Kring… kring… Suara ponsel genggam Vita berdering dan membuat dia sedikit terkejut seakan tak percaya dengan apa yang dilihatnya di layar ponsel “Kak Yana? Mau apa yah dia menelfonku?” Ujarnya dalam hati, dengan agak ragu dia pun mengangkat telefon itu
“Halo Kak Assalamualaikum tumben kakak telfon, ada apa yah?” “Vit, jawab jujur kamu semalam nelfon sama pacar kakak?!” tanyanya sedikit marah “Maaf kak Vita gak ngerti maksud kakak” jawab Vita “Kamu gak usah pura-pura gak tau deh Vit, aku lagi di rumah pacarku tadi aku pinjam ponsel mamanya dan aku lihat riwayat panggilan kalian sampai jam 2 pagi, maksud kamu apa Vit?” Amuk Yana “Maaf sebelumnya kak, tapi Bang Hendra sendiri yang bilang ke Aku kalau kakak sama dia sudah putus, Aku gak tau apa-apa kak” jawab Vita berusaha membela diri “Ini buktinya kami masih baik-baik saja, Aku sekarang di rumahnya” sergahnya lagi “Kak, dengerin Aku yah, Aku enggak ada apa-apa sama Bang Hendra, kakak jangan langsung main tuduh gitu dong” Vita pun akhirnya menutup telfon dan memutuskan untuk menelfon Hendra
Tut… tut… “Hallo ada apa Vit” jawab seseorang di seberang sana “maaf Bang kalau Aku ganggu waktu nya, Aku cuma mau cerita tadi ada kak Yana nelfon aku marah-marah, kamu jujur aja deh Bang, Abang masih ada hubungan kan dengan dia?” tanya Vita “Maaf Vit Aku gak ngerti, kamu jangan dengerin dia yah, dia itu pembohong” ujar nya “Oke kalau Abang bilang gitu, Aku cuma mau bukti, kalau memang Abang enggak ada hubungan apa-apa lagi sama dia, pasti Abang datang jemput aku nanti malam sesuai janji Abang” “Iya Vit Abang pasti datang, Abang serius gak ada hubungan lagi sama dia” “Ya udah kalau begitu aku tunggu” jawab Vita
Malam minggu tanggal 07 April 2018 sesuai janjinya Hendra pun datang menghampiri Vita ke rumahnya dan mengajaknya ke sebuah tempat di kota itu. “Aku kira kamu gak bakalan datang” ucap Vita saat di perjalanan “Kan Aku sudah bilang aku pasti datang karena aku gak ada hubungan lagi sama dia, dia itu cuma masa lalu aku, aku harap kamu faham itu” jelas Hendra
Sesampainya mereka di taman kota itu, mereka pun memilih duduk di kursi taman yang menghadap ke kota, terlihat sangat indah karena taman ini terletak di bukit kota itu, perlahan Hendra meraih tangan Vita dan berkata “maafkan aku yah, aku gak tau kalau tadi Yana nelfon kamu, jujur aku jatuh cinta sama kamu dan aku mau kamu jadi pacar aku” Ini sungguh terlalu cepat bagiku, Aku baru kenal dia seminggu yang lalu, tapi aku juga gak bisa bohongi hatiku kalau aku kagum padanya, batin Vita
“Bagaimana Vit? Kamu masih ragu ya sama aku?” Tanya Hendra Namun Vita hanya diam membisu
“Ya sudah kalau begitu, gini aja kalau kamu terima aku, kamu genggam tanganku, tapi kalau kamu menolakku kamu boleh lepaskan genggaman tanganku” ujarnya lagi
Dan dengan hati yang begitu mantap Vita pun menggenggam tangan Hendra. Dan akhirnya mereka pun menjalin hubungan yang bahagia.
“Tak disangka yah perjalanan cinta kita akan tak terduga seperti ini” ucap Vita “Namanya juga jodoh, Tuhan sudah mengaturnya” ujar Hendra sambil memeluk erat tubuh Vita
Cerpen Karangan: Fitry D Vita Blog / Facebook: Fitry Dianovita