Laki-laki itu tampak sibuk mencari sahabatnya, mereka sudah janjian untuk bertemu di taman belakang istana. Tapi tampaknya sahabatnya itu tidak datang. Maka dari itu dia memutuskan untuk mencari sahabatnya. Sudah berkeliling seluruh istana, tapi laki-laki itu belum juga menemukan sahabatnya. Lelah mencari, akhirnya dia memutuskan untuk menunggu di taman belakang sesuai janji mereka. Tidak lama setelah itu, sahabatnya pun datang dengan tergesa-gesa dan langsung menghampirinya.
“Felix, aku punya kabar baru ini benar-benar penting” ucapnya ngos-ngosan seperti sudah berlari ribuan kilometer. “Atur dulu napasmu baru berbicara denganku” ketus Felix, laki-laki yang menemui Kayla tadi. “Ya baiklah, kau tahu katanya ada penyusup yang masuk ke wilayah kerajaan Avantazia. Ratu sudah menyuruh pasukan istana untuk menangkapnya” ujar Oliver, sahabat Felix. “Aku sudah tahu itu, beritamu basi” kata Felix. “Bagaimana kau bisa tahu, biasanya kau selau ketinggalan berita karena sibuk menyusun rencana kudetamu itu” ucap Oliver mengejek. “Tutup mulutmu, itu bukan kudeta. Tapi itu hakku untuk menjadi pemimpin di kerajaanku sendiri. Bukan Ratu yang mempunyai sihir gelap itu, ayahku terlalu bodoh sampai menikahinya dan jatuh sakit sampai sekarang. Kalau bukan aku siapa yang akan menyelamatkan kerajaan ini” tutur Felix. “Iya baiklah aku cuma bercanda, kenapa kau serius sekali. Lalu apa tujuanmu memintaku untuk bertemu. Apakah kau rindu padaku?” canda Oliver ingin membuat Felix kesal. “Tidak sama sekali, aku memanggilmu karena ingin meminta tolong untuk membawa penyusup itu ke rumahmu, karena disini dia tidak aman” terang Felix. “Penyusup???” tanya Oliver “Iya penyusup itu ada bersamaku. Dia seorang gadis kecil, namanya Kayla. Sepertinya dia bukan berasal dari daerah kita” jelas Felix.
“Apakah dia cantik?, kalau dia cantik aku bisa memacarinya. Dia pasti juga tidak menolak karena aku ganteng, bukan begitu Felix?” Kata Oliver tersenyum bangga atas dirinya. “Terserah, yang penting kau jalankan tugasmu itu” perintah Felix. “Baik, pangeran Felix Alvarezqwan” kata Oliver kembali menggoda Felix. “Kapan aku melaksanakan tugasku? apakah harus sekarang juga?” tanya Oliver. “Kurasa iya, sebelum Ratu menemukan Kayla. Kau ikut aku ke kamarku, sekarang dia berada disana” ajak Felix.
Mereka pun bergegas ke kamar Felix, sebelum keberadaan Kayla diketahui. Sementara itu Kayla mencoba menyusun rencana bagaimana dia bisa kabur dari sini, apakah dia harus mengikuti perkataan laki-laki tadi, tapi kenapa laki-laki tadi perginya lama sekali. Kayla sudah tidak sabar dia harus cepat pergi dari sini. Kayla pun bersiap-siap pergi dari sini, sebelum pintu terbuka dan memunculkan laki-laki tadi bersama temannya, diapun mengurungkan niatnya.
“Kamu kenapa lama sekali?” tanya Kayla. “Aku mencari bantuan untukmu, kenapa kau tidak percaya padaku?” “Bukan begitu, kenapa kamu sensitif sekali” ujar Kayla heran dengan laki-laki ini. “Sudahi pertengkaran kalian, maaf dia memang begitu orangnya. Perkenalkan namaku Oliver Maxymilianus, dan ini sahabatku Pangeran Felix Alvarezqwan” ucap Oliver memperkenalkan dirinya. “Aku Kayla Alastrine, aku tersesat disini apakah kalian bisa mengantarkanku pulang?” tanya Kayla penuh harap menanti jawaban dari mereka berdua. “Bisa, tapi tidak sekarang. Kami harus memikirkan caranya agar kau bisa pulang ke rumahmu” kata Felix.
“Sebelumnya bagaimana bisa kau kesini, maksudku aku tidak paham kenapa tiba-tiba orang sepertimu bisa tersesat disini?” tanya Oliver heran. ”Aku juga tidak tahu, aku hanya masuk ke sebuah rumah tua. Dan ketika aku pergi ke pintu belakang rumah itu, aku langsung melihat pemandangan sungai mengalir didalam hutan yang lebat. Setelah itu aku ingin kembali, tapi pintu rumah itu tidak bisa terbuka dan ketika aku mencobanya lagi rumah itu langsung menghilang” jelas Kayla panjang lebar. “Apakah kau memiliki gemstone, maksudku semacam permata berwarna biru yang berkilau? Karena menurut ramalan yang kudengar kerajaan Avantazia bisa terbebas dari sihir gelap Ratu Emily, jika seorang pelindung dari negeri lain datang kesini, mengalahkan sihir gelap Ratu dengan gemstone yang ia miliki” ucap Oliver.
