Melakukan kontak langsung dengan para siluman di kerajaan Lacalb adalah tindakan ilegal. Yang mulia raja Henric IV memasang peraturan yang sangat ketat tersebut sejak 3 bulan yang lalu. Banyak pemanggil siluman ataupun penyihir ilmu merah tertangkap. Mereka dikurung di rubanah istana, tanpa satupun perawatan. Banyak dari mereka yang tewas kelaparan, bahkan ada yang sampai melakukan pembunuhan demi mendapatkan jatah makanan.
Sebagian besar rakyat merasa terganggu akan peraturan yang baru ini, mereka biasa berbaur dengan siluman-siluman disana. Siluman-siluman yang dianggap mengganggu Kawasan kerajaan Lacalb pun diusir, sementara siluman-siluman kecil yang tidak mempunyai kemampuan yang amat spesial, dibiarkan berkeliaran begitu saja.
Mazon, pengawal pribadi raja Henric IV merasa curiga terhadap rajanya sendiri. Raja yang ia kenal adalah orang yang sangat ramah dengan berbagai macam siluman. Ia pun, berinisiatif untuk bertanya langsung kepadanya, tetapi ia khawatir jika Henric akan merasa tersinggung.
“Yang mulia raja, izinkan hamba untuk bertanya di hadapan yang mulia secara langsung.” Hormat Mazon. “Apakah yang mulia raja memiliki alasan untuk menerapkan peraturan yang baru saja yang mulia buat?” Lanjut Mazon. Henric hanya terdiam. Ia terlihat ragu-ragu untuk menjawabnya, seolah-olah berusaha untuk mengabaikan pertanyaan Mazon tadi. Dia menyuruh pengawal pribadinya untuk segera meninggalkannya sendirian, sepertinya, Henric tidak ingin mengumbar alasannya kepada siapapun.
Mazon semakin curiga. Ia pun meminta asistennya, Karzla untuk menggantikan pekerjaannya sebagai pengawal pribadi yang mulia raja. Karzla kebingungan, ia tidak menyangka rekannya akan menyerahkan semuanya kepada dirinya sendiri. Mazon sudah memutuskan suatu hal, ia akan berpetualang untuk mencari beberapa siluman untuk diinterogasi olehnya. Bukan, rencana yang ia miliki bermaksud untuk mempubliskan alasan tersembunyi raja Henric IV kepada rakyat-rakyatnya, siapa tahu, terdapat rencana yang dianggap busuk oleh Sebagian orang.
Berpetualang memang tidak semudah yang Mazon kira. Banyak rintangan yang harus ia lalui. Monster-monster yang menghalanginya, persedian makanan yang hampir habis, dan iklim cuaca yang ekstrim. Ia sudah mencoba mengunjungi beberapa tempat, bahkan sampai keluar dari perbatasan kerajaan Lacalb.
Wilayah kerajaan memang sangat luas. Namun Mazon hampir menyerah karena salah satu siluman yang ingin ia temui tidak ada seperti biasanya. Sepertinya, raja Henric benar-benar serius dengan peraturannya yang baru. Mazon tidak putus asa. Ia akan melakukan hal ini demi rakyat-rakyatnya sendiri, bahkan juga demi teman-teman siluman mereka.
Tidak disangka, perjuangan Mazon selama 4 tahun ini membuat hasil yang sangat besar bagi kerajaan Lacalb. 4 tahun lalu, di saat ia ingin menyeberang ke wilayah kerajaan tetangga di arah barat daya, perjalanannya terhalang karena sebuah danau yang beracun. Jembatan yang di atas danau itu sudah lapuk, bahkan mau hancur. Mazon sempat ingin menyerah, namun, tiba-tiba ia mendengar sebuah kepakan sayap dari atasnya.
Beberapa Cockatrice terbang dengan lincah di atas Mazon. Mazon pun melongo melihatnya. Setelah sekian lama, akhirnya ia bertemu salah satu siluman legendaris yang sering dibicarakan oleh orang-orang! Salah satu Cockatrice itu mengangkat tubuh Mazon dengan paruhnya. Mazon sempat kesakitan, namun ia sudah terbiasa karena ia adalah seorang pengawal dari seorang raja. Kepakan sayap Cockatrice terdengar sangat keras. Mungkin saja, kepakannya dapat terdeteksi dari berkilo-kilometernya.
