Di suatu masa, di kerajaan Surgawi milik Dewa Alexandria, terjadi perang besar antara Pasukan Surga melawan Pasukan Neraka. Lucifer, Sang malaikat jatuh ingin mengambil alih tahta Alexandria, dia bersama 6 pangeran neraka lainnya pun menyerang Surga dengan kekuatan penuh. Mereka dihadang oleh Divisi Ilahiah yang dipimpin oleh 5 Malaikat Agung yaitu, Gabriel, Raphael, Michael, Uriel, dan Yehezkiel. Pertempuran pun tidak dapat dihindari. Namun, Lucifer berhasil dipenggal oleh Gabriel, membuat pasukan neraka terpaksa mundur kembali ke neraka.
Tubuh Lucifer di buang ke Alam buangan, untuk mencegah tubuhnya diambil oleh pangeran neraka lainnya supaya dapat membangkitkan Lucifer. Ternyata, Lucifer sendiri sudah meninggalkan tekad api di neraka miliknya, Lucifaria. Tekad itu pun menjelma menjadi roh yang mencari cari badan Lucifer. Di lain pihak, 6 pangeran neraka tidak dapat menentukan siapa yang akan mewarisi tahta Lucifer. Mereka pun sepakat untuk menjaga Lucifaria secara bergantian setiap tahun.
Pada tahun ketiga, roh tekad api Lucifer berhasil menemukan tubuh Lucifer. Roh itu pun membawa tubuh Lucifer keluar dari alam buangan dan memodifikasi tubuh tersebut lalu menggunakan tubuh Lucifer untuk hidup. Di Lucifaria, penjaga di tahun ketiga adalah Leviathan. Tubuh Lucifer yang telah dirasuki mendatangi Altar Lucifaria untuk mengklaim tahta tersebut. Dia mengaku bahwa dia adalah anak Lucifer yang bernama Lucifaro. Leviathan tidak mudah percaya dan dia menantang Lucifaro berduel.
Setelah duel sengit, Leviathan dapat dikalahkan Lucifaro, membuat Leviathan percaya bahwa dia memang anak Lucifer. Leviathan memanggil pangeran lainnya untuk mengetes Lucifaro dan semua berhasil dikalahkan oleh Lucifaro. Hal ini membuat 6 pangeran neraka yakin bahwa Lucifaro adalah orang yang sesuai untuk tahta Lucifer. Setelah dinobatkan, Lucifaro langsung menyusun rencana balas dendam. Dia pun mengumpulkan pasukan dan menyusun strategi untuk menjatuhkan Alexandria. Dan Perang Surgawi pun akan dimulai.
Lucifaro mengunjungi keenam neraka untuk menyeleksi prajurit yang akan dibawa untuk menginvasi bumi. Lucifaro ingin menguasai bumi dan mencari prajurit terkuat dari golongan manusia. Dia pun berkunjung ke Mammonia, Asmodea, Leviatus, Beelzebia, Satania, dan Belphegus yang masing-masing dikuasai oleh Mammon, Asmodeus, Leviathan, Beelzebub, Satan, dan Belphegor.
Setelah mempersiapkan pasukannya, 7 pangeran neraka langsung membuka banyak portal ke seluruh penjuru bumi. Invasi besar besaran pun dilakukan oleh Lucifaro. Dengan angkuhnya dia menyiarkan pidatonya yang terdengar ke seluruh penjuru bumi “Sembahlah aku, Lucifaro sang bintang senja! Siapapun yang menyembahku akan kuberikan keselamatan dan siapapun yang menentangku akan kuberikan kesengsaraan!”
Langit mulai menjadi gelap kemerah merahan. Semua penduduk bumi berhamburan menyelamatkan diri dari invasi Lucifaro. Dia menyebutnya sebagai Penaklukan Alam Bawah. Satu per satu negeri di bumi takluk di hadapan pasukan neraka. Mereka pun mengumpulkan manusia manusia yang terpilih karena memiliki kekuatan di atas rata rata untuk menjadi bagian dari pasukan neraka. Lucifaro mengubah mereka menjadi Demi-Devil (Manusia setengah Iblis).
