Pada era 80-an, kasus kriminal dan penindasan serta politik memang sedang berapi-api. Gadis 16 tahun bernama Virginia ini hidup dalam bayang-bayang besar kakak laki-lakinya. Louis McQueen memang terkenal karena ia banyak sekali berpartisipasi dan memecahkan banyak kasus dengan caranya yang unik, selain itu fisik dan karakternya benar-benar membantu dalam ketenarannya ini. Namun, sejak kecil Virginia sudah jarang sekali bertemu dengan Louis. Louis sudah ditempatkan di sekolah yang khusus untuk orang-orang yang nantinya akan bertatap langsung dengan kasus-kasus kriminal.
Ibu dari Louis dan Virginia, Meghan McQueen juga mengajari Louis banyak hal seperti Floriography (bahasa bunga), teka-teki huruf, sains, bela diri, seni berpedang dan lain sebagainya yang memang berkaitan dengan hal yang berbau “permainan/teka-teki detektif”. Tidak hanya Louis, Virginia juga diajarkan hal seperti itu oleh ibunya. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, Virginia mulai jarang melihat ibunya. Meghan terkadang suka sekali menghilang tanpa meninggalkan surat sehingga Virginia harus menunggu bahkan mencari ibunya, namun dengan kerumunan kota yang sedikit beresiko, maka Virginia tidak bisa berbuat apa-apa.
Suatu pagi Virginia bangun dari tidurnya yang lelap, berlarian kesana kemari dengan senyum yang terlukis di bibirnya. Dengan antusias, ia berteriak memanggil ibunya untuk ikut berkumpul bersamanya di ruang keluarga. Namun, hasilnya nihil. Rumah terasa sangat kosong, Virginia sudah menduga hal ini akan terjadi. Adakah seorang ibu yang tega meninggalkan seorang anak sendirian tepat pada hari ulang tahun anaknya? Meghan meninggalkan rumah tanpa kabar lagi.
Virginia kali ini benar-benar bertekad kuat untuk mencari ibunya, karena dia pikir tidak mungkin dia merayakan ulang tahunnya sendirian. Akhirnya dia mempersiapkan dirinya untuk berangkat ke tengah kota. Virginia membawa buku floriografi, uang, dan barang yang menurutnya penting untuk dibawa selama perjalanan. Tidak lupa dengan dua helai roti sebagai bekal dalam perjalanan. Dan disinilah pertualangan Virginia dimulai.
Virginia pergi dari rumah untuk mencari ibunya. Terlebih, diam-diam ia mendapat beberapa petunjuk penting dari Meghan. Kali ini Virginia tahu persis ibunya berada di tengah perkotaan, untuk sampai kesana Virginia harus melewati perjalanan yang panjang. Mau tidak mau ia harus naik kereta. Untuk masuk ke dalam kereta, Virginia wajib membeli tiket. Namun untuk membeli tiket ia harus mengeluarkan uang sebesar $55,43 yang tentu saja ia tidak akan mengeluarkan uang hanya untuk hal sepele seperti ini maka Virginia menemukan cara lain untuk masuk ke dalam kereta yaitu dengan cara menyamar sebagai seorang kakek tua dari seorang wanita muda. Padahal kakek dari wanita muda ini sebenarnya sedang membeli makanan untuk bekal dalam perjalanan, dengan segala akal pintarnya Virginia menyamar dan tanpa disadari mencuri tiket dari seorang kakek tua tadi dan memanipulasi seorang wanita muda.
Ketika ia berhasil untuk masuk ke dalam kereta, Virginia berkenalan dengan Gomez, pemuda bangsawan yang kabur dari rumah dengan bersembunyi di tas. Awalnya Virginia hanya melihat sebuah tas besar yang diletakkan tepat di hadapannya tanpa sang pemilik. Virginia adalah orang yang selalu penasaran, namun ia tau membuka sesuatu yang memang bukan miliknya adalah perlakuan yang tidak baik. Dengan segala pergerakan yang ada di dalam tas itu membuat Virginia semakin penasaran dan juga sedikit waspada, maka ia membuka tas itu dan disanalah Gomez meringkuk didalam tas. Tak disangka, pertemuan itu menuntun Virginia pada kasus besar yang berkaitan dengan parlemen Inggris hingga membuat nyawa keduanya terancam.
Cerpen Karangan: Immanuella Virginia Abbigail Effendy Blog / Facebook: Immanuella Virginia Effendy