Pada malam tahun baru yang gelap, ada dua orang wanita yang baru saja pulang dari pesta. Mereka adalah Samantha Harmon dan temannya Dora Allen. Pada saat itu mereka pulang dalam keadaan mabuk dan mereka pun masuk ke dalam gang yang gelap untuk mencari jalan pintas.
Tanpa diketahui oleh mereka, ternyata mereka diikuti oleh seseorang berpakaian serba abu-abu dari belakang. Kemudian tanpa disadari oleh mereka, si pria abu-abu mengeluarkan pistol dan menembak Samantha dari belakang. Dora yang terkejut kemudian langsung lari tunggang langgang. Namun, pada saat berlari, dia terpeleset dan kepalanya terbentur ke batu yang mematahkan lehernya. Sementara itu, setelah sukses dengan pembunuhan yang dilakukannya, si pria abu-abu pun meninggalkan TKP.
Keesokan harinya, berita tentang kematian Samantha dan Dora pun tersebar ke seluruh kota. Berita tersebut pun membuat kepanikan diantara warga dan mereka menuntut agar polisi segera menangkap si pembunuh dan menghukumnya seberat-beratnya karena mereka khawatir kalau si pembunuh akan melanjutkan aksinya lagi. Melihat hal ini, Komandan Jonathan Green dan Petugas Harrison meminta bantuan kepada Detektif Hedwig Clinton untuk membantu polisi menangkap si pelaku pembunuhan. Mendengar hal ini, Hedwig pun setuju untuk membantu Komandan Green dan kemudian mereka berdua dengan ditemani oleh beberapa orang polisi pun langsung memeriksa TKP, namun anehnya mereka tak menemukan sidik jari pelaku dimana-mana dan hal ini pun membuat Hedwig beranggapan kalau pelaku menggunakan sarung tangan saat melakukan aksinya dan langsung kabur dari TKP setelah menganggap kalau aksinya sudah berhasil. Setelah menganggap kalau bukti yang dikumpulkan sudah cukup, Hedwig bersama para polisi pun kembali ke kantor polisi untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Pada pagi hari di hari berikutnya, Hedwig pun menyimpulkan kalau penyebab kematian Samantha Harmon adalah karena luka tembak di punggung yang menyebabkan dia kehabisan darah. Sementara Hedwig menyimpulkan kalau Dora Allen tewas karena tulang lehernya patah. Kemudian setelah menyimpulkan penyebab kematian kedua korban, Hedwig dan Komandan Green pun berniat untuk berkunjung ke rumah sakit untuk melihat kondisi jenazah korban. Namun, saat mereka mau berangkat, Petugas Harrison memberitahu Hedwig kalau jenazah kedua korban telah dicuri dari kamar mayat. Mendengar hal itu, Hedwig pun geram dan mengutuk si pembunuh karena tindakannya itu. Kemudian Hedwig dan Komandan Green pun mengutus puluhan perwira polisi untuk menggeledah seisi rumah sakit.
Beberapa saat kemudian, Hedwig dan Komandan Green pun mendapat informasi dari Petugas Harrison. Harrison mengatakan kalau dia mendapat bukti dari rekaman CCTV rumah sakit dan dia kemudian memberitahu Hedwig kalau hanya ada satu orang yang masuk ke dalam kamar mayat pada kemarin malam dan orang tersebut tak lain dan tak bukan adalah Lucas Harmon, kakak laki-laki dari Samantha Harmon. Mendengar informasi yang diberikan oleh Petugas Harrison langsung membuat Hedwig bersemangat dan kemudian dia pun memimpin pasukan untuk menyergap Lucas di rumahnya dan nampaknya keberuntungan berada di pihak polisi kali ini karena Hedwig berhasil menangkap Lucas dan memenjarakan di kantor polisi untuk diinterogasi.
Singkat cerita, Hedwig pun mulai menginterogasi Lucas di kantor polisi. Awalnya interogasi diawali dengan pertanyaan-pertanyaan singkat. Namun karena Lucas susah diajak bernegosiasi akhirnya Lucas pun ditahan untuk sementara waktu di kantor polisi, karena pada saat Lucas ditangkap, para polisi tidak menemukan mayat korban pembunuhan di rumah Lucas.
