Apakah kalian pernah mendengar tentang makhluk yang keberadaannya ada namun tidak nampak? Atau kalian pernah mendengar tentang seseorang yang mata batinnya terbuka, sehingga dapat melihat apa yang orang biasa tidak bisa melihatnya? Kurasa, kalian semua pasti sering mendengarnya.
AkanAkan kuceritakan suatu kisah kepada kalian, dan ini kisah nyata. Tapi, ini bukan kisahku, melainkan kisah kerabat dekatku yang bisa melihat hal-hal gaib. Sebut saja namanya Melati, dia adalah gadis di salah satu desa di Aceh. Meskipun tinggal di desa, Melati memiliki paras yang sangat cantik hingga dijuluki kembang desa, dia juga anak yang ramah dan rajin, sehingga semua orang menyukainya.
Tapi, ada satu hal yang orang lain tidak ketahui tentang Melati, yaitu tentang dia yang ternyata adalah seorang anak indigo. Dia pernah bercerita bahwa di depan rumahku yang sekarang, dulunya ada sebuah pohon beringin besar. Setiap sore saat ia ingin pergi mengaji, makhluk-makhluk halus itu selalu bergelantungan di pohon itu. Katanya ada yang berbentuk seperti anak kecil, berambut panjang dan ada yang terbungkus dengan kain putih yang menurutku itu adalah tuyul, kuntilanak dan pocong, jika disebut dengan bahasa sekarang.
Saat umur Melati 10 tahun, dia pernah dibawa ke dunia lain. Hm... Aku tidak tahu harus menyebutnya dengan dunia lain atau itu memang dunia kita, tapi, ada makhluk lain. Entahlah, aku sendiri juga bingung!
Tapi, yang jelas, saat itu Melati ingin pergi ke rumah kakaknya yang berjarak sangat dekat dengan rumahnya. Tapi, ada yang aneh dengan suasana disana, Melati menoleh kesana kemari untuk memastikan bahwa itu adalah area perumahan kakaknya. Dan itu memang benar tempatnya, tapi, apa yang salah?
Tempat ini sangatlah ramai dan terlihat seperti tempat pengajian, ralat, itu lebih terlihat seperti sebuah pesantren. Banyak orang yang berlalu lalang sambil tersenyum, ada pula yang sedang mengaji. Lalu, seorang kakek tua datang menghampiri Melati yang membuatnya sangat kaget dan ketakutan. Kakek itu terlihat sangat tua dengan pakaian berwarna putih dan jenggot yang hampir selutut dan juga berwarna putih.
“Kenapa kamu disini,nak?” Ucap kakek itu sambil tersenyum ramah. Melati kelalapan, ia terlalu takut untuk menjawab. Kakek itupun hanya tersenyum dan menyuruh Melati pulang, dan tentu saja dia mengganggukkan kepalanya cepat. Dan kejadian itu terjadi pada siang bolong, kupertegas, siang bolong bukan malam. Setelah pulang dari tempat itu, Melati jatuh sakit sampai tiga hari dan mamanya juga memarahinya, karena keluar di siang-siang bolong.
Dan aku berpikir, mungkinkah itu yang disebut dengan Pesantren Jin? Entahlah!
***
Kejadian lainnya juga menimpa Melati saat dia berumur tiga belas tahun. Seperti yang kukatakan sebelumnya, Melati adalah gadis yang sangat cantik, rambutnya yang hitam lurus hingga selutut membuat orang lain merasa iri dengannya, dia juga memiliki tubuh yang lebih dewasa dari anak-anak seumurannya. Lalu apa yang jadi permasalahannya?
Saat itu, ada seorang pria yang melamar Melati, tapi, Melati menolaknya karena merasa tidak cocok dan pria itu juga terlihat kurang baik, maksudku kurang baik itu adalah sifatnya. Tapi, inilah yang menjadi boomerang untuk Melati sendiri. Ya...dia disantet oleh pria itu. Pria itu tidak menyuruh dukun untuk menyantetnya, tapi, dia menyantetnya sendiri. Pria itu adalah pengguna ilmu hitam yang berbahaya.
