“Kamu yakin jadiin aku pacar?” tanya seorang gadis remaja. “Aku yakin, ayo jadi pacar aku” sang lelaki meyakinkan. “Okey, aku mau” sang gadis masih bingung mengapa lelaki itu ingin menjadikan ia pacarnya, bahkan lelaki itu tau bahwa ia masih terpaut dengan masalalunya.
“Terima kasih, udah jadi pacar aku” setelah mengatakan itu, sang lelaki pergi. Sang gadis bertambah bingung, pacaran model apa ini?. Tidak ada adegan romantis sedikit pun tetapi ia tidak terlalu berharap karena tidak mempunyai perasaan pada lelaki itu. Sang gadis menerima ajakan lelaki itu hanya karena kasihan.
Tidak mau memikirkan hal yang tidak penting, ia memilih bergabung dengan teman temannya. “Kamu abis ngapain sama Marvel?” tanya salah satu temannya. “Dia ngajak aku pacaran, Lan,”. “What?!, yang bener aja, kapan kalian pendekatan?” Lana terus saja melemparkan pertanyaan. “Enggak ada pendekatan, dia tiba tiba nembak aku, yaudah aku terima aja, itung itung buat ngelupain Ragas,”. “Tapi Far, Marvel itu masih belum bisa move on sama mantannya!” ucap Sera, sepertinya Sera takut jika Kafara dijadikan pelampiasan oleh Marvel. “Enggak apa apa, anggap aja kita simbiosis mutualisme. Dia jadiin aku pelampiasannya dan aku jadiin dia pelampiasanku,” ucap Kafara santai. “Terserah kamu aja deh, Far,” ucap Sera.
Kafara tidak ambil pusing apa yang ia lakukan. Jika nantinya ia akan jatuh hati kepada Marvel, akan ia tahan sebisa mungkin hatinya agar tidak jatuh lagi.
Tingg Tinggg Waktunya Pulang…. Tingg Tingg Waktunya Pulang…. Bel pulang sekolah berbunyi, para murid bersorak gembira.
“Ayo pulang bareng aku,” ajak Marvel, tidak menyangka jika Marvel seseorang yang perhatian. “Boleh,” Kafara menyetujui. “Tau rumah aku?” tanya Kafara. “Aku tau, tenang aja,” ucap Marvel.
Kafara pun menaiki motor Marvel. Banyak murid yang terkejut mengapa Kafara berboncengan dengan Marvel karena mereka yang kabarnya masih terpaut oleh masalalu tetapi para murid lebih memilih untuk diam.
Akhirnya Kafara dan Marvel pun sudah sampai di rumah Kafara. “Terima kasih udah nganterin aku pulang, mau mampir gak?” tanya Kafara. “Enggak usah, aku pulang,” ucap Marvel. “Oh okey, hati hati,” ucap Kafara.
Setelah kejadian itu tidak ada rasa lebih untuk Marvel dan Kafara pun tidak merasa baper. Sebenarnya sudah berulang kali Kafara menerima beberapa lelaki untuk melupakan Ragas sang masalalu.
Kafara pun masih tidak mengerti apa alasan Marvel menjadikannya pacar dan Kafara tidak pernah melihat wujud dari mantan Marvel. Tetapi masa bodo, yang terpenting ia bisa melupakan Ragas.
Drrtt Drttt Sebuah notif masuk dari handphonenya. Ada sebuah nomor tak dikenal yang mengirimi sebuah foto.
Kafara melihat bahwa Marvel sedang memeluk seorang perempuan yang mirip dengan dirinya. Di foto itu Marvel terlihat bahagia tanpa beban. Sekarang Kafara mengerti mengapa Marvel menjadikannya kekasih.
Kafara harus berhati hati bahwa dirinya tak boleh jatuh hati pada Marvel. Jika ia jatuh hati maka ia harus siap menjadi duplikat mantan dari Marvel.
Drrtt Drrtt Sekali lagi notif masuk ke handphone Kafara. Marvel; “Besok aku jemput kamu” Me; “Okey”.
Setelah menjawab pesan dari Marvel, Kafara mematikan handphonenya dan memilih untuk tidur setelah lelahnya menuntut ilmu.