Namun masih ada manusia yang melakukan perlawanan daripada hidup menyembah Lucifaro. Beberapa diantaranya datang langsung untuk menantang Lucifaro berduel. Seorang pemuda menantang dengan berkata “Aku ingin berduel, jika kau menang, maka kau dapat jiwaku namun jika kau kalah, kau harus pergi dari bumi!” Lucifaro pun membalas “Hoho, dengan senang hati.” Mereka pun memulai duel mereka, pemuda itu ternyata memiliki kekuatan sihir dan dapat memanipulasi petir. Namun kekuatan seperti itu bukan tandingan dari kekuatan Lucifaro yang menguasai berbagai kekuatan, mulai dari api neraka, hingga manipulasi waktu. Pemuda tersebut kalah telak. Lucifaro berkata “Aku hanya menggunakan kekuatan terlemahku untuk melawanmu, tapi kau masih kalah? Lemah!” Lucifaro langsung menarik jiwa pemuda tersebut dan mengkonsumsinya. Setelah pasukan yang dikumpulkan cukup banyak, Lucifaro mulai mempersiapkan pasukannya untuk melakukan penyerangan kepada Alexandria.
Tibalah pasukan neraka di depan gerbang Surga, sebuah taman indah yang luas, banyak bunga yang harum dan sungai sungai kecil, di situ berdiri malaikat penjaga gerbang Surga. Salah satunya langsung masuk dan melapor kepada Gabriel bahwa pasukan neraka telah sampai. Gabriel dan 4 Malaikat Agung lainnya langsung mempersiapkan pasukan Surgawi.
Saat sampai di taman, Gabriel berkata “Hai iblis iblis busuk, beraninya kalian menginjakkan kaki kalian di sini lagi! Sebaiknya pergi sebelum kami meratakan kalian semua!” Asmodeus menjawab “Kau boleh mengalahkan Lucifer, Gabriel. Tapi tidak dengan pimpinan baru kami, Lucifaro. Hidup Lucifaro!” Pasukan Neraka langsung riuh memuja muja Lucifaro. Setelah itu Satan berujar “Tidakkah kau tau kami sudah menguasai bumi? Kami sudah membuat banyak orang berpaling dari Dewa Alexandria! Dan sekarang kami akan menjatuhkannya!” Michael langsung menarik pedangnya seraya berkata “Cukup, jika kalian tidak mau diusir dengan cara halus, maka kami akan gunakan cara kasar!” Setelah Michael berkata seperti itu, Gabriel langsung memberi aba aba untuk menyerang.
Pertempuran Surgawi pun dimulai. Baik dari sisi malaikat maupun iblis, semuanya mengalami kerugian besar. Melihat pasukannya tidak dapat maju, Lucifaro pun turun tangan maju ke medan perang. Dia berhasil membantai banyak malaikat dan terus maju. Ternyata dia ingin langsung menuju tahta Alexandria. Malaikat Agung tidak sempat menghentikan Lucifaro karena sedang berhadapan dengan 6 Pangeran Neraka. Akhirnya, Lucifaro berhasil sampai di depan pintu ruangan Tahta Alexandria dan pertarungan antara Dewa melawan Iblis akan berlangsung.
Pasukan Surgawi mulai terdesak, mereka mulai kewalahan karena jumlah pasukan neraka yang tidak ada habisnya menghujam terus tanpa henti. Malaikat Agung pun sudah mulai lelah bertarung. Akhirnya, Uriel dan Yehezkiel berhasil ditangkap pangeran neraka, mereka pun memaksa pasukan Surgawi untuk mundur. Namun dari kejauhan, Lucifaro berteriak “Habisi! Jangan sisakan satu pun malaikat malaikat biasa! Terkhusus Malaikat Agung, mereka akan kita tahan di Alam Buangan. Sekarang bantai para malaikat itu!” Mendengar teriakan Lucifaro, pasukan neraka langsung menyerang membabi buta tanpa ampun. Gabriel, Raphael, dan Uriel terpaksa melarikan diri, mereka pun turun ke bumi untuk bersembunyi agar tidak dilacak oleh pasukan neraka.
