~ Firhan vs Dewa ~
Turnamen Tinju Kampung Nelayan masih berlanjut! Dan pada saat ini turnamen tinju sudah memasuki tahap semifinal, dimana Firhan akan bertanding melawan Dewa Agung Nyoman dan James Kebon akan bertanding melawan Petinju Bertopeng. Sebelum itu, Firhan telepon dari seseorang yang ia kenal…
“Halo siapa ini?” “Hei Fir, ini aku Eva… Jadi begini, aku dengar kamu ikut pertandingan tinju ya?” “Hehe, iya nih… kamu tahu darimana?” “Papaku bilang kalau dia mensponsori kamu dan GYMnya Pak Joez, jadi sekarang aku akan pulang untuk mensupportmu dalam pertandingan” “Wah, Eva i-itu sangat bagus sekali” “Hehe pastinya, sampai jumpa disana”
Kemudian Firhan pun keluar dari ruangan loker dan bersiap menuju ke ring. Sesampainya di ring Firhan pun menyaksikan banyak penduduk Kampung Nelayan yang mendukungnya agar bisa menang. Dalam kerumunan itu pula dia melihat teman sekelasnya seperti Ucok dan Gandi, teman Budi yang dulu pernah merundung Firhan namun kini berbalik mendukung Firhan setelah Firhan mengalahkan Budi. Sesampainya diatas ring, tak lupa pelatih Joez memberitahu Firhan untuk tidak meremehkan lawannya. Dia pun memberikan nasehat yang berbunyi…
“Baiklah Fir, sekarang adalah semifinal. Orang yang kamu lawan adalah Dewa Agung Nyoman. Dia adalah petinju professional sekaligus juara angkat beban dari Bali. Jadi kamu harus berhati-hati saat melawannya. Oh ya, dan jangan lupakan teknik rahasia yang kuajarkan padamu, oke?” “Baik pelatih!” Jawab Firhan.
Kemudian dengan semangat yang berapi-api, Firhan dengan percaya diri masuk ke dalam ring. Pada saat itulah dia berhadapan dengan Dewa Agung Nyoman dan dia pun kagum sekaligus kaget setelah melihat Dewa dari dekat karena jika dilihat dari dekat, Dewa memiliki tubuh yang lebih kekar dan tinggi dari Firhan. Namun itu tidak membuat nyali Firhan ciut. Lalu dia pun memasang kuda-kuda dan siap bertarung!
Dengan mendekat kearah masing-masing, kedua petinju itu mulai bersiap-siap untuk memukul. Lalu, Firhan memulai serangan pertamanya dengan tinjuan kearah Dewa, namun Dewa dapat menangkis pukulan tersebut menggunakan tendangan kearah kaki Firhan. Kemudian, Dewa pun berkata…
“Pukulanmu itu terlalu lambat, tapi aku kagum denganmu. Karena aku merasa kalau aku tidak menghindar, mungkin pukulanmu itu akan meninggalkan bekas di wajahku”
Mendengar perkataan Dewa, Firhan hanya bisa berpikir dalam hati kalau dia tak boleh meremehkan Dewa. Tapi dia kagum karena Dewa sendiri mengakui kemampuannya.
Kemudian pertarungan pun berlanjut. Dewa menyerang Firhan dengan beberapa tinjuan kearahnya, tapi untunglah Firhan bisa menahan tinju tersebut. Lalu, Dewa pun melompat sambil salto. Dia pun mendarat di sebelah kanan Firhan, dan kemudian meluncurkan pukulan kearah Firhan. Tapi, nampaknya keberuntungan ada di pihak Firhan, karena dia dapat menangkis tinju tersebut dengan refleks. Melihat Firhan mampu menangkis serangannya membuat Dewa terkejut dan kesempatan itu digunakan oleh Firhan untuk mendaratkan pukulan ke wajah Dewa. Pukulan itu mengenai pipi Dewa dan akhirnya membuatnya mengeluarkan darah dari mulut. Melihat luka yang disebabkan oleh Firhan, Dewa pun tertawa kecil. Kemudian sambil tersenyum, Dewa pun berkata…
“Mau adu kecepatan tinju kita?”
Melihat sikap Dewa, Firhan pun juga ikut tersenyum dan kemudian memasang kuda-kuda tinju. Kemudian kedua petinju itu meluncurkan rentetan-rentetan tinju kearah masing-masing. Penonton yang melihat pertandingan itu pun bersorak dengan gembira. Adu pukulan itu berlangsung kira-kira selama 30 detik. Dan pada detik-detik terakhir, Firhan melakukan kesalahan. Tangan Firhan terpeleset dan kesempatan itu digunakan oleh Dewa untuk meluncurkan pukulan kearah Firhan. Pukulan itu membuat Firhan muntah darah dan jatuh. Pada saat itu pula, wasit mulai menghitung mundur kearah Firhan yang terkapar. Pada saat terkapar itulah, Firhan mulai ingat dengan teman-teman, pelatih, dan bosnya yang selalu mendukungnya. Dia juga ingat dengan ibunya yang tengah sakit. Sontak, Firhan pun bangkit dengan perlahan-lahan dan membuat para penonton bersorak.
