Persahabatan itu indah, hari-hari Chelly menjadi penuh warna dengan adanya para sahabat-sahabatnya. Hari itu tepatnya sedang libur sekolah dan Chelly berlibur di Kota Makasaar. Disana Chelly memiliki banyak sahabat sejak kecil, karena Chelly juga pernah tinggal di kota itu cukup lama. Mereka adalah Rezky, Rafa, Farhan, Indah, Ikha, Dila dan Raka. Mereka telah bersabat sejak kecil karena orangtua mereka juga berteman dan rumah mereka juga saling berdekatan. Namun, saat ini Chelly telah pindah ke kota lain dan berpisah jauh dari mereka. Tetapi Chelly masih sering juga berkunjung ke Makassar ketika liburan sekolah.
Diantara mereka semua, Chelly paling dekat sama Rezky, mungkin karena Rezky yang paling sering datang main ke rumahnya dan sudah ia anggap seperti kakak kandungnya, serta Rezky juga merupakan sepupu Chelly.
Hari demi hari selalu mereka habiskan bersama saat Chelly masih tinggal di sana. Namun masa-masa itu tidak Chelly rasakan lagi karena orangtuanya pindah ke kota lain dan Chelly pun ikut orangtuanya pindah ke kota tersebut.
Tahun demi tahun telah berlalu, Dila, Indah dan Raka juga pindah tempat tinggal walaupun masih di Kota Makassar tetapi di daerah yang berbeda dan jauh dari rumah lama mereka, dimana tempat awal mereka betemu dan memulai kisah persahabatan itu. Walaupun mereka sudah berjauhan tempat tinggal, tetapi mereka masih selalu saling komunikasi lewat SMS maupun telepon.
Setelah 2 tahun lamanya Chelly tidak berkunjung ke Makassar, akhirnya saat liburan semester penaikan kelas, Chelly dan keluarganya berlibur ke Makassar. Chelly merasa sangat bahagia karena bisa berkunjung ke sana lagi dan akan bertemu dengan sahabat-sahabat yang ada di Makassar. Spontan Chelly langsung menghubungi Rezky, Farhan, Indah, Dila, dan yang lainnya lewat SMS. “Heeeyy..!! Aku akan liburan ke Makassar minggu depan. Aku pengen kita bisa kumpul bareng lagi dan bersenang-senang seperti dulu lagi” tulis Chelly di pesan yang ia kirim ke sahabat-sahabatnya. Namun hanya Rezky yang membalas pesan Chelly itu. “Asyik, nanti kita jalan-jalan ke tempat wisata aja, kan udah jarang kita jalan-jalan bareng, nanti aku dan yang lain jemput dibandara ya”, jawab Rezky.
Hari itu Chelly bersama keluarganya berangkat ke Makassar menggunakan pesawat terbang Lion Air. Chelly duduk di bangkuk paling ujung dan deretan ke 5 dari depan, tepatnya bersampingan dengan jendela. Chelly duduk sambil melamun, membayangkan wajah para sahabatnya yang sudah sangat dirindukan.
Setelah hampir 1 jam pesawat pun mendarat di landasan bandara dan para penumpang mulai turun. Wajah Chelly masih belum bersemangat walaupun telah sampai di Makassar. Chelly masih memikirkan sahabat-sahabatnya yang saat ini sudah mulai jarang berkomunikasi dengannya. Hanyalah Rezky dan Farhan yang setiap hari bercanda tawa dengannya melalu SMS dan telepone. “Apa mereka yang lain sudah lupa ya denganku? Sampe mereka tidak membalas SMS dariku yang memberi kabar bahwa aku akan liburan di Makassar”, pikir Chelly.
Chelly berjalan menuju tempat parkiran, diamana tempat mobil yang dahulu selalu mengantar jemputnya kemana saja. Chelly melihat disekelilingnya, tak ada seorang pun sahabatnya yang menjemputnya di bandara. Bahkan Rezky yang telah berjanji akan menjemputnya juga tak kunjung ia lihat. Chelly pun berjalan menuju mobil karena Ibu, Ayah, Kakak dan Om Arwin yang menjadi supir saat itu telah menunggunya di dalam mobil.
Ketika Chelly membuka pintu mobil, tiba-tiba ada yang menepuk bahunya. “Chel, aku cari-cari ternyata ada disini” kata cowok berbaju hijau itu. “Eh Rezky, Aku kirain kamu tidak jadi menjemputku di bandara”, sahut Chelly ketika berbalik badan dan melihat ternyata Rezky yang menepuk bahunya. “Siapa bilang tidak jadi? Ini buktinya aku ada disini sekarang”, sambil tersenyum dan mencubit pipi Chelly. Sejak dulu memang Rezky selalu gemas dengan Chelly dan suka mencubit pipi Chelly karena gemas.
