Ada seorang wanita cantik yang bernama Alena. Alena sekarang duduk di bangku kelas 8 SMP. Dia juga memiliki sahabat yang bernama Dara mereka berdua adalah anak osis. Alena dan Dara selalalu bersama-sama.
Suatu hari ada perkumpulan osis untuk membicarakan tentang kegiatan yang akan diadakan di sekolahnya. Dan Alena sedang mengagumi seseorang yang bernama Zaky dia adalah ketua sekbid 5. Dan Zaky sekarang menempati di bangku kelas 9 SMP. Zaky adalah orang yang baik, friendly, dia juga ganteng dan manis. Zaky banyak digemari dengan adik kelas ataupun teman sebayanya termasuk Alena.
Pada saat rapat osis kak Zaky menyapa Alena, “hai Alena” dan alena pun menjawab “óh iya kak”, Alena pada saat itu tersipu malu, pipi alena langsung berwarna merah. Pada saat semua sudah bekumpul di ruang osis ketua osis pun memulai rapat dengan membuka salam. “Asalamuallaikum. wr. wb” “Saya mengumpulkan kalian disini untuk merapatkan tentang kegiatan yang akan diadakan di sekolah kita yaitu akan mengadakan lomba menyanyi antar kelas dan perlombaan lainya”. Dan ketua osis membagi untuk mendaftar para siswa yang ingin mengikuti perlombaan tersebut.
Dan tiba-tiba Alena dan Zaky mereka berdua dipilih untuk mendaftar para siswa yang ingin mengikuti lomba tersebut. Zaky dengan cepat dan tegas menyetujui dan menyanggupi permintaan dari ketua osis, pada saat dimimta mendaftar siswa Alena dan kak Zaky semakin dekat mereka berdua menjadi sering chatingan membicarakan hal yang sedang dia kerjakan kadang juga ngobrolin hal yang gak penting.
Pada hari dimana perlombaan itu dimulai kak zaky ternyata menjadi juri perlombaan tersebut. Alena semakin kagum dengan kak Zaky, ditengah perlombaan Alena melihat kak Zaky sedang kelelahan Alena berinisiatif untuk membelikan kak Zaky minuman. Alena langsung mengasih minuman itu kepada kak Zaky walaupun awalnya Alena ragu untuk memberikan minuman itu pada kak Zaky tapi Dara meyakinkan dan memaksa Alena untuk mengasih minuman itu pada Kak Zaky
“Emmm haii kak nih minum dulu”. “EH Alena makasih ya,” jawab kak Zaky. “Iya kak”.
Lalu kak zaky menawarkan tempat duduk disebelahnya yang kebetulan kosong untuk Alena. “Alena duduk sini aja kosong kok ini”. Alena lalu duduk dekat dengan kak Zaky, perasaaan Alena saat itu campur aduk antara senang dan malu.
Tak terasa perlombaan sudah selesai dilaksanakan beberapa menit lagi waktu pulang sekolah para anak osis berkumpul dan membereskan alat dan bahan yang dikerjakan pada saat perlombaan dan akhirnya jam sudah menunjukkan waktu puolang sekolah. Dara dan Alena berjalan berdua menuju gerbang sekolah untuk pulang dan menunggu jemputan.
Tak lama kemudian ternyata Dara sudah dijemput oleh kakaknya. “Eh Alena aku pulang duluan ya,” kata Dara. “Eh iya Dar,” jawab Alena.
Alena menunggu jemputan ternyta sudah cukup lama dia menunggu, kak Zaky melihat Alena sedang menunggu jemputan sendirian kak Zaky menawarkan untuk mengantarkan Alena pulang. “Len pulang sama aku aja dari pada kamu sendirian”. “Emm gimana ya kak bentar aku mikir dulu,” jawab Alena. “Udah ga usah kebanyakan mikir, ayo”. Akhirnya Alena menerima tawaran dari kak Zaky untuk pulang bersama.
Tak terasa Alena sudah sampai di rumah. “Makasih ya kak udah nganterin aku pulang”. “Iya len santai aja besok mau dijemput sama dianterin pulang sekalian nggak,” Alena dan kak Zaky tertawa bersama. “Nggak usah kak nantik ngerepotin”. “Ih nggak lah masak gitu aja ngerepotin”. “Eh yaudah ya aku pulang dulu “. “Iya kak makasih ya hati-hati”.
Pada malam hari kak Zaky tiba tiba ngechat Alena. “Hai len”. “Eh hai kaka, ada apa kok tumben ngechat”. “Gapapa cumak mau ngobrol sama kamu,” akhirnya mereka berdua asik mengobrolkan hal yang gak penting tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 22.00.