Awalnya, Melati hanya demam biasa. Tapi, lama-kelamaan wajah dan tubuhnya mulai membengkak dan kemudian membusuk, rambutnya yang cantik dan panjang itu langsung terjatuh dari kepalanya. Rambutnya tidak rontok, tapi, langsung terjatuh begitu saja dengan cepolan yang masih utuh. Aku bahkan tidak sanggup untuk membayangkannya.
Melati terus terbaring di tempat tidurnya selama bertahun-tahun, bahkan tidak ada yang bisa menyembuhkannya. Tapi, tiba-tiba seorang pria tampan datang dan menawarkan bantuan. Keluarga Melati sudah pasrah, akhirnya mereka meng-iyakan permintaan sia pria.
Dan seperti sebuah keajaiban, Melati akhirnya bisa disembuhkan setelah bertahun-tahun sakit. Perlahan, namun pasti, Melati mulai bisa merasakan dunia lagi, walaupun parasnya tidak secantik dulu, tapi dia bersyukur, bahwa dia masih diizinkan hidup. Dan pria itu akhirnya menjadi suaminya.
Kupikir, ceritanya akan berakhir disitu saja. Tapi ternyata, kejadian-kejadian aneh masih terus bermunculan. Bahkan, ia dapat melihat makhluk-makhluk itu lebih jelas dari sebelumnya. Seperti saat Melati sedang mengandung anak pertamanya. Saat itu suami Melati sedang tidak ada dirumah, karena merasa bosan diapun duduk diluar rumah sambil menunggu suaminya pulang.
Tapi, tiba-tiba ada satu kunang-kunang yang berterbangan sambil melewatinya. Tapi bukan itu yang aneh, melainkan kunang-kunang itu yang semakin lama semakin banyak dan akhirnya berkumpul di satu tempat hingga membentuk cahaya yang indah. Melati pun mendekati cahaya itu dan tiba-tiba saja...
“Aaaaaa.” Melati berteriak histeris saat melihat kumpulan kunang-kunang itu yang berubah menjadi sosok wanita berambut panjang dan kemudian hilang di udara. Menurutku, itu adalah penampakan kuntilanak! Ya ampun, bahkan aku tidak berani membayangkannya.
***
Kejadian kali ini, aku merasakannya sendiri. Sebenarnya, aku tidak tahu pendapat kalian tentang cerita ini, tapi, menurutku ini adalah cerita yang membuatku terus saja kepikiran. Cerita ini saat aku masih SMP, saat itu, ayah dan ibuku sedang pulang kampung. Jadi aku hanya sendirian dirumah dan Melati memutuskan untuk menemaniku. Tapi, kami tidur di kamar yang berbeda.
Aku terbangun sesaat sebelum azan subuh berkumandang, saat aku ingin memejamkan mataku kembali, aku malah dikejutkan dengan suara air di kamar mandi yang mengalir deras, seperti seseorang yang sedang mengambil air wudhu. Aku berpikir, ‘Pasti ini kak Melati.’ Tapi, aku sama sekali tidak mendengar suara pintu yang dibuka. Kenapa aku bilang begitu?
Karena seluruh pintu dirumahku saat dibuka atau ditutup, akan menimbulkan suara yang lumayan nyaring. Dan aku juga orangnya sangat peka terhadap suara, sedikit suara ketukan pintu, aku akan langsung terbangun. Tapi, mengapa aku tidak mendengar suara sama sekali?
Aku memutuskan untuk tetap menunggu Melati membangunkan ku, tapi, sampai sejam kemudian Melati masih tidak membangunkan ku. Akupun mencoba untuk bangun dan ternyata lampu kamar Melati masih mati, yang menandakan bahwa ia masih tertidur.
“Kak..kak Melati bangun!” Diapun akhirnya membuka matanya. “Kak Melati kenapa ngga bangunin Vani solat subuh?” Aku langsung bertanya. “Hah? Kakak nungguin Vani bangungin kakak, soalnya kan sebelum azan Vani udah ambil air wudhu.” Pernyataan Melati membuatku tiba-tiba saja merinding.