Setelah sedikit lama mereka berdua berbincang di parkiran, Ibu pun memanggil mereka agar segera masuk di mobil. “Ikhy, kamu naik apa ke sini?” tanya Chelly. “Aku ke sini tadi numpang sama temen, tapi dia udah balik tadi” jawab Rezky. “Kalau begitu kamu bareng kita aja naik mobil, rumah kita juga kan berdekatan, mau gak?”, ajak Chelly. “Iya rezky kamu ikut kita saja nak”, sahut Ayah. “Iya makasih” jawabnya sambil masuk ke mobil. Mereka pun langsung menuju ke rumah.
Di perjalanan pulang, Chelly dan Resky saling bercanda di dalam mobil. Di setengah perjalanan, mobil mereka terjebak macet yang lumayan cukup panjang. Chelly mulai merasa bosan hingga akhirnya ia menurunkan kaca jendela mobil agar tidak bosan sambil melihat-lihat sekelilingnya. Pada saat ia menengok ke kiri, ia melihat Indah duduk tepat di dalam mobil yang berada di samping mobil yang mereka tumpangi. Chelly pun langsung menyapanya sambil teriak karena suara bising kendaraan “Indah..!! Indaah.. !!”, namun Indah ketika melihat Chelly dan Rezky ia langsung menaikkan kaca jendela mobilnya. Chelly pun menjadi bingung dan terdiam. “Mungkin Indah tak tau kalau tadi itu aku yang memanggilnya atau dia masih marah karena kejadian 3 tahun silam itu”, pikir Chelly sambil menunduk. Chelly sama indah memang sahabat yang dekat, namun saat terjadi kesalahpahaman antara ia dan Indah, Indah menjadi cuek dengannya.
Malam yang dihiasi bintang-bintang dilangit dan cahaya rembulan yang menerangi gelap malam. Chelly duduk di balkon kamarnya sambil memandang langit. Tiba-tiba ada cahaya seperti senter yang mengenai wajahnya. Awalnya Chelly mengabaikannya, “ah nih mobil siapa sih cahaya lampunya sampai ke balkon kamar” ujar Chelly yang mengira itu lampu mobil yang lalulalang di depan rumah. Namun, Chelly mendengar ada suara teriakan seorang pria yang memanggil namanya dari balkon rumah yang ada di seberang jalan. “Chel… Chely… Ngapain melamun sendirian dibalkon” teriakan pria itu. Chelly menjadi bingung dan mulai mencari sumber suara itu. Ternyata cowok itu adalah Rezky yang juga sedang berdiri di balkon kamarnya sambil memegang senter mengarah ke jendela kamar Chelly. “Oohh jadi ternyata kamu Ki..!!” teriak Chelly dari balkon kamarnya. “Ngapain kamu disitu?” teriaknya kembali. “Ke rumah Indah yuk, yang lain udah pada ngumpul disana” ujar Rezky. “Ngapain malam-malam begini ke rumah Indah?” tanya Chelly. “Udah ikut aja, bawel bener deh.! Aku jemput di rumah kamu ya!” sahut Rizky. “Iya” jawab Chelly dan langsung menuruni tangga menuju ke ruang keluarga untuk meminta izin ke Ayah dan Ibu.
“Yah, Bu. Boleh gak adek main ke rumah Indah malam ini?” tanya Chely. “Iya boleh, tapi sama siapa perginya? Dan jangan pulang larut malam ya!” jawab ayah. “Nanti Rezky yang jemput. Iya janji tidak akan pulang larut malam” sahutnya. Tak lama kemudian Rezky datang ke rumah menjemput Chelly dan mereka pun langung berpamitan sama ayah dan bunda Chelly lalu segera menuju ke rumah Indah.
Sepanjang perjalanan menuju ke rumah Indah, Chelly terus kepikiran sama kejadian siang tadi saat di perjalanan dari bandara. Tak terasa, mereka sudah sampai di rumah Indah. “Assalamualaikum” ucap Chelly dan Rezky sambil mengetuk pintu. “Waalaikumsalam, masuk aja pintunya tidak dikunci” jawab seorang cewek dan ternyata itu adalah Ikha. Chelly dan Rezky langsung membuka pintu dan masuk ke dalam rumah Indah. “Waaahh Sherly, kapan datang? Udah lama gak ngumpul bareng lagi”, sahut mereka semua terkecuali Indah. “Hehe Aku..” Rezky langsung memotong pembicaraan Chelly “Oh dia baru datang tadi dan aku yang jemput” sahutnya sambil tersenyum lebar. Semua yang ada di ruangan itu langsung menatap Chelly, “Cieee..!!!” teriakan mereka menyoraki Chelly dan Rezky. “Cie Chely sama Rezky, dari dulu lengket mulu, udah kayak perangko”, sahut Indah dengan wajah kecemburuan dan senyum kepada Chelly. “Hehe enggak kok Ndah, perasaan kamu aja kali. Kita kan sepupuan juga. Bener kan Ky?” kata Chelly dengan sedikit bercanda sambil melihat Rezky yang spontan menaikan alisnya bertanda mengiyakan perkataannya tadi. Mereka pun saling bercanda tawa bersama sambil sesekali mengingat masa-masa kecil dulu yang sangat gokil dan konyol hingga tak terasa waktu berlalu.