Di lain sisi, Lucifaro pun masuk ke ruang Tahta Alexandria. Ruangan itu besar dan memiliki banyak ukiran ukiran, perpaduan warna emas dan warna putih dapat menyilaukan mata manusia biasa hingga buta. Alexandria yang sedang duduk di kursi Tahta Dewa Ilahi pun berdiri dan berkata “Terkutuklah iblis sepertimu! Kau mencoba untuk menghancurkan Surgaku! Sekarang kau akan menerima akibatnya Lucifaro!” Lucifaro menjawab “Kau hanya dewa yang lemah, tidak sebanding dengan iblis sepertiku, kau akan kukalahkan, dan akan aku ambil alih Tahta Dewa Ilahi menjadi milikku, pada akhirnya, orang orang akan menyembahku sebagai Tuhan mereka!”
Alexandria langsung memunculkan pedang cahaya dari tangannya secara tiba tiba, sedangkan Lucifaro langsung menarik pedang Kobaran Lucifaria miliknya. Mereka pun beradu pedang, suara hantaman pedang mereka menggelegar hingga ke bumi, membuat manusia ketakutan. Mereka beradu kekuatan mulai dari fisik hingga sihir. Pertarungan sengit itu terjadi hingga 1 minggu tanpa henti. Lucifaro yang mulai lelah terus memutar otak untuk mengalahkan Alexandria yang bahkan tidak terlihat seperti habis bertarung. Dalam hati Lucifaro berkata “Sial, staminanya jauh lebih tinggi dariku. Sepertinya aku harus menggunakan benda itu sekarang.”
Tiba tiba Lucifaro menjatuhkan pedang dan dirinya ke lantai, layaknya orang lemah tak berdaya. Alexandria pun menghampiri Lucifaro sambil berkata “Kesombongan di dalam hatimu telah mencapai tingkat tertinggi Lucifaro, kini kau akan merasakan penghukuman!” Alexandria berniat memenggal Lucifaro tapi tiba tiba Lucifaro mengeluarkan sebuah Cawan berwarna Hitam dengan beberapa corak merah darah. Seketika seisi ruangan bercahaya dan sangat menyilaukan, bahkan membuat Lucifaro tidak dapat melihat apa apa. Tak lama, Alexandria hilang dari hadapan Lucifaro. Lucifaro pun tertawa bengis sambil berkata “Kau membuat kesalahan fatal, membuat Alam Buangan untuk menahan segala macam kekuatan yang ada di semesta ini termasuk kekuatanmu sendiri. Sekarang kau sudah dipenjara dan tidak ada yang akan menyelamatkanmu! Ahahahaha aku menang!!” Ternyata cawan tersebut adalah penyegel yang dibuat oleh Alexandria untuk mengurung makhluk ke penjara Alam Buangan. Tetapi karena kecerobohannya, segel itu sekarang berbalik menyegel dirinya setelah digunakan Lucifaro.
Lucifaro pun keluar dari ruang tahta, menghampiri pasukan neraka. Dia pun berkata “Aku adalah Tuhanmu sekarang, sembahlah aku karena aku yang paling layak disembah.” Semua pasukan neraka langsung bersujud kepada Lucifaro. Mammon dan Asmodeus membawa jubah tanda kebesaran milik Lucifaro. Dia pun duduk di Tahta Dewa Ilahi dan mengklaim dirinya sebagai Tuhan. Dia mengumumkannya melalui langit agar semua mahkluk dapat mendengarnya. Perang Surgawi dimenangi pasukan neraka.
