Aku menyukainya sejak aku masuk di bangku SMP. Aku menyukainya bukan karena aku satu kelas atau satu sekolah dengannya, hanya saja aku memang mengenalnya. Aku tidak tahu kapan perasaan ini muncul karena aku juga tidak terlalu sering melihatnya. Bahkan perasaan ini semakin bertambah hanya dengan melihatnya.
Kupikir jika aku mengabaikannya perasaan ini akan hilang namun, semakin aku mengabaikannya semakin aku tak bisa menyangkal kalau ternyata aku benar benar menyukainya. Yang bisa kulakukan hanya menatapnya dari jauh tanpa berani berbicara padanya. Aku hanya bisa melihatnya berbicara dan bercanda dengan orang lain, bukan denganku.
Kupikir dengan membuka hati pada orang lain aku bisa melupakannya, namun saat aku melihatnya atau bertemu dengannya lagi nyatanya perasaan ini masih ada bahkan gak berkurang sama sekali. Pernah suatu hari saat di malam natal hal yang memalukan terjadi padaku, tiba tiba saja saat aku mulai berjalan hak sepatuku rusak, aku tak mungkin memakainya apalagi kami akan tampil pada saat itu. Kawanku pun berkata padanya (si crush) untuk mengantarku mengganti sepatuku. Kebetulan rumahku dengan gereja tempat kami mengadakan natal memang agak jauh. Aku benar benar malu dan awalnya aku juga menolak untuk tidak perlu menggantinya. Namun mereka bilang padaku “memangnya kamu gak malu memakai itu didepan nanti, semua orang pasti akan melihat!” Akhirnya aku pun setuju walaupun aku sudah sudah malu setengah mati.
Itu adalah pertama kalinya aku bisa benar benar dekat dengannya. Selama perjalanan hanya ada keheningan karena memang tidak ada satupun dari kami yang memulai obrolan. Aku hanya berharap semoga kami cepat sampai karena rasanya benar benar canggung.
Saat sampai aku langsung turun dan pergi meninggalkannya bahkan sampai lupa untuk mengucapkan terima kasih padanya karena begitu gugupnya.
Setelah hari itu pun kami tak pernah saling bicara atau sekedar menyapa. Dan aku juga tak pernah berpikir untuk mendekatinya karena aku memang tak bisa.
Bertahun tahun bahkan hingga aku masuk SMA yang kulakukan hanya menatapnya dari jauh dan juga masih mencoba untuk melupakannya. Aku juga tak berani mengatakan padanya bahwa aku menyukainya, karena aku tak mau ia merasa ilfeel denganku.
Dan akhirnya disaat aku naik kelas 12 aku bertemu dengan seorang adik kelas, entah bagaimana aku bisa menyukainya yang pasti dengan kehadirannya aku bisa mulai melupakannya (si crush).
Kini hanya ada dia yang ada di pikiranku. Aku mulai dekat dengannya bahkan kami sering ngobrol saat jam istirahat sekolah karena memang hanya pada saat itu kami bisa bertemu.
Kupikir kali ini jalan cintaku akan berjalan dengan baik. Namun ternyata, aku mendengar rumor jika ia sudah memiliki pacar. Mulai hari itu aku pun mulai menjauhinya, kami tak pernah bertemu lagi seakan saling menghindar. Dia juga bahkan tak menjelaskan apapun padaku. Yah aku memang bukan siapa siapanya jadi kukira dia berhak untuk tak perlu memberitahuku tentang hubungannya.
Mulai hari itu aku tak mau mengenal kata suka lagi. Aku mencoba melupakannya dan mulai menutup pintu hatiku untuk siapapun.
End
Cerpen Karangan: Veronika Blog / Facebook: Feronika Tarihoran