Di sebuah gua bawah tanah, terdapat sebuah kamp bernama Kamp Prajurit Bayangan. Kamp tersebut terletak di selatan kerajaan bernama Kerajaan Faran. Di kamp tersebut, terdapat seorang pemuda yang sudah lama menjadi prajurit bayangan. Dia dipanggil Komandannya yang bernama Komandan Guran untuk menyamar sebagai prajurit penyelamat Kerajaan Faran guna menyelamatkan Putri Herva yang diculik karena terjadi pemberontakan di Kerajaan Faran.
Anak itu bernama Zen, ia sejak kecil sudah berada di Kamp Prajurit Bayangan, namun ini pertama kali ia melakukan misi yang tergolong tingkat tinggi. Namun karena pengalaman yang melimpah saat melakukan misi yang lebih rendah membuat Zen merasa tertantang dan karena perintah atasan, Zen tidak bisa membantah.
Zen pergi ke Kerajaan Faran untuk menyamar sebagai prajirit penyelamat untuk menyelamtkan Putri Herva yang diculik karena kudeta tangan kanan Raja dan dibawa ketempat bernama Kastir.
Rombongan Prajurit penyelamat berseragam dan senjata lengkap berangkat dipimpin Komandan Ziv. Di perjalanan mereka bersatu untuk menyelesaikan berbagai masalah seperti melawan monster dan pergantian sif jaga.
Sampailah mereka di Kastir yang merupakan kota kacau. Mereka menyamar sebagai pedagang untuk menyusup ke Kastir. Berpura-pura akan berdagang dan datang ke rumah Tuan Kota. Mereka membuka penyamaran dan membunuh semua dan menyisakan hanya Tuan Kota. Tuan Kota berkata bahwa Putri Herva disandera di ruang bawah tanah rumah Tuan Kota.
Sesampainya di ruang bawah tanah, mereka baru sadar telah dijebak karena banyak prajurit pemberontakan dipimpin komandan Komandan mereka bernama Elvon. Pertarungan berdarah dimulai, Zen mengikuti dan membantai banyak prajurit pemberontakan. Komandan masing-masing pasukan beradu kekuatan. Namun pihak prajurit penyelamat mengalami berat sebelah karena jumlah yang terlampau kalah jauh dibanding pihak prajurit pemberontakan.
Zen mengeluarkan semangatnya yang membara agar bisa menyelesaikan misi tingkat tinggi pertamanya sebagai Prajurit Bayangan. Saat terdesak oleh pengepungan ia mengeluarkan aura hitam yang Zen simpan sebagai kartu truf utama dan membunuh semua musuh. Elvon sangat terkejut dan sepertinya mengetahui sebuah rahasia. Karena lengah ia terkena serangan komandan Ziv lalu terluka parah. Elvon mencoba kabur namun dicegat oleh prajurit penyelamat yang tersisa dan dibunuh dengan bantuan komandan Ziv.
Saat menyusuri ruang bawah tanah, rombongan yang tersisa termasuk Zen dan Komandan Ziv menemukan penjara yang didalamnya terdapat gadis yang meringkuk, berwajah namun tidak menutupi sosok cantiknya yang bagai bidadari. Gadis itu adalah Putri Herva.
Mereka kembali ke Kerajaan Faran, Zen kembali ke kamp dan berhasil menyelesaikan misinya yang diapresiasi langsung oleh Komandan Guran. Sesampainya Zen di rumahnya, Zen istirahat. Terkadang Zen memikirkan tentang asal usul aura hitam didalam tubuhnya. Karena suasana yang tenang dan tubuh letih ia tertidur. Dalam tidurnya ia bermimpi kegelapan menyelimuti seluruh dunia namun cahaya pasti datang.
Waktu demi waktu berlalu, Zen mendapat misi tingkat tinggi yang sama namun sekarang lebih rumit karena Putri Herva diculik langsung oleh Logar sang pemimpin tertinggi pemberontakan, mantan tangan kanan Raja.
Dalam misi ini, Zen sendiri karena Kerajaan Faran telah diambil alih oleh Logar sepenuhnya. Namun letak Putri Herva disandera ialah Hutan Terlarang, tempat konon iblis bersemayam.
Zen berangkat menuju Hutan Terlarang yang jaraknya sangat jauh. Mendaki gunung, lewati lembah, sungai membentang, Zen lalui dengan senang hati.
Sampainya Zen di sebuah desa namun desa ini sangat sepi. Zen hanya bertemu sedikit penduduk yang aneh. Zen bertanya ke penduduk namun tidak ada jawaban. Namun saat akan keluar dari desa, Zen kembali ke titik awal ia datang ke desa. Zen sadar ia telah terjebak.
Mencoba tetap tenang, Zen menyusuri hutan dan pohon ajaib yang bisa berbicara. Pohon itu memiliki cara agar Zen bisa keluar dari desa, yaitu membunuh makhluk jahat yang menutup ruang agar tidak ada yang bisa keluar.