Gabriel, Raphael, dan Uriel yang berhasil melarikan diri mulai merencanakan serangan balasan, namun tak sengaja mereka dilihat oleh sekelompok manusia yang melarikan diri dari kamp kerja paksa. Mereka langsung berteriak “Malaikat Agung! Malaikat Agung! Mereka datang sebagai utusan Dewa untuk menyelamatkan kita!” melihat ada manusia, 3 Malaikat Agung langsung menghampiri mereka. Gabriel berkata “Apa masih banyak pejuang pejuang bumi yang hidup?” salah satu dari mereka menjawab “Ya, masih ada wahai Malaikat Agung. Mereka banyak bersembunyi karena takut dibantai oleh pasukan neraka, mereka menunggu keajaiban tiba membantu, dan kami yakin kalianlah keajaiban itu!” “Kalau begitu kita kumpulkan pejuang pejuang bumi, setidaknya kita bisa memberi mereka sedikit keabadian kita supaya mereka bisa bertarung melawan pasukan Neraka.” Ucap Uriel.
3 Malaikat Agung pun menyusun rencana untuk melakukan serangan balasan. Mereka berpencar ke seluruh penjuru bumi dan mengumpulkan sisa sisa orang yang memiliki kekuatan di atas manusia biasa untuk dipinjamkan keabadian. Pasukan mereka pun disebut sebagai Divisi Ilahi kedua dan mereka langsung melakukan perlawanan besar besaran terhadap pasukan Neraka yang ada di bumi. Peristiwa ini pun dikenal sebagai Pembebasan Alam Bawah.
Lucifaro yang mendengar kabar bahwa 3 Malaikat Agung yang melarikan diri telah berhasil membebaskan bumi dengan Divisi Ilahi kedua langsung beranjak dari tahtanya. Lucifaro berkata “Sialan! Mereka ingin perang, kita berikan perang!”
Akhirnya Lucifaro beserta 6 Pangeran Neraka lainnya langsung menuju bumi untuk memberantas Divisi Ilahi kedua. Tanpa mereka sadari, Raphael telah naik ke surga dan berencana melepaskan Alexandria dari Penjara Alam Buangan. Pasukan Lucifaro dan Divisi Ilahi kedua langsung bentrok, walaupun Divisi Ilahi kedua telah diberikan keabadian setara malaikat, mereka tetap saja mati di tangan Pasukan Neraka.
Raphael yang berhasil menyelinap ke Penjara Alam Buangan langsung membebaskan Alexandria, Michael, dan Yehezkiel. Mereka pun langsung turun ke bumi bersama sama. Lucifaro langsung tercengang saat melihat Alexandria, Michael, Raphael, dan Yehezkiel turun dari langit. “Malaikat sialan, sejak kapan kau membebaskan mereka. Akan aku bunuh kalian semua!” ujar Lucifaro sembari membuka jubahnya dan menerjang ke arah Alexandria. Alexandria dengan tenang mengeluarkan Segel Alam Buangan seraya berkata “Ini Penghukumanmu iblis, jatuhlah ke alam hina itu sekarang!”
Tak lama, cahaya putih menyinari dunia, membuat semua makhluk termasuk Malaikat Agung menjadi buta sementara. Ternyata Alexandria telah mengirim semua iblis ke Alam buangan. Lucifaro yang terkejut saat melihat dirinya telah terkurung bersama pasukannya berkata “Terkutuklah kalian Penghuni Surga! Terkutuk maka terkutuklah!” Akhirnya, Alexandria kembali menduduki Tahta Dewa Ilahi dan kembali memerintah dunia bersama dengan Malaikat Malaikat Agung.
Tamat
Cerpen Karangan: Jonathan Blog / Facebook: Jonathan Rziki Zulkarnain Mahasiswa Untan
Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 19 November 2021 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com