Beberapa hari kemudian, Vadim dan Zhukov memanggil Anatoly Sobhak yang merupakan ajudan Perseus. Anatoly ditanyai berbagai pertanyaan terkait dengan peristiwa sebelum terjadinya kasus ini. Hal ini bertujuan agar Vadim dan Zhukov dapat merangkai skenario hingga bisa menemukan apa yang sebenarnya terjadi dan siapa yang membunuh Perseus.
Dalam interogasi tersebut, Anatoly berkata, “Tovarish, mungkin kalian bisa menginterogasi saksi-saksi mata yang melihat lalu-lalang di sekitar badan intelijen, tepatnya di area pintu gerbang (saat itu belum ada cctv yang dipasang di kantor tersebut karena belum semaju sekarang) agar lebih pasti. Namun, saya pribadi sempat melihat mobil berwarna hitam memasuki kawasan kejadian. Sekilas aku melihat seorang laki-laki berpostur tinggi memakai jas berwarna hitam. Aku pun sudah mengecek daftar tamu di buku tamu resepsionis. Di sana tertulis satu nama yang tidak aku kenal, Steven Hollywood. Ya, itu nama yang tertera. Dia yang saya lihat menuju ke arah ruangan Perseus.” Vadim pun menjadi ikut menaruh kecurigaan terhadap sosok yang diceritakan Anatoly ini, “Jangan-jangan… dia…?”
Anatoly langsung memotong perkataan Vadim dan mengingatkannya agar tidak tergesa-gesa memutuskan dan menyarankan agar mengumpulkan bukti terlebih dahulu. Vadim dan Zhukov pun sepakat atas saran dari Anatoly tersebut dan berjanji akan memata-matai orang yang dicurigai ini dengan cara yang tidak mencurigakan.
Setelah pertemuan itu, Vadim dan Zhukov kemudian berdiskusi dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber. Ternyata, Steven merupakan salah satu agen IAA yang tentu saja tidak diketahui oleh Perseus sehingga ia mau mengadakan pertemuan dengannya. Berdasarkan informasi yang telah dikumpulkan, ternyata Steven membuat identitas palsu dan menghubungi Perseus untuk membahas kontrak pengadaan senjata di FBS, yang akan dibeli dari perusahaan Steven.
Lalu, Zhukov berkata kepada Vadim bahwa ia akan menyelidiki sebuah markas rahasia IAA yang telah lama ia ketahui, untuk mengecek kebenaran informasi Anatoly. Sepertinya, IAA sengaja membangun markas rahasia di dekat markas FBS untuk memata-matai FBS.
Beberapa saat kemudian, Zhukov mulai masuk ke markas rahasia IAA yang hanya berjarak 60 km dari markas FBS. Ia pun menyamar sebagai pengantar makanan pizza karena ia mendapat informasi bahwa Steven sering memesan pizza. Oleh karena itu, Zhukov membuat kartu izin masuk palsu.
“Excuse me, can I enter this building?” ucap Zhukov dengan Bahasa Inggris karena seluruh anggota IAA tidak mengerti bahasa yang digunakan FBS sehari-hari. “Ah, can you register your identity and the purpose of entering the IAA building first? After that, I will allow you to enter this building,” jawab petugas yang menjaga gerbang IAA dengan senapan serbu M-16.
Setelah Zhukov mengisi data registrasinya, lalu petugas bertanya, “What is your purpose?” “My purpose is to deliver the pizza to Steven Hollywood” jawab Zhukov. “Ah great, can you bring the pizza to Steven fast? Because he is very hungry and he already asked me so many times, where’s his pizza. So, hurry up man!” jawab petugas tersebut. Zhukov menjawab, “Okay, Sir”
Seketika, Zhukov bergegas menuju ruang kerja Steven. Sesampainya di depan ruangan Steven, ia mengetuk pintu dengan sopan dan mengatakan, “Sir, this is your pizza.” Lalu Steven menjawab dengan dahi berkerut, “Did I order Pizza? Well, what the heck, I’ll just eat it anyway coz I’m really hungry. Thanks, man!” Lalu, Zhukov menimpalinya, “You’re welcome Sir.”
Beberapa saat kemudian, Steven meninggalkan ruangannya menuju kantin IAA, seperti yang telah Zhukov duga. Steven tidak pernah makan di dalam ruangannya karena ia sangat menjaga ketertiban. Ia selalu disiplin makan di kantin agar ruangannya selalu bersih dan tidak berbau makanan.
Kesempatan itu tentu tidak disia-siakan oleh Zhukov. Ia pun segera memasuki ruangan Steven secara diam-diam, badannya melesat secepat kilat dan matanya laksana singa yang sedang mencari mangsa. Setiap sudut ia teliti dengan sigap dan cermat. Ia melihat berbagai tumpukan berkas dokumen yang sangat mencurigakan, lalu membukanya satu per satu dengan sangat hati-hati hingga sampai pada satu lembar diagram yang membuatnya diam tertegun dan tak mampu berkata-kata. Sebuah diagram yang menunjukan para pelaku yang terlibat dalam peristiwa kematian Perseus.
Tanpa pikir panjang, Zhukov langsung membawa berkas tersebut untuk mencari jawaban atas misteri kematian seorang pimpinan yang sangat ia segani tersebut.
