Babon setiap malam berjaga di pintu gerbang, ya itu memang pekerjaannya, satpam yang selalu siaga setiap waktu.
Suatu malam, Babon berjaga sendiri karena temannya sesama satpam sedang terserang wabah virus diare. Babon memang sedikit takut bila berjaga sendiri, untuk menghilangkan rasa takut itu, Babon menbaca komik “lieur” biar tambah lieur, Babon meminum kopi rasa sambal, alias kopi yang diseduh kemudian Diaduk pake sendok bekas sambal.
Lalu di sudut semak semak terdengar suara tangisan sambil mendesah-desah, mungkin itu suara si hamplas, kambing pak somad. Memang si hamplas punya bakat tersendiri walaupun dia kambing, dia bisa mendesah layaknya seorang wanita. Tapi si hamplas tak bisa menangis, Pikiran babon mulai aneh dia berpikir makhluk tak kasat mata yang di balik semak-semak itu.
Keringat dingin mulai muncul dan membasahi baju kebanggaannya untuk menghilangkan rasa takutnya, babon mengalihkan fokusnya dengan membaca komik sambil tertawa terbahak-bahak sendirian. Tapi suara tangisan itu semakin kencang, babon tak bisa membohongi dirinya sendiri, sontak ia berlari keluar. Ia berlari kencang menuju rumahnya, walaupun kata antara tempat ia jaga dan rumahnya cukup jauh satu kilometer. Memang rasa takut mengalahkan segalanya.
Sesampai di rumah ia bercerita kepada sang istri kejadian tadi, mendengar cerita sang suami, sang istri bertanya “kenapa gak dicek dulu, mungkin itu orang yang sedang kesakitan” Babon pun berpikir mungkin benar kata istriku “ah mo tidur, dah Cape dikejar hantu” ujar Babon sambil menggelengkan badannya ke kasur empuk.
Esok harinya pukul sepuluh pagi sang isteri berteriak “bang… Bang!… liat tu di tv ada yang mati diperk*sa” “siapa tuh yang di perk*sa?, Eh kayak ya gua kenal nih tempat, Dimana ya…?” ujar Babon “yaelah bang itu tempat abang kerja, itu wanitanye udah tewas bang!” “astaga… Aduh…” babon merasa dirinya salah, “gua merasa yang salah” “wah malam ini bakal tambah Serem nih…” sang isteri menakuti Babon
Cerpen Karangan: Ari Nugraha Blog / Facebook: Ari Nugraha