*Kembali ke karakter utama ..mm? Ada yang aneh dengan alam bawah sadarku… aku merasa… ada seseorang disini selain aku… apa mungkin Alsyah?… tidak, aura ini sangat berbeda dengannya
“Salam sejahtera, Matahari” “–! Siapa?!” Tiba-tiba ada sapaan dari seseorang yang berada di alam bawah sadarku ini… ternyata benar dugaanku.
“Tenanglah, tidak perlu panik begitu… aku datang kemari karena perintah langsung dari Tuhan.” ‘perintah dari Tuhan’??… apa dia malaikat?… sepertinya begitu… apa dia datang untuk menghentikanku?… ini menyusahkan… aku kira kami sudah diizinkan oleh Tuhan.. “Ya Tuhan, kau terlalu berlebihan dalam berpikir, Matahari…” “Ap–!?” Barusan… dia membaca pikiranku?
“… Aku bahkan belum memberitahu identitasku dan tujuan Tuhan mengutusku untuk bertemu seperti ini…” “ugh… maafkan aku, tolong perkenalkan dirimu.” “Seperti yang kau perkiraankan, aku adalah malaikat yang ditugaskan untuk mengawasimu” “… salam sejahtera juga, malaikat. Maaf terlambat membalas salammu. Lalu, boleh kutahu apa tujuan datang kemari?.” “Tujuanku kesini hanya satu yaitu mengawasi dari dekat, hanya itu yang Tuhan perintahkan…” “Mengawasi? Untuk apa?.” “Aku juga tidak tau, mengawasi itu bisa mencangkupi berbagai hal. Coba kau pikirkan sendiri…” “…” Meskipun aku memikirkannya pasti Malaikat ini sudah bisa membaca pikiranku… “Itu benar, matahari” Aku tak bisa melihat ekspresinya karena tertutup cahaya yang menyilaukan tapi aku yakin dia terlihat senang…
“Yah baiklah, aku tidak masalah. Aku belum tau namamu…” “Nama ya?… panggil saja Raqibun.” “Baiklah, Raqibun. Kau bebas melakukan apapun di sini.” “Hmm selain aku yang di sini sepertinya ada seorang jin yang telah berada disini…” “Yah, seperti yang kau duga…” “Baguslah, aku tak pernah berkomunikasi dengan jin jadi mungkin ini kesempatanku.” “… terserah, yang penting kalian bisa akur walau berbeda jenis…” *Senyum*
Raqibun dan Alsyah ya… aku akan merahasiakan hal ini juga dari Bumi, Tuhan aku tak tau apa yang Engkau rencakan tapi aku percaya pada-Mu…
“Sudah saatnya aku bangun, aku tidak boleh berlama-lama disini…” “Baiklah, aku akan mengawasimu di sini..” “Yaa. ”
Aku terbangun dari tidurku, lalu aku membuka mataku perlahan… “Um?… sudah pagi…” Rasanya cepat sekali, walau hanya sebentar di alam bawah sadar tapi waktu dunia nyata sangat cepat… Aku melihat Bumi yang masih tertidur disebelahku..
“Bumi! Bumi! Bangunlah, ini sudah pagi.” “Hmm?… ah, sudah pagi ya. Terimakasih sudah membangunkanku, Matahari.” *Senyum* “santai saja, Bumi.”
—
Canggung sekali, selama 15 menit aku bingung harus berkata apa… “Hari ini apa yang akan kita lakukan, Bumi?” “Entahlah, kupikir kamu telah memikirkan rencana kedepannya.” “Ahaha, aku masih bingung harus melakukan apa dengan tubuh ini.” Aku membuat tawa pahit saat menjawabnya.. “Kalau begitu kita menunggu dan membuat semua berjalan semestinya sampai kita bebas menggerakkan tubuh ini..” “Baiklah, Bumi.”
Waktu berjalan… tak terasa siang hari sudah tiba. Kreek~ Pintu ruangan ini terbuka dan aku melihat dua sosok manusia– mereka… “Ternyata benar dugaanmu, Bumi. Mereka menjenguk kita.” *Senyum* “itu sudah pasti, jika mereka ingin mengadopsi kita pasti mereka akan sering menjenguk kita.” Itu berarti mereka juga serius ingin merawat seorang anak… “Syukurlah… mereka baik-baik saja!” “Iya, sayang! Mereka juga lebih menggemaskan saat terakhir kita melihatnya!…” Dua orang ini sangat gembira ketika melihat kami, itu membuatku semakin yakin bahwa mereka orang yang sangat baik.
“Hey, Sayang…” “Iya?…” Perempuan itu memanggil kekasihnya dengan muka pucat… “Kapan kita akan bisa mengadopsi mereka?…” “… tentang itu… aku masih belum tau kapan pastinya tapi tenang saja, kita akan segera merawat mereka!” “… ka-kamu benar, sayang… kita tinggal menunggu keputusan pemerintah dan kita bisa membawa mereka ke rumah…” Perempuan ini membuat senyum pahit di wajahnya… tapi kenapa harus menunggu untuk mengadopsi?… lebih baik kutanya Bumi saja.
“Bumi, kenapa mereka harus menunggu untuk mengadopsi kita?” “Yah memang seperti itu peraturan yang dibuat manusia.” “Peraturan?” “Seperti yang kamu tau aturan itu ada untuk dipatuhi… contohnya seperti Tuhan yang telah menulis peraturan untuk segala alam semesta…” “Aku paham garis besarnya… jika manusia melanggar aturan yang telah dibuat maka mereka akan mendapatkan hukuman kan?” “Yaa.. dan aturan mengadopsi itu sedikit rumit, itu juga karena mereka bukan orang asli negara ini… menunggu keputusan dari pemerintah negara ini, itu bisa berminggu-minggu…” “Hmm…” Jadi itu sebabnya perempuan itu sedih…
Setelah lumayan lama mereka menjenguk akhirnya mereka pergi meninggalkan kami… mereka pasti akan sering kesini… Berhari-hari… Pasangan kekasih ini selalu mengunjungi kami…
Tiga minggu telah terlewati… akhirnya kami diadopsi oleh sepasang kekasih yang telah menyelamatkan kami… Yah kita akan lihat bagaimana kedepannya nanti…
Bersambung…
Cerpen Karangan: Astray