Aku bingung waktu kau bilang menjauh saja darimu. Jangankan jauh, saat dekat denganmu saja aku masih merasa sepi, bagaimana kalau harus jauh?
Ya, buat aku kamu adalah motivasi terbesarku untuk bertahan dari hiruk pikuk dunia yang fana ini. Selalu aku merasakan sepi yang tidak berkesudahan saat aku mencoba untuk menjadi diriku yang sebenarnya.
“Hai… Kenapa kok diam saja? Kamu lagi mikirin apa sih Sayang? Halllooo…” suara telepon membuyarkan lamunanku. “Mmm… ehhh, maaf sayang.. Aku kepikiran rencana syuting nanti siang. Aku belum terima materinya dan mukaku lagi jerawatan nih… stress aku Sayang…” aku bingung cari alasan, cuma ini yang terpikirkan supaya El tidak marah. Suara tawa diujung telepon keras sekali.. “Hahahaha.. Kamu ya, dari dulu gak berubah, yang kamu fikirin itu cuma soal penampilan, syuting dan syuting lagi…” “Bukan gitu El, aku kan harus totalitas dalam pekerjaanku. Dan resiko jadi artis ya gini harus jaga penampilan, harus tetap cantik, tetap sempurna di mata orang. Apalagi kan? Aku juga bosan harus begini terus.. gak bisa jadi diriku sendiri.” Aku menjawab gusar.. “Trus aku nomor berapa yang kamu fikirkan? Kamu totalitas juga gak sama hubungan kita?” Terdengar suara El meninggi. “Sayang, sudah dong jangan marah-marah. Masak kamu telepon aku pagi pagi cuma pengen marah-marah gini sih? Ihhhh kamu tuh ya.. gak tau ya kalau aku kangen?” Aku merajuk mencoba membuat kekasihku tenang lagi
Suara telepon hilang…
“Sayanggg… yangg.. ayo dong, duh.. kamu marah lagi deh.. Aku tau kamu pasti lagi diem, cuma mau dengerin gak mau ngomong… ya udah aku minta maaf ya sudah bikin kamu kesel pagi ini. Aku siap-siap dulu ya, jam 8 aku sudah dijemput sama kru. Please nanti malem jemput aku di lokasi syuting ya, sekalian kita Dinner.. I love You.. muuaacchh…” aku tutup saja teleponnya dari pada kelamaan menjelaskan dan menunggu El balik mood-nya.
Aku tahu sekali bagaimana karakter kekasihku ini. Moodian, suka marah-marah, cemburuan dan kalau kesal dia akan diam seribu bahasa. Kalau sudah begitu aku jadi bingung harus bagaimana, karena aku bukan perempuan yang pintar merajuk dan merayu-rayu. Paling senjataku ya minta maaf duluan dan mencoba menenangkan dia. Kadang capek juga, tapi kalau ingat bagaimana perjuangan dia untuk aku, semua rasa kesal dan capek itu hilang, berganti dengan senyuman.
Aku dan cintaku ke El itu memang unik. Dia yang mencintai aku apa adanya dari dulu. Dia tidak pernah menuntut aku tampil sempurna, buat dia aku dengan tshirt dan jeans belelku sudah cukup. Malah saat aku merubah penampilanku, dia suka cemberut, katanya jadi seperti supir lagi anter majikannya. Suka ketawa sendiri aku kalau dia ngomel ngomel gak jelas..
“ahhh, sudah seminggu gak ketemu, kangen banget aku sama kamu El. Semoga nanti malem kamu sudah gak ngambek..” aku tarik handuk dan masuk ke kamar mandi.
—
“Action..”
“.. Ampun Pa.. maafkan aku, aku ga berniat buka-buka hp kamu… cuma tadi ada telepon masuk berkali kali waktu kamu di kamar mandi. Aku takut ada yang penting, jadi aku angkat”
“Cutttt… Ok… good..”
Yesss.. selesai sudah syuting hari ini. Aku langsung menuju ruang ganti sambil pamitan sama sutradara dan semua kru. Takut telat lagi janjian sama El Syukurlah cepet selesai syutingnya karena sutradara juga ada urusan malam ini.. aku sempet sholat magrib dan ganti baju. Senang sekali aku mau ketemu dengan El.
Aku menuju tempat parkir dan gak menemukan mobil BMW hitam .. Sekilas aku liat jam masih 6.50, berarti aku gak telat sampai di parkiran. Kok mas Ariel gak ada ya? Aku ambil hp-ku untuk telephone El.
“… halo.. sayang aku udh di parkiran ya.. kamu udah sampe mana?” “Aku juga di parkiran kok..” “Dimananya sayang? Kok aku gak nemu mobil kamu?” “coba tengok ke kiri “ “Hmmm… ya ampunnnn kamu naik motor…? Ahhh kamu nakal… saltum nih aku.. huhu.”
Dan malam itu dengan gaun malam, aku naik motor harley milik El. Ahh, bukan El kalau gak suka ngasih kejutan. Sepanjang jalan aku senyum senyum sendiri sambil bersadar ke bahu El.. Aku sengaja pake gaun semalam karena mau buat kejutan, eh malah aku yang kena Prank..
Hal hal begini yang buat aku tambah cinta dengan El, juga pelukan dan ciuman hangatnya yang selalu membuat aku sadar kalau aku begitu membutuhkannya.
—
“Halo sayang… udah gak ngelamun lagi kan?”
Cerpen Karangan: Nyimas DJ Instagram: motivasi_dj Bionarasi: Nyimas Dj, merupakan nama pena dari penulis bernama lengkap Nyimas Dewi Yulia. Dia adalah seorang Ibu rumah tangga kelahiran Palembang yang memiliki seorang suami dengan 3 orang anak. Karya yang sudah dibuat, buku antologi berjudul Sebuah Catatan Kecil Dari Kehidupan, Kau kah Jodohku, cerita anak berjudul Cerita Tiga Sahabat, kumpulan Puisi Cinta Dj, artikel di beberapa media cetak serta menulis setiap hari di instagram @motivasi_dj.
Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 24 Februari 2022 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com