Esok pagi saat mentari mulai terbit Chelly duduk di ayunan yang ada di depan rumah. Tiba-tiba Farhan dan Ikha datang menghampiriku. “Chel, kamu sama Rezky ada hubungan apa sih? Kok bisa deket banget gitu?” tanya Ikha. “Iya tuh, sampe-sampe Indah cemburu lihat kalian berdua yang dekat banget” sambung Farhan. “Emm nggak kok, kita berdua kan hanya sahabat sekaligus dia juga spupu aku. Udah sejak kecil kita berdua emang selalu bersama” jawab Chelly. “Tapi kenapa Indah cemburu sama aku? Mungkin karena itu ya sampai Indah cuekin Aku?” sambung Chelly.
Setelah berbincang cukup lama Farhan dan Ikha pun pulang ke rumah mereka. Kini Chelly terus diam dan memikirkan perkataan Ikha dan Farhan tadi. Sejak saat itu Chelly mulai menjauhi Farhan karena ia tidak mau merusak persahabatan mereka itu. Disisi lain, Indah masih merasa cemburu karena ia diam-diam mengagumi Rezky tetapi Rezky selalu mendekati Chelly. Dengan perasaan yang masih terbakar api cemburu itu, Indah mengirim pesan ke Chelly, “Chel, kamu tega ya. Gak ngerti sama Aku! Aku kira kamu itu sahabat yang baik, ternyata Aku salah”, tulis Indah melalui SMS. Chelly yang mendapat SMS dari Indah itu langsung kaget dan bertanya-tanya dengan dirinya sendiri. “Mengapa Indah ngirim pesan seperti ini? Apa bener dia cemburu karena Aku deket sama Rezky?”, pikir chelly. Chelly pun langsung membalas pesan dari Indah, “Indah kamu kenapa? Apa salahku? Aku sama Farhan gak ada hubungan spesial. Aku sama Rezky hanya sebatas sahabat, dan dia juga sepupu aku. Aku minta maaf Chel” tulis Chelly sambil menangis.
Sejak kejadian itu, Chelly selalu menjauh dari Rezky. Melihat sikap Chelly yang berubah dan selalu manjauhi dia, membuat Rezky menjadi bingung. Ia pun datang ke rumah Chelly untuk menemui Chelly dan bertanya alasan Chelly sehingga menjauhi dirinya. Namun kedatangannya itu malah membuat Indah semakin marah dengan Chelly. Karena saat Rezky duduk berdua di teras rumah, tiba-tiba Indah datang dan melihat mereka berdua. Indah langsung berlari dan Chelly pun mengejar Indah. Rezky yang melihatnya pun ikut berlari mengejar Indah.
“Kalian gak usah ngikutin Aku..!!! ” teriak Indah sambil berlari dengan penuh amarah. “Ndah Aku sama Rezky gak ada apa-apa, kamu jangan salah paham dulu”, teriak Chelly sambil berlai mengejar Indah. “Bohong..!!” teriak Indah dengan tegas sambil berlari menuju ke rumah pohon tempat mereka sering kumpul. “Indaahhh pliiss berhenti..!!” teriak Chelly sambil terus mengejar Indah. Tetapi Indah tidak mempedulikan terikan Chelly lagi.
Tiba-tiba terdengar suara rem mobil mendadak dan teriakan seorang laki-laki “Aaaaaaaaaa….!!!”. Spontan Chelly dan Indah kaget kemudian teriak memanggil nama Rezky “Rezkyyy….!!!”, sambil berlari menuju tempat Rezky tergeletak karena ditabrak oleh sebuah mobil Avanzah putih. Mereka berdua menangis sambil meminta bantuan untuk membawa Rezky ke rumah sakit. Sepanjang perjalanan menuju Rumah Sakit, Chelly dan Indah terus menangis sambil memegang tangan Rezky seraya menyesali kejadian tadi.
