rias ternyata ada dibelakangnya, Dewi berteriak dengan keras dan berlari menuju kamar depan. Dewi menceritakan kepada Kevin dan Doni ternyata ada sosok wanita didalam kamar yang wajahnya mengerikan dengan rambut panjang dilumuri darah.
“Gimana kalo kita tukeran kamar aja” kata Kevin “Yaudah kita tukeran saja, kasian Dewi sudah trauma” jawab Icul Mereka pun saling bertukar kamar. Kevin dan Doni tidur satu ranjang.
Tengah malam Kevin merasa dipeluk dari belakang dan memegang badan Kevin, positif thingking Doni yang memeluknya. Begitu juga sebalikan Doni pun merasa ada yang memeluknya dari belakang, Doni kira itu kevin. Mereka bangun secara bersamaan.
“Kamu jangan kurang ajar Don, kok kamu memegang-megang badanku” kata Kevin dengan berteriak “Loh bukannya kamu yang memeluk aku dari belakang” tanya balik Doni yang nggak merasa megang badan Kevin “Jangan-jangan benar kata si cewek-cewek” Mereka diam sejenak dan mendengarkan suara wanita berteriak.
“AAAAAA TOLONG, wanita itu di belakangmu Doni” berteriak Kevin dengan panik “Ayo kita keluar” ujar, Doni dengan berlari “TOK TOK TOK, guys tolong” Intan, Dewi, dan Icul pun keluar dan menanyakan ada apa sebenarnya kepada cowok-cowok. Kevin menceritakan semua kejadiannya.
5 menit kemudian saat Kevin sudah menceritakan karyawan hotel pun lewat. Intan pun menceritakan semua kepada karyawan hotel. “Owalah kamar itu bermasalah kak, tidak boleh ditempati karna 2 minggu yang lalu ada kejadian kematian di kamar ini” kata karyawan “Kenapa kok masnya didepan tadi memberikan kuncinya kepada kita.” Kata Intan dengan nada tinggi membentak “Maaf kak yang didepan itu karyawan baru dan dia tidak tahu, sekali lagi maaf kami pihak hotel akan mengganti rugi”.
Mereka langsung meninggalkan hotel dengan rasa trauma.
Cerpen Karangan: Laila Khoirotus S, SMPN 1 PURI Blog / Facebook: bela.sabila SMPN 1 PURI