“Aku tidak tau apa yang kalian maksud, tapi aku punya kalung dengan permata berwarna biru. Ini pemberian ibuku. Kakakku bilang ibu mendapatkannya dari pasar loak” kata Kayla menunjukkan kalung yang dipakainya. “Kalung ini, ya benar Felix ini permata yang kita cari. Permata yang dibuat oleh Ibumu dulu untuk menangkal kerajaan dari sihir gelap. Permata ini sudah kembali” ucap Oliver senang. “Benarkah, kalau begitu apakah aku harus mengembalikan ini pada kalian?” tanya Kayla. “Tidak, itu milikmu. Kau harus simpan permata itu baik-baik. Kami akan memintanya kalau kami membutuhkannya nanti” kata Felix memberitahu Kayla. “Tapi sekarang kau harus pergi karena mungkin Ratu Emily sudah mengetahui keberadaanmu.” ajak Oliver.
“Tidak bagaimana dengan kalian, aku tidak bisa pergi dari sini. Kalaupun aku harus pergi kalian juga harus ikut agar aman” ajak Kayla pada Oliver dan Felix. “Tidak bisa, kau harus pergi melindungi permata itu, selama permata itu baik-baik saja kerajaan Avantazia juga akan baik” tegas Felix. “Tapi kenapa kalian tidak mengambil saja permata ini, dan melawan Ratu Emily. Kerajaan Avantazia pasti juga akan bebas dari sihir hitam” ucap Kayla.
“Tidak semudah itu Kayla, kalaupun kami membawa permata itu. Kami belum cukup kuat untuk melindunginya. Pasti permata itu akan jatuh ke tangan Ratu” jelas Oliver. “Kau harus pergi membawa permata itu. Hanya ini jalan terbaik untuk kita semua saat ini” desak Felix. “Tapi aku tidak bisa” tolak Kayla. “Dengar kita tidak punya waktu lagi, Oliver tahan mereka. Aku akan mengantar Kayla keluar dari sini” ucap Felix. “Ya tapi kau harus cepat, karena aku tidak mungkin menahan mereka untuk waktu yang lama”
Felix mengajak Kayla pergi dari istana melalui terowongan rahasia yang hanya diketahui Dia dan Oliver. Mereka terus berlari cepat agar tidak ada pengawal yang mengejar mereka. Felix dan Kayla berhasil keluar dari istana dan menuju hutan tempat Kayla pingsan tadi. Felix menyuruh Kayla untuk pergi dari sini dengan cara memegang permata itu dan menyebutkan tempat tinggal Kayla.
“Cepat Kayla, pegang kalung itu dan sebutkan tempat tinggalmu” perintah Felix. “Tapi Felix, aku tidak bisa” tolak Kayla, bagaimana bisa dia meninggalkan teman-teman yang baru dikenalnya. “Itu mereka, cepat tangkap mereka jangan sampai lolos” teriak pengawal kerajaan. “Ayo Kayla tidak ada waktu lagi” desak Felix, khawatir Kayla tertangkap.
Kayla pun memegang kalungnya dan mengucapkan tempat tinggalnya. Kalung itu pun bersinar terang. Terakhir kali Kayla melihat Felix tertangkap oleh pengawal kerajaan. Kayla sempat mendengar Felix berteriak kepadanya diakhiri dengan senyum tampan diwajah Felix. Senyum yang pertama kali dia lihat dan mungkin menjadi senyum terakhir yang tidak bisa dilihatnya lagi.
“Kayla, Jaga Kalung itu. Aku yakin kita akan bertemu kembali dimasa depan. Kami akan menunggumu kembali, jadi jangan khawatirkan kami” teriak Felix dengan senyum yang menghiasi wajahnya.
“Yah kok sampai sini aja ceritanya Dek, akhirnya apa ini gantung banget buat para pembaca?” Tanya Sofya, kakak Kayla mengomentari novel buatan adeknya. “Kakak emang ceritanya segitu aja, aku gak ada ide lagi” terang Kayla. “Lanjut dong, padahal ceritanya seru” ucap Sofya memuji adek bungsunya ini. “Ada apa ni kok ribut-ribut gak ngajak ayah?” tanya Reynald.
“Apasi ayah siapa juga yang ribut, ini aku baca novel Kayla tapi ceritanya gak selesai. Ceritanya keren lo ayah, make nama kita semua, tapi peran ayah disini cukup jahat. Sebagai ayah yang tidak peduli pada anaknya” jelas Sofya. “Yah kok gitu, ayah kan baik, peduli, sayang sama anak-anaknya dan rajin menabung” canda Reynald pada Kayla. “Iya ayah sayang, itu kan cuma cerita dinovel. Aslinya ayah paling baik dan peduli sama anak-anaknya” ucap Kayla yang memeluk ayahnya. “Kayla itu semua beneran imajinasi kamu?, keren banget anak ayah” Ucap Reynald takjub dengan karya tulis anaknya.
Kayla menanggapi ayahnya dengan senyuman. Hanya dirinya yang tahu itu imajinasi atau kejadian nyata yang dialaminya. Tidak semua hal yang ditulisnya berdasarkan imajinasi, sebagian juga berdasarkan kejadian nyata yang memang dialaminya. “Aku harap kalian semua baik-baik saja” kata Kayla dalam hati berharap Felix dan Oliver selamat dari kejaran Ratu Emily.
Cerpen Karangan: Nadia Blog / Facebook: Adia Nadia Hai Namaku Nadia, umur ku 17 tahun. Semoga kalian semua sehat dan sukses selalu.
Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 3 Desember 2021 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com