“Kak udah jam segini ini kita gak tidur,” Tanya alena. “Eh iya kok cepet banget yah ya udah sana buruan tidur”. “Oke kak”.
Beberapa bulan kemudian tak terasa akan diadakan penilaian akhir semester. Alena dan kak Zaky juga masih sering chattingan dan teleponan.
Pada saat ulangan dimulai Alena dan kak Zaky saling support satu sama lain. Alena dan kak Zaky juga sering menceritakan tentang kejadian pada hari itu. Dan akhirnya ulanganpun sudah selesai dan beberapa minggu kedepan akan di adakan rapat wali murid, ternyata Alena mendapatkan peringkat tertinngi di kelasnya. Alena memberi tahu kepada kak Zaky kak Zaky ikut senang dan memberikan selamat kepada Alena. “Wah selamat ya Alena”. “Iya kak makasih ya”.
Mereka berdua membicarakan tentang sekolah yang ingin dilanjutkan nanti. Kak Zaky memilih di sekolah favorit dan negeri pada saat sudah lulus dari SMP.
Tak terasa beberapa bulan lagi sudah kenaikan kelas kak Zaky, kak Zaky sering menceritakan kalau dia sudah diterima di sekolah yang dia impikan. Dan tak terasa besok adalah hari yang membuat alena merasa sedih yaitu dia harus berpisah dengan kak Zaky, Alena menaiki kelas 9 SMP dan kak Zaky sekarang kelas 1 SMA. Pada saat kak Zaky menaiki kelas 1 SMA dia juga sering menceritakan harinya saat pertama kali dia di sekolah barunya. Dan Alena juga menceritakan tentang materi yang semakin pusing dan semakin banyak tugas sekolah. Kak Zaky juga sekarang lagi daftar menjadi anggota osis baru kak Zaky harus menunggu beberapa hari untuk mendapatkan pemberitahuan apakah dia bisa diterima atau tidak, setelah menunggu beberapa hari dia akhirnya mendapatkan informasi kalau kak Zaky diterima sebagai anggota osis baru.
Sepulang sekolah kak Zaky menceritkan itu semua kepada Alena dan Alena memberi selamat kepada Kak zaky Alena juga merasa senang, dan Alena bercerita kalau dia menggajukan diri untuk menjadi ketua sekbid kak Zaky merasa senang kalau Alena dapat mengikuti jejeknya dulu.
Kak Zaky semakin sibuk mengikuti acara yang diadakan di sekolahnya tapi pada saat itu kak Zaky masih sempat untuk terus mengabari Alena. Setelah sekian lama Alena dam kak Zaky tidak bertemu kak Zaky ternyata besok akan datang di sekolahnya dulu untuk mengambil ijazah dan bertemu Alena kak Zaky mengabari hal ini pada Alena, Alena sangat senang dan sudah tidak sabar untuk bertemu kak Zaky begitupun juga dengan kak Zaky.
Tak terasa sudah pagi Alena tak sabar untuk bertemu kak Zaky dia menceritakan kepada Dara dan Alena menunggu ternyata tidak ada kemunculan kak Zaky jam istirahat pun sudah berbunyi Dara dan Alena segera menuju ke kantin betapa terkejutnya Alena melihat kak Zaky sedang duduk di bangku kantin kak Zaky juga melihat Alena lalu memanggil Alena untuk duduk bersamanya.
Tak terasa waktu istirahat sudah habis Alena kembali ke kelas dan kak Zaky pulang ke rumah setelah mereka berdua bertemu kak Zaky dan Alena semakin jarang komuniukasi.
Pada suatu hari kak Zaky tiba tiba ngechat Alena untuk mengajak ketemuan dan Alena menyetujui ajakan dari kak Zaky tapi pada saat hari dimana dia mengajak untuk ketemu malah kak Zaky membatalkan ajakanya untuk bertemu pada dirinya, Alena sempat kecewa kepada kak Zaky tapi mau gimana lagi dia harus mengalah dan mengerti kondisi dan acara yang diadakan di sekolahnya. Alena berusaha menghibur dirinya dengan mengajak Dara untuk keluar dan bermain bersama.
Beberapa bulan ke depan hubungan Alena dengan kak Zaky semakin renggang mereka tidak pernah memberi kabar satu sama lain, ternyata pada saat Alena sedang membuka SG dia terkejut kalau kak Zaky menguploud foto dengan cewek barunya, Alena merasa sedih tapi mau bagaimana lagi dia bukan siapa-siapanya dia hanya bisa sabar dan mengikhlaskan.
Cerpen Karangan: Fitri Dwi Oktavia