Dua hari kemudian kejadian yang tak terduga pun terjadi. Di pagi hari yang mendung, para polisi terkejut karena sel tahanan Lucas sudah kosong dan diatas meja Hedwig terdapat sebuah kertas berwarna merah yang mana kertas tersebut berisi pernyataan dari si pembunuh yang membuat pengumuman kalau dia akan membunuh seorang wanita bernama Maggie Ryan. Hedwig pun dibuat semakin geram karena ternyata si pembunuh gila tersebut masih belum kapok akan aksinya dan terduga pelaku juga berhasil kabur dari kantor polisi. Kemudian Hedwig beserta Komandan Green pun menyusun rencana secara diam-diam untuk menyergap si pembunuh di rumah calon korbannya.
Malam harinya para polisi pun mulai berjaga di rumah Maggie Ryan. Petugas Harrison dan beberapa orang polisi berjaga di depan kamar Maggie sementara Hedwig dan Komandan Green melihat monitor dari CCTV yang telah dipasang secara tersembunyi di beberapa sudut rumah Maggie.
Beberapa jam kemudian, waktu pun menunjukkan pukul 12 malam dan masih tidak ada tanda-tanda dari si pembunuh. Namun, beberapa saat kemudian Maggie pun mengeluh kalau perutnya terasa sakit dan hal ini pun membuat para polisi keheranan karena Maggie tidak terlihat seperti sakit perut karena salah makan. Petugas Harrison yang melihat tingkah aneh Maggie pun segera memanggil Hedwig untuk memeriksa keadaan Maggie dan alangkah terkejutnya Hedwig setelah mengetahui kalau ternyata di dalam perut Maggie terdapat bom waktu.
“Semuanya keluar dari rumah!” teriak Hedwig kepada para polisi. Dan sontak saja para polisi pun berlarian keluar dari rumah Maggie dan beberapa saat kemudian tubuh Maggie pun meledak dan sisa-sisa tubuhnya berceceran diseluruh rumahnya. Pada akhirnya si pembunuh pun berhasil membunuh korbannya untuk sekali lagi.
Keesokan paginya, berita tentang kematian Maggie yang mengenaskan pun tersebar ke seluruh kota dan pada saat yang sama pula Hedwig akhirnya tahu kalau semua korban Pembunuh Abu-abu(Julukan yang diberikan wartawan untuk si pembunuh) mempunyai hubungan dengan keluarga Ferguso, yang tak lain merupakan keluarga mafia terbesar di kota tersebut. Setelah mengetahui hal ini, Hedwig pun berteori kalau Pembunuh Abu-abu adalah korban mafia yang ingin membalas dendam atau seorang pembunuh bayaran dari keluarga mafia yang lain.
Berita tentang hubungan korban dan keluarga mafia akhirnya sampai juga pada telinga beberapa anggota mafia. Dua diantaranya adalah Maxweld Richards dan James Otto yang merupakan anggota berpangkat tinggi di Mafia Ferguso. Saat mendengar kalau Pembunuh Abu-abu menarget anggota mafia, Maxweld dan Otto berencana untuk menangkap si pembunuh untuk menaikkan ketenaran mereka di mafia. Namun, sepertinya usaha mereka itu sia-sia karena pada saat mereka tengah menyusun rencana, si pembunuh datang ke markas mereka dan membombardir markas mereka dengan senapan mesin.
Keesokan paginya mayat dari Maxweld dan Otto pun ditemukan dengan keadaan mengenaskan bersama dengan mayat dari ketiga orang bodyguardnya dan pada hari itu pula mafia yang awalnya berniat untuk memburu si pembunuh malah jadi mangsa buruan bagi si pembunuh.
Satu minggu kemudian, para warga kota yang sudah tak tahan akan teror dari Pembunuh Abu-abu akhirnya berniat untuk menangkap si pembunuh karena mereka sudah menganggap para polisi tak bisa diandalkan. Hal ini pun menyebabkan terjadinya bentrok di jalanan. Baku tembak dan baku hantam antar warga dan petugas pun tak dapat dielakkan. Di lain tempat, Hedwig dan Petugas Harrison berhasil mendapat beberapa bukti kuat untuk mengetahui identitas si pembunuh.
Cerpen Karangan: Ngurah Jordi Blog: cerpenngrjordi.blogspot.com