Suatu ketika langit melihatku sedang tidak baik-baik saja, lalu dia bertanya “Kau kenapa?” tanya langit. “tidak apa-apa langit, aku hanya lelah” jawabku “hmmm, Kau tak boleh menyerah, kau harus kuat” langit itu berkata lagi padaku “Aku tahu Langit, aku tak akan menyerah” Balasku
“Ceritakanlah padaku, sebagai mana engkau, aku juga ada untukmu”. Suruh langit untuk menceritakan semuanya “langit kau tahu kan betapa banyaknya beban yang aku pikul, aku sendirian merasa tak sanggup, karna itu aku lelah” jawabku “matahari menyinarimu, awan menaungimu, embun menyejukanmu, cakrawala terbentang melengkungimu dan aku langit selalu ada siang malam untukmu, jadi kau tak perlu bersedih dan juga tak ada yang membebanimu, semua itu tentang keharusan.” Balas langit menenangkan. “Terimakasih langit, aku Mengerti” jawabku pada langit
Kau tahu, aku adalah Bumi. Dan kamu langitnya. Aku juga berusaha mengekalkan langit biruku. Tapi apa daya, langit bukanlah sosok yang bisa diikat begitu saja. Hubungan bumi dan langit selalu menarik. Kadang romantis, kadang menakutkan. Dan kamu Langit, kau sulit ditebak.
Berharap pagi yang cerah, ternyata mendung gelap. Berharap siang yang teduh ternyata panas terik. Tiba-tiba senjanya begitu cantik. Aku sulit memahamimu. Bagaimana tidak, kini langitmu bertabur bintang.
Seperti teka-teki. Bagaimana aku tahu bila kau tidak mengabarkannya terlebih dahulu. Belakangan ini kamu sering mendadak menangis, padahal paginya cerah ceria. Apa yang membuatmu sedih? Aku akan menyediakan lautanku untuk menampung kesedihanmu.
Aku bersedia menampung air matamu. Dan tidak masalah kau membuatku kering kerontang dengan panasmu. Aku akan tetap menjadi bumimu. Aku hanya ingin tahu beberapa hal. Apa yang kau sembunyikan dibalik sana, di langit malammu yang begitu banyak bintang. Aku tidak bisa menghitung banyaknya. Aku ingin mengekalkan malam cerahmu tapi tidak mungkin. Aku ingin mengekalkan langit birumu juga tidak bisa.
Hei langit, apa kamu tahu aku sempat berpikir ingin menjadi bintang agar bisa bersamamu, namun aku ingat bumi Juga semesta raya Mungkin kita akan tetap begitu, pasang surut seperti air laut. Tentu membosankan jika kau terus menerus begitu. Terima kasih telah menjadi langitku, bagaimanapun Kamu. Aku akan selalu berteduh di bawahmu. Terima kasih telah melindungiku.
Begitulah aku kiaskan indahnya dirimu langit.
For – langit yang aku sayangi dan kamu yang baca
Note by Amii: Belajarlah dari semesta! “mengapa pelangi muncul setelah hujan?. Karna setelah semuanya reda Keindahan akan nampak. Mengapa pelangi berada di langit, karna langit ingin mengabarkan bahwa hidup bukan hanya tentang satu warna.”
Cerpen Karangan: Ulami Blog / Facebook: Amii