“Rasanya aku benar-benar tak percaya dengan suasana hatiku saat ini yang sering merasa gelisah, dan tak semangat mengerjakan aktifitas yang biasanya kulakukan dengan penuh keceriaan Akh! wajah dan senyum itu akhir akhir ini selalu mengusikku! Awalnya aku suka saat dia mulai hadir di hatiku tapi lama lama rasa ini mulai mengganggu dan membuatku tak nyaman.
Aku memutar memori ingatanku saat pertama jumpa dengannya, aku nggak menyangka kalau petugas dari kantor yang aku hubungi sangat ganteng dan cool banget! Aduh! Aku jadi sedikit malu saat dia memandangku. Hei! Jangan berangan-angan ketinggian. Kalau jatuh kebawah pasti sakit sekali. Kataku dalam hati mencoba menetralisir perasaanku supaya tidak bermimpi.
Dengan ramah dia menjawab semua pertanyaan yang diajukan dengan sabar sampai selesai. Hanya itu! Tidak lebih, sebelumnya aku memang sudah simpan nomor handphone yang dia beri padaku.
Beberapa hari setelah itu mulai kulihat update status yang dapat kulihat di media sosialnya dengan foto-foto dirinya yang emang cukup ganteng. Sesekali kulihat foto seorang gadis cantik dan manis yang sering muncul di update status dan foto profilnya dia. Rupanya dia sudah pacar yang juga cantik! Pasangan yang serasi. Saat itu tak ada perasaan apa apa di hatiku, tak ada rasa suka, rindu, cinta apalagi cemburu melihat semua itu. Tapi tunggu! Lama lama aku merasa semua berbalik 180 derajat, saat ini aku menyukainya! What? Suka dengan dia? Halo…? Itu tak mungkin dan tak seharusnya kubiarkan rasa itu ada dan tumbuh bersemi dan membuat kegaduhan dengan memporak porandakan kedamaian di hatiku.
Kini sudah hampir satu bulan setelah pertemuan itu, aku masih dipermainkan perasaan yang mungkin hanya aku sendiri yang merasakannya sedangkan kemungkinan dia tidak alias bertepuk sebelah tangan. Aku tersenyum sendiri ketika aku bercermin. “Memang sedikit manis tapi aku tidak secantik gadis yang sering muncul di update statusnya”, Jari jemariku rasanya digelitik untuk melihat update status yang dia unggah tapi aku malu jangan-jangan dia bisa curiga kalau aku sering memantau media sosialnya dia tahu aku kepo, jangan Akh! Atau kuhapus saja nomor handphonenya ya.
Terasa seperti dilema! Beberapa kali aku chat dia selalu dia balas dengan cepat dan sesekali dia menanyakan kabarku. Setelah satu kali berpikir saja aku segera menghapus nomornya dari handphoneku, jadi agak sepi sih karena tak bisa ikuti perkembangan update statusnya dia. Hanya bertahan satu hari satu malam setelah itu aku chat dia lagi tapi sungguh diluar dugaan, dia hanya baca pesanku dan tak membalasnya sampai hari ini, ada sesuatu yang tidak biasa! aku jadi bertanya tanya “Salah apa diriku padamu, hingga kau tak membalas chatku” kalimatnya seperti lirik Dalam lagu entah apa yang merasukimu. Ingin rasanya ku chat lagi. Tapi ragu nanti malah dia marah karena menggangu dia, apa mungkin dia tahu ya kalau aku delete nomor handphonenya dan kini dia ngambek dan tak ada update status yang dia unggah lagi seperti biasanya.
Aku kesepian, aku merasa rindu, gelisah dan tak nyaman karena banyaknya angan-angan yang tiba-tiba muncul dan menggoda hatiku hingga aku sulit tertidur seperti malam ini”.
“Hai malam yang sunyi, sepi hanya terdengar suara jangkrik dan burung malam tolong sampaikan padanya nyanyian hati ini yang kutuliskan untuk dia. Aku tak sanggup simpan perasaan ini sebenarnya aku suka dia tapi maafkanlah aku tak bisa dan tak mungkin bersamanya karena aku telah berdua dan dia masih punya banyak kesempatan.
Cerpen Karangan: Lya Blog / Facebook: dahlia