Setelah melintasi danau beracun dengan aman, Mazon pun berterimakasih kepada pemimpin kelompok siluman Cockatrice tersebut. “Tidak masalah, aku yakin kamu dapat memecahkan masalahnya.” Ucap pemimpin kelompok siluman itu. Mereka pun terbang menjauh dari danau beracun, dan menghilang dari pandangan Mazon. Mazon bergumam sendiri, sepertinya ia harus berjuang lebih giat lagi, karena siluman tadi sudah yakin kepadanya. Mazon pun melanjutkan perjalanannya, dan menemui suatu kelompok yang ia kenal dengan siluman Basilisk.
Setelah bertemu dan berbicara sementara dengan para siluman Basilisk, Akhirnya ia mengetahui suatu jawaban yang ia cari selama ini. Raja Henric IV bukanlah seorang manusia. Namun, ia adalah siluman naga yang berasal dari dunia hitam, sebuah tempat berkumpulnya siluman dan monster-monster jahat. Salah satu dari mereka akan turun ke bumi, dan menaklukkan beberapa daerah sesuai kemampuan yang ia miliki. Sepertinya, raja Henric yang sebenarnya telah menghilang akibat terserang oleh siluman naga secara diam-diam.
Beberapa siluman Basilisk menyarankan sesuatu kepada Mazon, untuk menggunakan senjata legendaris mereka, agar siluman naga tersebut dapat dikalahkan. Mazon sempat menolak, namun ia sedikit takut dan khawatir jika menolak tawaran dari mereka, ia pun berpikir dua kali terlebih dahulu, dan akhirnya menerimanya.
Kacje Luske, sebuah senjata legendaris milik siluman Basilisk kini berada di tangan Mazon. Sebuah kapak yang bertenaga sihir membuatnya semakin terisi dengan energi yang asing, namun itu cukup untuk mengalahkan siluman naga, apalagi ditambah dengan kekuatan Mazon yang melebihi dari manusia biasa.
Mazon pun kembali ke kerajaannya. Dan menantang langsung “yang mulia raja” nya di depan banyak orang. Sebagian besar orang yang melihatnya terkaget, tetapi, Mazon secara jelas dapat melihat beberapa orang yang mengerti apa yang terjadi di sini, seolah-olah mereka dapat membaca isi hati Mazon.
Peperangan pun berlangsung dengan hebat. Beberapa orang mendukung Mazon, dan sisanya bersembunyi dari mereka, mungkin saja nyawa adalah hal terpenting bagi mereka semua. Mazon telah mengumpulkan kekuatannya. Ia bersiap untuk menyerang “raja” nya. Semua terpaku ke pergerakan Mazon. Dengan sekuat tenaga, Mazon pun membelah siluman naga itu menjadi 2. Semua orang tercengang. Semua bawahan siluman naga tersebut tiba-tiba saja melemah. Orang-orang dengan mudahnya menghabisi mereka.
Tidak lama, tubuh siluman naga itu hangus terbakar. Mazon mengembalikan kekuatannya secara semula. Gendang telinganya tiba-tiba saja menangkap sorakan dari orang-orang. Sepertinya, ia kali ini berhasil memenangkan peperangan kali ini. Dengan sihir teleportasinya, ia mengirim kembali Kacje Luske kepada siluman Basilisk. Sepertinya, ia tidak membutuhkan senjata itu lagi.
Kerajaan Lacalb kembali tentram. Manusia pun terlihat berbaur dengan siluman-siluman. Mazon yang melihatnya dari balkoni istana pun merasa bahagia melihatnya. Tiba-tiba, Karzla datang menghampirinya dari belakang. Sepertinya ia ingin melaporkan sesuatu kepada pemimpin barunya.
“Yang mulia, upacara pelantikan akan segera dimulai.” Ucap Karzla dengan penuh hormat kepada pemimpinnya. Mazon tertawa. Sepertinya Karzla lupa akan perintahnya. ‘Jangan pernah memanggilku yang mulia lagi meski aku adalah seorang raja yang baru.’
Cerpen Karangan: Puruhitatapin
Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 14 Oktober 2021 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com