Hari demi hari telah berlalu, Rezky masih belum siuman juga. Hingga pada sore hari, ketika Rezky telah siuman, ia meminta kepada ayahnya untuk memanggil Chelly dan Indah untuk datang menemuinya di rumah sakit tempat ia dirawat. Ayah Rezky pun menghubungi Indah dan Chelly untuk segera datang ke rumah sakit menemui Rezky. Sore hari itu pun Chelly, Indah, Farhan, Rafa, Raka dan Ikha datang ke rumah sakit untuk menjenguk Rezky. Setibanya di rumah sakit, mereka berenam pun langsung masuk ke ruangan tempat Rezky dirawat.
Melihat kedatangan teman-temannya Rezky menjadi tersenyum. Ia lalu memanggil Chelly dan Indah. “Indah, Chelly maafin aku ya, karena aku kalian berdua jadi bertengkar dan salah paham” sambil menarik tangan Chelly dan Indah untuk saling bersalaman. “Iya Ky, maafin kita juga ya karena kamu ikut ngejar kita kamu jadi tertabrak mobil” jawab Indah. “Iya Ky, maafin kita juga ya” sambung Chelly. “Aku mau mulau hari ini kamu Ndah dan Chelly baikan ya, jangan marahan dan jangan ada yang salah paham lagi ya” sahut Rezky dengan suaranya yang pelan dan lemas. “Iya Ky” jawab Chelly dan Indah. Sejak saat itu Chelly dan Indah pun tidak marahan lagi dan persahabatan mereka kembali utuh.
Selang beberapa jam saat Rezky, Chelly, Indah dan Chelly berasama sahabat yang lain sedang bercanda tawa, tiba-tiba Rezky merasa kepalanya sakit sekali dan ia mulai sesak nafas. Ayah Rezky pun spontan langsung memanggil dokter. Beberapa menit kemudian, dokter keluar dari ruangan Rezky dirawat dan membawa berita bahwa pendarahan di kepala Rezky serta kanker Otak yang dideritanya sudah sangat parah, sehingga nyawa Rezky tidak dapat tertolong. Mendengar kabar itu perasaan Chelly sangat terpukul. Ia dan Indah hanya diam sambil menangis merenungi kejadian saat Rezky tertabrak itu. Orangtua Rezky dan sahabat-sahabat Rezky yang lain juga menangis sambil memeluk tubuh Rezky.
“Kenapa kamu gak bilang ke aku Rezky, kalau kamu itu derita Kanker Otak?” Ujar Chelly sambil menangisi kepergian Rezky. “Pantesan aja akhir-akhir ini aku sering lihat kamu tiba-tiba suka sakit kepala dan mimisan” sambun Chelly. Diantara mereka berenam hanya Chelly yang paling dekat sama Rezky dan hanya sama Chelly tempat Rezky curhat, tapi ia tidak pernah cerita tentang sakit yang ia derita saat itu. Chelly sangat terpukul dengan kepergian Rezky. Ia terus menangis hingga jenazah Rezky di makamkan. Chelly merasa sangat kehilangan karena kepergian Rezky yang setiap harinya memberi warna warni persahabatan.
Malam hari itu tepat sehari setelah Rezky meninggal, Chelly duduk di kamar Rezky yang dulu menjadi tempat paling nyaman buat Rezky. Chelly menangis hingga tertidur. Di dalam tidurnya, Chelly bermimpi bertemu dengan Rezky. “Chel, jangan sedih. Kakak Ikhy tetap ada di dekat kamu” ucap Rezky didalam mimpi Chelly. “Tapi adek kesepian kak, kan cuman kakak yang paling deket sama Aku” jawab Chelly yang sedang bermimpi dalam tidurnya. “Kakak minta Chelly sama Indah jangan marahan lagi ya, supaya kakak bisa tenang disini” ujar Rezky di dalam mimpi Chelly.
Tiba-tiba Chelly terbangun dari tidurnya dan langsung memeluk jaket kulit yang pernah ia berikan ke Rezky. Sejak saat itulah Chelly dan Indah tidak pernah bertengkar lagi, mereka selalu akur bagaikan saudara. Hingga sampai saat ini setiap kali Chelly ke Makaasar, ia tak akan pernah luput mampir ke rumah Rezky dan ziarah ke makam Rezky ditemanin dengan sahabat-sahabatnya yang lain.
TAMAT
Cerpen Karangan: Sherly Ardani Manting TTL: Raha, 17 November 2000 Kota: Raha, Sulawesi Tenggara Facebook: – Sherly Ardany – Sherly Chelly Ardany Fanpage: Sherly Rafanzah Instagram: @sherly_rafanzah Sekolah: SMA NEGERI 2 RAHA Aku baru sebagai pemula untuk menulis cerpen