Zhukov segera berlari menuju tangga lobi agar bisa segera keluar dari Gedung IAA sambil menghubungi Vadim dengan HT-nya dan menceritakan apa yang ia temukan di sana. Vadim pun meminta Zhukov segera membawa barang bukti tersebut ke ruangannya. Namun, karena ia terlalu terburu-buru, ia tidak melihat sekeliling dan menabrak seseorang yang berada di depannya hingga membuat berkasnya berhamburan ke lantai. Zhukov menabrak Robert Charles yang merupakan rekan kerja Steven di IAA. Zhukov pun sontak kaget dan panik karena ia merasa riwayatnya akan tamat hari itu.
“Who are you?” tanya Robert dengan penuh heran dan mulai memercikkan kecurigaan. “I’m only a Pizza Delivery guy, Sir,” jawab Zhukov dengan gugup. “But why is your cloth not like a Pizza Delivery?” Tanya Robert yang masih diselimuti rasa kecurigaan. Ketika Robert bertanya seperti itu, kemudian Zhukov menjawab, “Actually… my clothes…”
Robert akhirnya meminta Zhukov mengeluarkan kartu izin masuknya untuk menjawab kecurigaannya. Zhukov yang diselimuti rasa panik yang begitu tinggi, tidak mampu bertindak dengan tenang. Ia langsung merogoh kantong celananya dengan cepat, tetapi tiba-tiba terjatuh sebuah lencana kecil. Melihat hal tersebut, Robert langsung membekuk Zhukov tanpa ampun karena lencana yang keluar dari saku celana Zhukov menggambarkan simbol Intelijen FBS.
Setelah yakin Zhukov memang menyamar sebagai pengantar pizza, kemudian Robert berkata, “ENOUGH with your pretend, now you must admit yourself as the FBS Agent and the agent led by Perseus!”
Kemudian, Robert mengancam Zhukov dengan menodongkan pistol sambil mengatakan, “Put your hands up and leave your bags here, then walk with me to the interrogation room or I will shoot your head NOW!”
Namun, Zhukov terus berusaha melawan dan tidak mau menyerahkan dirinya kepada pihak IAA. Dengan secepat kilat, Zhukov langsung menggunakan kemampuannya dan menembak Robert menggunakan pistol yang ia selipkan di pinggangnya. Seketika, Robert tergeletak dan bunyi yang sangat keras dari pistol tersebut mengakibatkan alarm berbunyi begitu kencang seolah sedang membangunkan para singa yang sedang tidur. Hal ini membuat baku tembak antara Zhukov dan beberapa agen IAA tidak terelakkan. Untunglah, Zhukov berhasil meloloskan diri berkat kemampuan yang ia miliki.
Zhukov segera menemui Vadim dan membawa bukti yang telah ia dapatkan. Kemudian, ia langsung menemui jajaran intelijen FBS dan melaporkannya kepada instansi terkait agar masalah ini dapat ditindak secara tegas sesuai hukum konsitusional di negara Eurasia.
Proses persidangan pun berjalan hingga motif pembunuhan Perseus diketahui bahwa seseorang yang telah meracuni Perseus adalah seorang agen IAA yang merupakan suruhan dari Steven Hollywood. Tak disangka, IAA sudah menargetkan Perseus untuk dilenyapkan karena mereka meyakini bahwa Perseus adalah orang yang sangat berpengaruh dalam badan Direktorat FBS sehingga posisinya mengancam keberadaan IAA di Eurasia. Seperti yang kita ketahui, kedua badan intelijen ini berebut pengaruh di negara Eurasia sehingga menyebabkan mereka melakukan perang dingin.
Dari peristiwa ini, kita dapat memetik pelajaran bahwa perebutan kekuasaan dan keserakahan manusia dapat berujung pada kematian dan penderitaan. Bukan hanya penderitaan bagi personal yang terlibat, namun juga keluarga yang ditinggalkan. Keserakahanlah yang telah meracuni pikiran manusia hingga mengusik perdamaian di dunia yang indah ini. Keserakahan jugalah yang telah menodai integritas sebuah institusi. Untuk itu, diperlukan investigasi yang sangat menyeluruh untuk dapat mengungkap kebenaran, seperti mengungkap misteri kematian Perseus ini. Kebenaran adalah kunci yang kita cari dari setiap misteri. Jika kebenaran terungkap, maka ribuan teka-teki akan terjawab!
Lifardo Neloe atau namanya yang disamarkan sebagai Vladimir Belikov, merupakan seorang siswa yang saat ini duduk di bangku kelas 9, tepatnya di akhir jenjang SMP. Penulis saat ini bersekolah di salah satu sekolah internasional berbasis Cambridge, namanya Global Sevilla yang terletak di daerah Pulo Mas.
Cerpen Karangan: Lifardo Neloe (nama samaran: Belikov) Penulis sedari awal SMP, sangat suka dengan dunia agen intellijen, seperti KGB dan FSB (yang penulis suka), hingga Geopolitik, dan bahkan penulis sangat suka membaca artikel maupun berita tentang penjualan Alusista Rusia-Indonesia atau juga Alusista Jepang (terutama pesawat Mitsubishi F-12 Shinshin dan SU-57).