Di sebuah kerajaan yang indah bernama Flavio, hiduplah seorang Putri bernama Charlotte. Dia seperti bidadari. Dan aku mencintai dirinya yang begitu. Tapi, meskipun aku mencintainya, aku tidak bisa mengungkapkan rasa cintaku. Dia adalah seorang Putri, sedangkan aku hanyalah rakyat jelata. Aku tidak yakin apakah aku layak untuknya. Karena itu, aku berusaha memendam rasa ini. Hingga beberapa bulan yang lalu, ketika Raja berkata,
“Putriku telah diculik Beast, siapapun yang dapat menyelamatkannya, akan mendapatkan apapun yang dia inginkan.” Mendengar perkataan sang Raja, rasa cinta yang telah kupendam kembali muncul. Kalau aku bisa meminta apa saja yang aku inginkan, aku ingin menikahi Putri Charlotte. Aku lalu membicarakan ini dengan orangtuaku.
“Jangan nak, kau bisa kehilangan nyawamu.” Kata Ibuku. “Lagipula, kau tidak tahu apa itu Beast, kan?” “Beast adalah seekor makhluk setinggi 5 meter. Berbulu lebat dan bertanduk. Dan tinggal di sebuah gua di dalam hutan. Dia adalah makhluk yang sangat berbahaya. 30 tahun yang lalu, Ia muncul dan membuat kerusakan. Hingga seorang pahlawan, menggunakan pedang emas, datang dan melawannya. Tapi, karena Beast sangat kuat, pahlawan itu wafat. Tapi, perjuangannya tidak sia-sia, Beast itu menerima luka yang cukup parah. Sehingga, Ia lari ke hutan dan tinggal di sebuah gua.” Jawabku. “Nah itu kau tahu. Lantas mengapa kau masih ingin melawannya? Kerajaan kewalahan melawannya, bahkan pahlawan yang sangat kuat saja wafat.” “Tapi Ibu, aku telah membulatkan tekad. Dan juga…” Aku menarik nafas dalam-dalam. “Aku mencintai sang Putri.”
Selama beberapa menit, tidak terdengar tanggapan. Hingga akhirnya, “Baiklah.” Kata Ibuku. “Tapi pastikan bahwa kau akan pulang dengan selamat.” “Aku berjanji.”
Malamnya aku berkemas dan tidur lebih awal. Besok paginya, sebelum berangkat Ibuku memberikanku pedang. “Ambillah, kau membutuhkan ini.” Katanya sambil tersenyum. Saat itu aku merasa seperti nyawaku terselamatkan. Karena aku lupa tidak punya senjata, dan malu untuk bilang. Aku mencium tangan Ibuku, dan pergi naik kuda.
Setelah 5 hari perjalanan, aku sampai di Gua Beast. Aku heran, karena selama perjalanan, aku tidak melihat satu orang pun. Padahal aku pikir akan ada banyak orang, mengingat akan mendapatkan apa saja. Aku mengikat kudaku di sebuah pohon dan berjalan ke dalam gua.
Seperti menjawab pertanyaanku, ketika aku masuk, aku melihat banyak orang tergeletak tak bernyawa. Jumlahnya tidak kurang dari 1000 orang. Belum selesai aku terkejut, di atas sebuah batu 10 meter di depanku, seorang perempuan diikat dengan tali. Aku mendekatinya dan langsung mengenalinya. Dia adalah Putri Charlotte. Karena khawatir, aku langsung memeriksa denyut nadinya. Untungnya masih ada.
Aku berusaha melepaskan ikatannya. Tapi ikatannya terlalu kuat. Baru saja aku ingin menarik pedangku, aku mendengar suara yang mengerikan. “Apa yang kau lakukan?” Aku lalu berbalik dan melihat makhluk yang tidak akan kulupakan. Beast!
“Kau Beast, kan? Kenapa kau menculik sang Putri?” “Hahaha, rupanya masih ada yang tersisa. Baiklah, karena kau yang terakhir, akan kujawab pertanyaanmu. Ya. Aku adalah Beast. Meskipun begitu, aku terlahir sebagai manusia. Seorang penyihir mengutukku hingga aku jadi seperti ini. Dia mengatakan, ‘Jika kau ingin kembali jadi manusia, kau harus memakan seseorang yang berdarah kerajaan pada saat gerhana matahari cincin.’ 30 tahun yang lalu, aku datang ke kerajaan dan mencoba menculik seorang pangeran. Aku pasti bisa melakukannya kalau tidak dihalangi oleh seseorang dengan pedang emasnya. Aku menerima luka yang cukup parah dan lari kesini. Sambil menunggu gerhana selanjutnya, kususun rencana. Dan akhirnya aku berhasil.”
“Kau sinting.” Kataku, “Semua orang pasti sinting kalau di posisiku.” “Aku akan menghentikanmu.” “Hahaha, kau harus tahu satu hal. Setelah mendapat wujud ini, aku memiliki kekuatan yang sangat kuat.”
Dia lalu membentuk jarinya seperti pistol dan mengarahkannya ke diriku. Dengan tatapan yang tajam, dia lalu berkata, “Umbra bullet!” Tapi aku tidak merasakan apapun. Dia lalu mengulanginya lagi. Tapi tetap, aku tidak merasa apa-apa.
“Ti-Tidak mungkin, seharusnya hanya dia yang kebal.” “Aku tidak tahu apa yang kau lakukan, tapi aku akan menghentikanmu.” Kataku.
Beast mengaung dan berniat memukulku, tapi aku menghindar tepat pada waktunya. Tangannya tertancap di tanah. Aku lalu melompat ke lengannya dan menebasnya. Dia berteriak kesakitan dan terjatuh dengan keras.
Aku langsung berlari ke Putri Charlotte. Kupotong talinya, dan kugoyang-goyangkan dia. Setelah siuman, kami pulang ke kerajaan. Raja dan Ratu terlihat sangat gembira ketika kami tiba. Mereka memeluk Putri dengan sangat erat. Sambil menangis, dia mengucapkan terima kasih dan menanyakan keinginanku.
Beberapa minggu kemudian, kami menikah.
Cerpen Karangan: Andira Blog: cerpenandira.blogspot.com
Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 9 Desember 2021 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com