Melihat Firhan bangkit, Dewa pun memasang kuda-kuda untuk menghindari serangan Firhan karena setelah bertarung melawan Firhan, Dewa tahu kalau Firhan merupakan orang yang tak mudah menyerah. Dan pada kesempatan kali ini Dewa berusaha agar bisa menangkis serangan dari Firhan. Sementara itu Firhan yang melihat Dewa mulai memasang kuda-kuda bertahan tiba-tiba langsung berlari kearah Dewa. Hal itu pun membuat Dewa kaget dan membuatnya meluncurkan pukulan ke arah Firhan, namun dia dibuat semakin kaget setelah melihat Firhan meluncur ke bawah diantara kakinya dan kemudian muncul di belakang Dewa. Dan hal itu pun menjadi kesialan bagi Dewa. Ketika ia menoleh ke belakang, Firhan sudah dalam posisi untuk memukul. Kemudian Firhan pun meluncurkan 2 pukulan ke dada Dewa dan Dewa yang tak sempat menghindari pukulan tersebut langsung jatuh tersungkur. Dalam hatinya Firhan pun berkata…
(T-Terima kasih pelatih… B-Berkat teknik rahasia yang pelatih ajarkan… A-Aku bisa menumbangkan Dewa)
Kemudian dengan jatuhnya Dewa, wasit pun mulai menghitung mundur dari 10. Karena Dewa tak kunjung bangun, maka Firhan dinyatakan sebagai pemenang dan dia lolos ke final.
~ Akal Bulus ~
Sorak sorai menonton terdengar sangat keras saat Firhan ditetapkan sebagai salah satu peserta yang lolos ke final turnamen tinju. Teman-teman dan pelatih Firhan pun langsung mengucapkan selamat kepadanya dan tak lupa pula Pelatih Joez juga menyuruh Firhan untuk selalu bersyukur dan tak meremehkan lawannya.
Diceritakan, karena babak semifinal tahap 1 dimana Firhan melawan Dewa Agung Nyoman dalam pertandingan tinju sudah diselenggarakan, maka pertandingan akan dilanjutkan dengan semifinal tahap 2 dimana James Kebon akan bertarung melawan Petinju Bertopeng. Namun, di suatu tempat yang gelap dan tepat sebelum pertandingan Petinju Bertopeng terlihat memasuki sebuah ruangan. Kemudian dalam ruangan tersebut, terlihat 2 orang pria yang sedang berbincang. Dan terjadilah perbincangan antara 2 pria itu dengan Petinju Bertopeng.
“Sebentar lagi aku akan melawan James Kebon, dan kudengar dia itu 3 kali juara tinju. Jadi kuharapkan kalian membawa barang yang kubutuhkan” Kata Petinju Bertopeng. “Hehe, kau tidak perlu khawatir sobat! Semua yang kau butuhkan ada disini” Kata salah satu pria sambil menepuk sebuah koper hitam misterius. “Ngomong-ngomong, anak nelayan kau sebutkan itu ternyata kemampuannya cukup hebat. Aku terkejut saat dia mampu mengalahkan Dewa Agung Nyoman. Sepertinya perkataanmu tentang jangan meremehkan anak itu ada benarnya juga” Jawab pria yang satunya lagi. “Heh… Sudah kubilang kan? Kalian sih tidak percaya denganku. Cepat serahkan barang itu padaku! Pertandingannya akan dimulai sebentar lagi”
Kemudian salah satu dari pria itu membuka koper hitam tersebut. Ternyata, di dalam koper tersebut terdapat beberapa pil misterius. Beberapa pil itu pun dimakan oleh Petinju Bertopeng dan kemudian ia pun mengatakan kalau dia bisa mengalahkan siapa saja. Lalu dia pun meninggalkan ruangan dan pergi ke arena pertandingan.
Diceritakan, pada saat pertandingan dimulai… Kedua petinju sudah ada dalam posisi bersiap. Dan setelah bel dibunyikan, pertandingan pun dimulai. Namun ada hal aneh yang terjadi dalam pertandingan tersebut. Pukulan James tak pernah mengenai badan Petinju Bertopeng satu kali pun dan sebaliknya, semua pukulan dari Petinju Bertopeng berhasil mengenai tubuh James. Setelah 3 menit, pada akhirnya James pun tumbang dan Petinju Bertopeng diumumkan lolos ke final untuk melawan Firhan.
Para penonton yang melihat James tumbang dalam 3 menit pun terkagum-kagum dengan kemampuan Petinju Bertopeng. Namun, Pelatih Joez yang pada saat itu melihat pertandingan tinju tersebut merasa curiga dengan apa yang terjadi. Kemudian, dalam perjalanan keluar dari arena, Joez diam-diam mengikuti Petinju Bertopeng. Ketika sampai di sebuah gang, Joez melihat kalau Petinju Bertopeng melakukan sebuah transaksi pil yang ternyata merupakan obat kuat. Dalam hatinya Joez berkata… (Oh… Jadi ini rahasiamu ya? Pantas saja kau bisa menang telak dalam turnamen ini. Tapi aku tak akan membiarkan akal bulusmu itu berlanjut. Aku akan merekam bukti untuk menjebloskanmu ke penjara) Kata Joez dalam hati.
Namun, sebelum Joez dapat mengeluarkan HP-nya untuk merekam bukti, tiba-tiba dia diserang dari belakang. Ternyata Petinju Bertopeng sudah mengetahui niat Joez dan dia juga menyuruh anak buahnya untuk berpakaian sebagai dirinya agar dia dapat menyerang Joez dari belakang. Joez pun tak sadarkan diri dan untuk menghilangkan jejak, Petinju Bertopeng membuang Joez ke gorong-gorong dengan niat agar Joez mati tenggelam.
Kemudian, dengan hilangnya Joez, Petinju Bertopeng bisa leluasa melakukan akal bulusnya untuk memenangkan turnamen tinju dengan curang.
Bersambung…
Cerpen Karangan: Ngurah Jordi Blog: cerpenngrjordi.blogspot.com Umur: 20 tahun Pekerjaan: Mahasiswa
Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 2 Maret 2022 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com