“Lah..bukannya kakak yang ambil wudhu di kamar mandi? Vani nungguin kakak bangunin Vani,lho!” Melati nampak kebingungan. “Kalau bukan Vani trus siapa? Kakak memang sempat kebangun sebelum azan, tapi kakak tidur lagi karena nungguin Vani bangungin.” Aku langsung memegang tengkukku yang terasa dingin.
“Kakak jangan ngada-ngada,ya! Sekarang kita Cuma berdua,lho, di rumah.” Melati menatapku sambil meletakkan jari telunjuknya di bibir. Saat itu, aku bisa merasakan dengan jelas, hawa dingin yang tiba-tiba melintas dibelakang ku begitu saja. Mungkinkah rumahku memang ada penunggunya? Atau mungkin karena adanya Melati disini? Entahlah!
***
Kejadian lain juga kualami beberapa bulan yang lalu. Saat itu, kami memutuskan untuk pergi ke pernikahan sepupuku di Banda Aceh. Dan tentu saja keluarga besar kami pergi, termasuk Melati.
Awalnya, perjalanan kami terasa menyenangkan dan tidak ada hal aneh apapun yang terjadi. Tapi, pada malam kami akan berangkat pulang, tiba-tiba terjadi hal yang aneh.
Kami semua sudah berangkat untuk pulang, tetapi saat diperjalanan, salah seorang kakak sepupuku merasa perutnya mulas dan ingin ke toilet. Alhasil lah kami berhenti di salah satu masjid.
Masjid itu terlihat sangat besar dan bersih, dihalamannya juga banyak bunga yang ditanam, seperti masjid yang benar-benar terawat. Tapi, anehnya tidak ada seorang pun di dalam masjid itu selain kami. Akupun hanya duduk di depan teras masjid sambil menunggu kakak sepupuku. Banyak sandal jepit yang tersusun rapi, tapi, tidak ada satu orangpun di dalam masjid.
Aku juga melihat beberapa orang yang melewati masjid ini, tapi tidak menoleh sedikitpun seakan-akan tidak ada orang atau apapun disini. Aku juga mencoba memfoto masjid ini, tapi yang terlihat di kamera hanyalah pemandangan yang gelap gulita, padahal jelas-jelas lampunya sangat terang.
Dan tiba-tiba saja kakak sepupuku berteriak histeris dan langsung berlari dengan cepat. Dan bersamaan dengan itu aku dapat melihat, bahwa ada sesosok berbadan besar yang terlihat di dekat kubah masjid dan itu terlihat sangat menyeramkan.
Sesampainya kami di dalam mobil, kakak sepupuku bercerita bahwa dia melihat perempuan hamil yang berbadan besar dan memakai baju berwarna merah. Dan perempuan itu terlihat mengerikan. Sepupu-sepupuku yang lainnya juga berkata bahwa mereka melihat sesosok berbadan besar di dekat kubah masjid yang membuatku langsung terbayang sosoknya lagi. Mengerikan!
Dan ternyata bukan hanya aku yang melihatnya, tetapi semua sepupuku juga melihatnya yang artinya aku tidak sedang berhalusinasi. Aku berpikir, mungkinkah itu masjid gaib? Dan saat kami sampai dirumah, pamanku mencari tahu tentang masjid itu yang ternyata tidak ada seorang pun orang daerah itu yang mengetahuinya. Mungkinkah itu ilusi? Kurasa tidak! Karena itu terasa sangat nyata.
Sejak saat itu aku percaya bahwa mereka memang ada, dan mungkin saja berada di sekitaran kita, atau malah mungkin dia sedang berada disampingmu sekarang! Yang jelas, kalian harus berhati-hati, jangan sampai mengganggunya! Dan sekali lagi aku akan mengatakan, bahwa ini adalah kisah nyata, bukan karangan atau semacamnya!
THE END