Maxie lagi-lagi menunggu kakaknya, deku, untuk pulang ke kamarnya agar bisa makan malam. sayangnya, kakaknya bilang bahwa dia akan pulang larut malam dan kakaknya bisasanya pulang paling larut jam 12 malam.
“Kakak kenapa lama banget ya? biasanya jam segini seharusnya kakak pulang.” gerutu Maxie sambil melihat jam weker elektriknya yang menunjukkan jam 12 malam. “Enaknya main apa ya? hmmmmm…. Oh, ada satu game yang Kay beri komen yang jelek. kenapa bintang satu ya? padahal ukurannya cuma 700 Kb. sudahlah, download aja daripada nunggu kakak.”
Maxie langsung memencet tanda download di play store. iMac adalah PC yang dipakainya. bahkan, dia tidak membaca peringatan yang sama seperti yang ada saat Kay yang mendownloadnya. “Karena aku perempuan, jadi tinggal pilih ‘perempuan’ deh.” Benarlah apa yang ada di gamenya. sebuah game dengan grafik selevel dengan PS5 dan hanya perlu kapasitas ruangan sebanyak 700 Kb itu namanya “Chinami” jatuh pada tangan yang salah.
“Waaaaaah, ini bagus bangeeeet. kenapa Kay malah bilang game ini menyeramkan ya? padahal yang kumainkan itu kakak.” Maxie langsung menggerakkan karakternya yang bernama seperti kakaknya. dengan sistem AWSD, karakternya digerakkan untuk menyelesaikan misi dengan bentuk yang berbeda:
– pinjam sebuah buku tebal merah – carilah jam saku romawi hijau – nyalakan 5 lilin putih di jalan – menari di depan publik yang ramai – gambar langit malam biru dongker – apa kamu penasaran?
“Wah, questnya cukup unik dibanding yang biasanya. langsung dimainkan deh.” pergerakan karakternya cukup handal sehingga pergerakannya begitu mulus dan lebih hebat dibanding teman sekelasnya. saat di tengah misi, bayangan hitam sering numpang lewat tanpa alasan jelas selain dia berkata, “hati-hati.” entahlah, peringatannya terasa lebih rumit dari programing. “Bukunya warna merah dan tebal. hmmmmm… ah, ketemu.” karakternya digiring di depan penjaga perpustakaan. layar mendadak membiru dengan suara tangisan dan tertawa yang mencekam. bukunya melayang dan tulisan “Baphomet” tertera dengan jelas ditambah nuansa bintang santanisnya. kondisi langsung normal ketika bukunya menghilang dan terdapat secarik kertas dan jika diambil…
“Kamu mendapatkan peta romawi.”
“Coba cek deh authornya.” Maxie langsung melihat di play store dan malah apa yang dibilang Kay benar. nama authornya tidak tertera dan Maxie langsung memutuskan untuk menghapusnya. parahnya, gamenya hanya bisa dihapus jika seluruh misinya selesai. Game itupun dimainkan lagi dengan hati yang masih seperti warna antara abu-abu dengan putih, kelabu.
“Haduh, nyarinya susah banget! semua sisi sudah kucek. makanya aku malas main game pencarian.” Maxie jadi mengingat sesuatu, petanya! Maxie langsung memencet bagian tas kuning dan petanya bisa dipakai. “Perginya ke sini dan berakhir di sini. Akhirnya!” waktu mau memencet E, ada yang mencurinya. asapnya handal dan minigamenya dimulai.
“San, Ni, Ichi, Hajimeee!!!”
Speedrun adalah hal yang mungkin bisa dilakukannya hingga dalam waktu 15 menit. hanya memakan waktu 10 detik, pencurinya tertangkap.
> Gantung tangan dan kepalanya > Maafkan dan lepaskan dia
“Dia yang menyusahkan duluan, saatnya dihukum seperti pesan kakak.” pilihan pertama dipencet dan orang tersebut digantung dengan blackwhip.
“Oke. Saatnya yang ke-3.” baru menggerakkan, Maxie melihat 5 buah lilin putih yang sudah tertera. “Tinggal dinyalakan deh. untung aja authornya tau diri.” setelah lilin terakhir nyala, layar biru dengan keluarnya Baphomet bersama seseorang…
“Tunggu, Remor? eh, pokoknya lanjutin aja misinya.”
Saat di tengah jalan, tas kuning dipencet lagi dan… sudah pasti tidak ada radio dan kasetnya. Namun, jam romawinya menyala dan membawa karakternya menuju masa Showa. “Akhirnya ketemu juga. udah pegel jari kalau pencet W terus.” Maxie langsung menggunakan jam romawi tersebut hingga tempat saat radio dan kasetnya ditemukan berubah menjadi lorong gelap.” Hiiii, kayaknya harus keluar deh daripada kena bahaya.” Timeskip. setelah keluar, radionya diletakkan dan kasetnya memutar lagu zaman Showa yang asik. Keberuntungan jatuh bukan pada waktunya, saat lagunya masih diputar, hal yang menyeramkan tadi muncul dengan warga yang menjadi aneh. bola mata menggelinding, jantung yang masih berdetak padahal sudah lepas, hingga muka yang membusuk sampai nanahnya keluar. “AAAAAAAAHHHH!!!”
“Menyeramkan banget. loh, bukannya itu yang tadi belum kebuka ya?” dan misinya adalah….
– cari orang yang tidak percaya hantu
Karakternya bergerak lagi dan sampailah di lorong tadi dimana ada orang yang sedang uji nyali.
> Beritahu peristiwa sebelumnya > Urungkan
“sudah pasti diberitahu kan.” setelah dipencet, diberitahukan semuanya hingga orang tersebut menamparnya dan berkata, “Kau benar-benar lemah! bagaimana bisa kau percaya hantu hah!” lalu pilihannya muncul lagi.
> pukul dia > tendang dia > lakukan keduanya
Bukanlah nasi, Maxie langsung memencet pilihan ketiga hingga layarnya membiru dengan suara cipratan darah yang keluar karena pukulan keras karakternya dan ditendanglah kepalanya hingga copot dan menggelinding.
“Haaaaaah, nyeremin bange- AAAAAAHHH!!!!” teriakannya memang bikin kaget dan di depannya adalah…
“Kakak?” “Kak, mau tidur sama kakak aja. Takuuuuut.”
Cerpen Karangan: Kemas Abdullah Azhary
Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 30 September 2021 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com