Saat itu aku sedang duduk bersamamu di taman halaman belakang sekolah. Kau duduk manis disampingku dengan es krim coklat di tanganmu.
Aku hanya duduk diam sambil membaca buku. Namun sebenarnya aku tidak membacanya sama sekali. Aku terpaku menatap wajahmu yang manis. Entah sejak kapan melihat atraksimu menikmati eskrim menjadi hal menarik untuk kuperhatiakan dibandingkan buku yang selalu kubaca.
Angin berhembus meniup pelan rambut hitammu. Kau mengayunkan kakimu dan sedikit menggoyangkan badanmu yang mungil. “Nyilu..” ucapmu sambil memukul pelan kepalamu. Aku tertawa kecil. “Kebanyakan makan es krim jadi nyilu kan” tanggapku “Hmm baru sepuluh bungkus kok” jawabmu dengan wajah polos “Itu sudah terlalu banyak” kataku dengan sedikit penekanan Kau terlihat cemberut dan memalingkan wajahmu. Kau memakan eskrimmu dengan cepat. Aku hanya menggeleng pelan.
Kau mendadak berbalik dan menatapku. “Apa yang paling terpenting dalam hidupmu?” Tanyamu tiba tiba. Aku terdiam sejenak mencerna pertanyaanmu “Kedua orangtuaku” jawabku “Selain orangtuamu?” “Kedua adikku” jawabku lagi “Selain itu?” Aku menutup bukuku dan menatapmu. “Hal yang terpenting dalam hidupku selain orangtua dan adik adikku?” Kau mengangguk. Aku mendekati wajahmu yang terlihat polos namun serius. “Kau ingin tau?” Tanyaku lagi dengan nada pelan. Kau mengangguk pelan. Aku tersenyum. Wajahmu tampak memerah.
“Cattie” kau terpaku dan mencoba mencerna. Cattie adalah nama kucing kesayanganku. Kau terjeran sampai akhirnya kau sadar bahwa aku sedang mengerjaimu. Aku tertawa puas dan berlari kecil menjauhimu. Kau terlihat kesal dan mengejarku sambil meneriaki namaku.
Aku sengaja melakukan hal itu. Karna aku tau kau menyukaiku dan aku juga menyukaimu. Kita sama-sama saling menyukai. Namun kita tidak memiliki keberanian saling mengungkapkan perasaan karna takut merusak ikatan persahabatan yang kita jaga selama ini. Biarkanlah takdir yang menjadi penghubung antara aku dan kamu.
Cerpen Karangan: L.L