Pada suatu hari aku mendengar ada rumah berhantu di desaku. Aku dan kawan-kawanku mencari tahu tentang rumah yang berhantu itu. Di sebalah rumah itu ternyata ada kuburan, tapi kita tak tahu kuburan siapa itu. Setelah selesai dari rumah itu aku dan teman-temanku kebali ke rumah karena hari sudah mulai gelap. Keesokan harinya aku kembali ke rumah itu kembali, aku dan teman teman membaranikan diri untuk masuk ke rumah itu.
“Gimana kita masuk kesana, kan gerbang rumah ini dikunci,” tanya si Rahma. “Kita cari cara agar bisa membuka gembok rumah ini,” jawab si Alin. “Aku tahu,” jawab Dino. “Bagaimana caranya din,” tanya Rahma. “Aku pernah melihat di film kalau kita bisa merusak gembok ini dengan batu yang besar,” jawab Dino. “Ya sudah kita coba saja, kali saja berhasil,” kata Alin.
Lalu Dino mengambil batu dan memcoba membuka gembok itu. Ternyata Dino berhasil membukanya. Semua mulai masuk ke rumah angker yang ada di desaku. Mereka semua mengelilingi rumah itu, rumah ini sangat kotor banyak sarang laba laba dan barang barang rumah tangga yang berserakan. Kita baru saja masuk rumah ini rasanya sudah sangat takut. Rumah angker ini sangat besar ada 3 tingkat rumahnya.
“Alin ayo kita naik keatas aku ingin lihat apa saja yang ada diatas,” ajak si Rahma ke Alin. “Iya, ayooo,” jawab Alin. “Sudah kita pulang saja, aku sudah merasa tak enak disini, aku takut,” kata Fadil. “Ayolah, gitu aja takut ini kan masih siang bolong, tak ada hantu Fadil,” kata rahma. “Ayolah broo. jangan kalah sama si Rahma,” kata dino sambil memeluk Fadil.
Kita semua naik ke lantai dua kita membuka setiap ruang yang ada di rumah itu, ternyata rumah yang angker ini, dulu tempat untuk anak-anak panti. Kata orang di sini dulu ada satu anak yang bernama Linda dia sangat tidak senang tinggal di rumah ini, Karena dia selalu dibully dan tak punya teman satupun di rumah ini. Ibu panti juga pilih kasih sama anak-anak panti disini. Linda benci sekali dengan semua orang di rumah ini, Linda pun menghabisi nyawanya sendiri dengan menggantung kepalanya di kamar mandi.
Setelah kematian Linda ia masih ingin membalas dendam dengan orang orang yang ada di rumah itu. Satu persatu yang ada di rumah itu meninggal karena terror yang diberikan oleh Linda.
Setelah terror itu terjadi rumah itu tak dihuni selama sekitar 5 tahun. Setiap ada warga yang lewat di depan itu selalu saja diganggu oleh hantu yang ada di rumah itu. Saat itu lah para warga tak berani untuk melewati rumah itu lagi. Alin dan kawan kawannya pun mencoba untuk menghilangkan arwah yang selalu mengganggu di rumah itu. Alin dibantu oleh kakak dari rahma yang bernama Kak Okta dia seorang indigo.
Kemudian harinya, saat malam tiba Alin dan kawan kawannya bersama Kak Okta pergi ke rumah itu saat pukul 08.00 malam. Kak Okta mulai masuk pertama masuk rumah itu Kak Okta sudah merasakan hawa hawa yang sudah kuat.
“Didepan rumah ini ada seekor ular yang mejaga pintu ini, tapi ular ini tidak jahat hanya menjaga rumah ini,” kata Kak Okta. “Sudah berapa lama kak di sini,” tanya Alin. “Antara sekian puluh tahun berada di sini,” jawab Kak Okta. “Wahh. sudah lama sekali yah,” kata Fadil.
Mereka pun melanjutkan lagi untuk masuk dan naik ke lantai 1 disana ada 4 ruang, salah satu ruang itu terdapat kamar yang sangat begitu wangi, kata kak okta disini adalah kamar seorang Linda. Kak Okta mengajak kita semua untuk turun ke ruang tamu dan mengundang seorang Linda untuk berbicara.
Kita semua turun dan menyiapkan persembahan untuk memanggil Linda. Tak lama kemudian si alin dimasuki seorang Linda “Hai, Linda tenang aku tidak akan menyakitimu,” kata Okta dengan sura lembut. “Kenapa kau kesini,” kata Linda yang merasuki tubuh alin. “Aku disini hanya ingin membuatmu kembali di alammu,” jawab Kak Okta. “Tidak aku tak mau aku benci semuanya,” Linda menjawab dengan ekspresi marah. “Jangan, kau harus pergi dari sini bukan tempatmu disini. Disini kau hannya bisa mengganggu orang orang yang tinggal di desa ini,” jawab Okta dengan tegas. “Aku akan meninggalkan dunia ini tapi ada satu syarat,” jawab Linda. “Apa syaratnya,?” Tanya Kak Okta. “Kuburkan aku dengan layak,” permintaan Linda. “Bukannya jasadmu sudah dikuburkan di belakang rumah ini,” kata Kak Okta. “Iya tetapi aku ingin jasadku dikuburkan di sebelah kuburan milik ibukku,” Kata Okta. “Iya, akan kulakukan,” jawab Kak Okta.
Lalu Linda pergi dari tubuh Alin, Alin pun pingsan dan dibawa pulang ke rumah.
Keesokan harinya Kak Okta dan kita semua ke rumah PAK RT dan menceritakan semuanya. Dan minta bantuan untuk memindahkan jasad linda ke makan desa, agar jasadnya bisa tenang. Semua warga pun setuju. Dan akhirnya membongkar makan dan dipindahkan, dan didoakan agar tenang di alam sana.
Lalu berapa hari kemudian ada Warga yang bilang kalau linda masih belum saja pergi dari rumah itu dan masih muncul di hadapan warga, dan berkata “tolongg”. Warga pun takut dan menjadi berita yang hits di desa. Alin pun mendengar berita itu dan memberitahu Kak Okta. Kak Okta bilang kalau kita nanti akan kesana.
Malam pun tiba pukul 8 malam alin, Kak Okta dan Rahmah pergi dan mulai menyiapkan semuanya untuk memanggil Linda. berapa menit kemudian alin kemasukan arwah Linda. “Kenapa kamu masih disini,” Tanya Kak Okta kepada Linda. “Aku juga ingin pergi tetapi aku tak tau caranya untuk pergi,” jawab Linda. “Terus. bagaimana janjimu itu ke kami kan kamu sudah menuriti maumu,” jawab Kak Okta dengan ekspresi wajah yang marah. “Ya… bantu aku dong untuk bisa pergi dari sini,” jawab Linda. “Bagaimana cara,” Tanya Kak Okta kepada Llinda.
Lalu linda keluar dari tubuh alin, beberapa menit tiba alin pun sadar, lalu rahma berbicara ke Kak Okta untuk memanggil orang pintar agar membantu kita, untuk mengusir linda pergi ke alamnya.
Selesai dari rumah itu Kak Okta memanggil temannya yang bisa mengusir hal seperti itu. Keesokan harinya Kak Okta dan temannya itu berhasil mengusir linda untuk kembali ke alamnya.
Cerpen Karangan: Marsya A.L, SMPN 1 PURI Blog / Facebook: marsyaalmaslivia SMPN 1 PURI