Tak terasa hampir 5 bulan Kafara menjalin hubungan dengan Marvel. Menurut Kafara, Marvel adalah pasangan yang cukup romantis. Namun terkadang Kafara melihatnya secara diam diam bahwa Marvel masih merindukan kekasihnya. Kafara tidak mencari tahu identitas kekasihnya yang mirip dengannya karena Kafara tidak begitu peduli.
Hubunganku dengan Marvel adalah yang terlama setelah aku putus dengan Ragas. Sejujurnya Kafara mulai merasa nyaman dengan Marvel, tetapi ia masih menjaga batasan untuk tidak terlalu dalam jatuh kepada Marvel.
“Kafara, kamu tau enggak? mengapa Bulan dan Bintang selalu muncul dimalam hari?” secara tiba tiba Marvel bertanya kepada Kafara. “Emm karena udah takdirnya mungkin, menerangi kegelapan malam?” jawab Kafara. “Kamu benar tapi kurang lengkap, Bulan sama Bintang emang ditakdirin bersatu di suasana malam namun terdapat satu makhluk yang mencintai Bulan, yaitu Matahari” ucap Marvel sambil memandangi indahnya bulan Purnama. “Matahari mencintai Bulan tetapi mereka enggak ditakdirin untuk bersatu, Matahari ditakdirkan ketika siang hari, Matahari pun merasa sedih ketika sadar bahwa ia tidak bisa bersama Bulan,”. “Akhirnya Matahari pun menutupi dirinya dengan awan, membuat langit tampak mendung. Pertanda bahwa Matahari sedang berduka sehingga Hujan pun turun membasahi bumi,” Kafara mendengarkan dengan seksama penjelasan Marvel. “Mengetahui bahwa Matahari sedang berduka, Pelangi pun membujuk Matahari agar kembali muncul untuk memberi kehangatan kepada bumi,” “Pelangi berkata “Matahari, munculah kembali membawa keindahan dan kehangatan sinarmu untuk Bumi” ucap Pelangi kepada Matahari,”. “Matahari pun menjawab “Aku sedang berduka, Pelangi” ucap Matahari begitu lesu,” masih saja Kafara mendengarkan cerita Marvel tanpa rasa bosan. “Pelangi masih saja tak menyerah untuk membujuk Matahari, hingga akhirnya Matahari mulai memunculkan dirinya dengan ditemani oleh indahnya Pelangi,”. “Matahari pun mulai jatuh hati pada keindahan Pelangi dan Pelangi pun mulai jatuh hati pada kehangatan sinar Matahari, hingga akhirnya mereka memutuskan untuk menjalin sebuah hubungan,” ucap Marvel.
“Oh jadi kesimpulannya Matahari menyukai Bulan namun tak bisa bersama, kemudian Pelangi membujuk Matahari dan perlahan lahan Matahari dan Pelangi mempunyai perasaan satu sama lain hingga akhirnya mereka memutuskan untuk bersama?” tanya Kafara. “Kamu benar, Kafara,” Marvel tersenyum.
“Apakah kamu seorang Matahari?” tanya Kafara pada Marvel. “Ya, aku seorang Matahari,” jawab Marvel.
“Jika begitu, aku juga adalah seorang Matahari namun aku akan menjadi Pelangi untuk Matahari,” ucap Kafara. “Mengapa begitu?” tanya Marvel. “Karena kita adalah sepasang luka, maka dari itu aku mengerti bagaimana rasanya menjadi Matahari yang terpaksa merelakan Bulan yang hidup bersama Bintang” jawab Kafara. Marvel terkekeh mendengar ucapan Kafara.
“Luka menyembuhkan luka?” Marvel mengangkat salah satu alisnya. “Mengapa tidak? ketika luka bertemu dengan luka, mereka akan lebih mengerti untuk tidak menyakiti satu sama lain” ucap Kafara.
“Kamu serius ingin menjadi Pelangi, ketika kamu sendiri masih menjadi Matahari?” tanya Marvel. Kafara mengangguk mantap. “Maka izinkan aku untuk menjadi Pelangi ketika sisi Mataharimu mulai muncul, Kafara,” ucap Marvel. “Aku izinkan,” Kafara tersenyum.
“I love you, my Rainbow” ucap Marvel dengan tulus. “I love you more, my Sun” jawab Kafara.
Akhirnya sepasang luka itu memilih menjadi Pelangi ketika sisi Matahari satu sama lain telah muncul.
Cerpen Karangan: Khoirunnisa ig; @janheavens