Pada salah satu desa pelangi yang segar dan sejuk. Tinggalah seorang anak yang bernama alena yang sangat menyukai cream kue. Dia suka membuat cream kue.
Pada suatu hari, alena menginginkan cream kue itu hidup dan bisa berbicara agar alena bisa bermain dengan cream kue itu. Alena pun berkata “ahhh namun tidak mungkin cream kue itu bisa hidup dan berbicara”. “tapi aku ingin bermain bersama cream kue”
Pada suatu saat di malam hari ketika alena mau tidur datanglah seorang peri cream kue. Peri itu tau kalau alena suka membuat cream kue tapi mengapa sekarang alena jarang membuat cream kue. Peri itu pun bertanya kepada alena. “mengapa kamu sudah jarang membuat cream kue bukannya kamu suka dan senang membuat cream kue”. Alena terkejut mengapa peri itu bisa ada di kamarnya dan mengetahui semua tentangnya. Alena pun menjawab. “aku ingin bermain bersama cream kue dan ingin cream kue itu hidup”. Peri itu pun berkata “aku bisa mewujudkan apa yang kmu inginkan.”
Keesokan harinya, pagi hari alena bangun dan ketika ia melihat keluar ia sangat terkejut di halaman rumahnya terlihat banyak cream kue yang sedang bermain.
Alena pun keluar rumah dan salah satu cream kue pun mengajak ia bermain. “Hai alena, aku coky,” kata coky patung cream kue sambil menyapa alena “Haii juga coky,senang bertemu denganku,” jawab alena “Alena kamu mau enggak bermain sama aku,” kata coky “Ayoo, aku mau kok,” jawab alena “Banyak ya teman-temanmu disini?” Tanya alena “Iya banyak teman-temanku disini, ini berkat kamu buat banyak cream kue,” jawab coky “Hahahah iyaa juga yaa,” saut alena sambil tertawa
Alena pun sangat senang ia bisa bermain bersama cream-cream kue itu dan alena tidak menyangka bahwa desanya dipenuhi oleh cream kue. Tak terasa hari demi hari ia lewati dengan bermain bersama cream kue itu.
Saat musim dingin tiba, dimana di hari itu cuaca yang sangat amat dingin sekali membuat cream-cream kue itu mulai membeku dan mengeras, sampai-sampai semua patung pun tidak bisa bergerak.
Alena berusaha untuk menghangatkan cream-cream kue itu namun cream kue yang banyak dan cuacanya yang sangat dingin membuat semua cream kue-nya membeku dan mengkeras. Alena bingung apa yang harus dia lakukan agar cream-cream kue itu tidak mengkeras dan membeku.
Ketika ia duduk dan ia mengingat peri yang waktu itu mendatanginya ke kamar. Alena terus mencari peri itu dia mencari kesana kemari dan mencari kemana-kemana dia masih belum menemukan peri itu alena lelah dan putus asa ia sedih karena tidak bisa menemukan peri itu.
Tak lama kemudian peri itu tiba-tiba datang dan menghampiri alena, alena sangat senang peri itu menemuinya. Alena menceritakan semua yang terjadi dan dia menginginkan cream-cream kue itu agar bisa hidup dan bergerak saat di musim dingin. Peri itu bisa menghidupkan kembali cream-cream kue itu dengan syarat, cream kue itu tidak bisa hidup dan bermain lagi dengan alena lagi. Alena bingung jika ia ingin cream kue itu kembali dan tidak mengaras dan membeku, ia tidak bisa bermain lagi dengan cream kue itu.
Alena pun mengambil keputusan bahwa cream kue itu kembali seperti sebelumnya dan dia tidak bisa bermain lagi dengan cream kue. “Kebalikan semua cream kuenya seperti sebelumnya peri” kata alena sedih
Semuanya sudah kembali seperti semula dan alena pun sangat sedih karena tidak bisa bermain lagi dengan cream-cream kue tersebut dan alena sekarang pun jadi jarang buat cream kue lagi.
Cerpen Karangan: Rafli Septiansa, SMPN 1 Puri Blog / Facebook: Rafli Septiansa SMPN 1 Puri