Alhasil, Zen mencari dan menemukan makhluk itu. Wujudnya seperti naga namun berkepala banteng. Zen bertarung sengit, ia menemukan kelemahan makhluk tersebut yaitu sisik yang hilang di bagian leher. Zen menebas dengan sekuat tenaga yang dibantu aura hitam yang sangat korosif dan merusak organ dalam makhluk tersebut dari dalam. Makhluk itu mati dengan cara menyedihkan.
Zen berhasil keluar dari desa dan sampai di Hutan Terlarang. Di perjalanan ia bertemu banyak monster. Tiba-tiba datang prajurit pemberontak mengepung Zen. Namun, dengan mudahnya, Zen membunuh mereka.
Zen sampai di kastil gelap yang memancarkan aura mematikan. Saat menyusurinya, Zen tidak bertemu makhluk apapun. Tiba-tiba makhluk besar hitam legam muncul, itu adalah iblis. Zen terkejut, lalu langsung menghadapai iblis itu. Tidak lama, iblis dikalahkan karena ini iblis level rendah.
Perjalanan berlanjut, Zen bertemu dengan Komandan pemberontakan dan yang bernama Voy. Pertarungan sengit dimulai, Zen langsung mengeluarkan aura hitam dan membuat Voy terkejut. Zen sadar bahwa Voy terkejut saat melihat aura hitam miliknya. Dengan kekuatan Zen yang sekarang tidak sulit mengalahkan Voy. Zen menanyakan asal-usul aura hitam, namhn tidak dibalas. Voy bunuh diri agar rahasia besar tidak terbongkar.
Zen menemukan kurungan, didalamnya terdapat Putri Herva yang tertidur. Putri Herva terbangun dan melihat Zen. Putri Herva mengenalnya karena Zen dulu ikut penyelamatan dirinya. Saat akan pergi, mereka berdua dihalangi sosok jangkung berpakaian serba hitam. Ia adalah Logar, sang pemberontak. Logar sangat marah karena rencananya diganggu oleh Zen. Tanpa basa-basi pertarungan dimulai, kekuatan Logar sangat kuat karena aura jahat. Namun Zen tidak gentar, aura hitam menyelimuti tubuhnya.
Tanyata Zen bisa menyerap kekuatan gelap Logar untuk memperkuat dirinya. Logar menyadari hal ini. Sebelum melarikan diri, dia ingin membangkitkan entitas yang sangat kuat. “Raja Kegelapan, bangkitlah!”.
Mahluk besar dan agung muncul, wujudnya seperti manusia namun wajahnya tertutup aura hitam yang sangat pekat. Zen tiba-tiba mengingat sesuatu. Dalam ingatannya, saat ia lahir kegelapan memenuhi dunia namun bertepatan dengan itu cahaya muncul dan lahir berdampingan dengan kegelapan, yaitu lahirnya Putri Herva. Akhirnya Zen ingat asal-usul yang selama ini ia cari.
Saat Zen berhadapan dengan Raja kegelapan. Raja Kegelaoan menatapnya seperti melihat tuannya. Itu karena Zen lahir dengan sumber kegelapan. Raja Kegelapan terbuat dari kegelapan, yang pastinya berasal dari sumber kegelapan. Raja Kegelapan menyatu dengan Zen dan membuat Zen semakin kuat.
Logar menjauh dari tempat pertarungan dan merasa aman. Namun kabut hitam dan cahaya emas datang. Itu adalah Zen dan Putri Herva. Logar yang tertegun merasa bahwa dia tertebas pedang di tenggorokan dan akhirnya mati.
Ancaman yang membahayakan umat manusia telah selesai. Dunia kembali damai dan tenang. Banyak yang tidak mengerti bahwa kondisi ini karena seorang yang dianggap sebagai malapetaka.
Di Kerajaan Faran, Kastil Cahaya dibangun. Saat ini sangat ramai karena ada pelantikan Ratu yaitu Ratu Herva. Gerombolan orang bersorak menyambut cahaya dunia, disana ada satu orang berjubah hitam. Dia adalah Zen. Sambil tersenyum, Zen pergi dengan langkah pasti. Mimpi yang ia alami menjadi kenyataan. Disaat kegelapan menyelimuti dunia pasti ada cahaya datang sebagai penerang dan penuntun keadlian.
Zen berniat menjadi pengembara untuk menikmati luasnya dunia. Tentu saja, Zen masih menjadi prajurit bayangan kecil. Zen kembali ke Kamp Prajurit Bayangan dan mengucapkan selamat tinggal. Bertahun-tahun kemudian, dunia akhirnya mengenal penyelamat mereka yaitu dikenal dengan julukan Prajurit Bayangan.
Cerpen Karangan: Ananda, SMPN 1 PURI