Kisah cintaku, sebuah lagu dari band terkenal yang menceritakan kisah cinta yang begitu memilukan, seperti halnya kisah dalam hidupku. Pagi hari itu aku bangun seperti hari-hari biasa sebelumnya, disaat mengambil handphone untuk mengecek sms, chat dan email. Namun aku menemukan sebuah email yang hanya berisikan lirik lagu yang rasanya cukup familiar.
Setelah aku cek di internet rupanya Lagu itu adalah lagu kenanganku bersama mantan kekasihku yang meninggalkan diriku tanpa penjelasan apapun darinya. Masih bisa cinta selalu dinyanyikan mantanku di saat kami sedang ribut dan bersedih. Dia selalu membuatku tersenyum dengan menyanyikan lagu itu dengan gitarnya. Tapi itu semua sudah berlalu, dia sudah 1 tahun meninggalkanku tanpa kabar. Sekarang aku benar-benar membencinya dan berusaha melupakannya dalam hidupku.
Waktu menunjukkan pukul 8.30 pagi, aku bergegas untuk siap-siap pergi menuju kampus. Saat aku sudah bersiap untuk berangkat tiba-tiba saja mama memanggilku dari kamarnya.
“Sofie.. Kamu bisa tolong antar mama hari ini ke rumah sakit?” “Lho.. Mama sakit? Sakit apa?” Tanyaku “Mama ingin konsultasi saja ke dokter.. Kamu temani mama ya..” “Ya udah Ma, kalau begitu Sofie antar Mama saja hari ini.”
Pagi itu aku dan mama menuju ke rumah sakit untuk periksa kesehatannya. Hari itu terasa sedikit aneh, raut muka mama seperti sedang bersedih dan muram sepanjang jalan. Bahkan mama sama sekali tidak berbicara sepatah katapun ke aku. Hatikupun merasa ada yang aneh dan penasaran apakah ada yang disembunyikan oleh mama?.
“Mah.. Kok diam saja? Mama pusing?” Tanyaku. “Ah.. Mama tidak apa-apa kok..” Aku tahu mama sepertinya menyembunyikan sesuatu.
Sesampai di rumah sakit, mama memintaku untuk menemaninya. “Sofie temani mama masuk ya..” “Baik Ma..”
Saat itu aku dan mama masuk ke ruang dokter dan kami berada di ruang itu selama kurang lebih 20 menitan. Di ruang itu mama dan dokter hanya berkonsultasi saja namun anehnya bukan berkonsultasi tentang dirinya melainkan orang lain yang mereka sebut kerabat ibu. Namun aku tidak mau ambil pusing dan aku keluarkan handphone untuk browsing internet.
Tak lama ada email masuk dari pengirim misterius itu. Selama ini aku menduga pengirim misterius itu adalah mantanku yang aku benci yaitu Bintang. Mungkin dia tidak berani muncul karena tahu aku membencinya karena meninggalkanku begitu saja tanpa kabar. Isi email itu undangan untuk makan siang di sebuah kafe di tengah kota berikut link map lokasi kafe tersebut.
Dear Sofie, Selamat Yah hari ini kamu beruntung untuk mendapat kesempatan Free Lunch di Kafe yang lokasinya ada di linknya. Note: Be there at 1 O’clock. Undangan berlaku hanya untuk 1 orang saja.
Akhirnya begitu selesai konsultasi dokter itu menatap dan tersenyum kepadaku dan dia menoleh ke mama dan berkata “Tetap tegar dan sabar ya bu. Semoga ini menjadi pilihan terbaik untuk dia”.
Begitu kami keluar ruangan, aku bertemu dengan ayah dan seorang anak kecil berusia sekitar 10 tahunan. Saat kulihat wajah anak itu sepertinya aku tidak asing dengan mukanya, mungkin dia salah satu keponakan di keluarga besarku. Aku berpikir apakah mama berkonsultasi ke salah satu kerabatnya yang sakit dan anak ini adalah anaknya?. Kulihat anak itu begitu ceria ketika melihat aku dan mama yang mukanya juga turut tersenyum dan kamipun seperti satu keluarga bahagia.
Jam menunjukkan Pukul 12.00 dan aku memutuskan untuk pergi menuju kafe yang lokasinya dikirimkan ke aku. Akupun pamit ke mama, papa dan anak kecil dari kerabat mama.
Turun dari taksi, kulihat jam pas menunjukkan pukil 13.00. Aku pun memasuki kafe itu dengan sedikit gugup karena takut bertemu dengan pengirim email misterius itu. Dalam hati kecilku muncul keraguan bila prediksiku salah bukan Bintang tetapi orang lain yang belum pernah kukenal. Namun, setelah aku masuk kulihat hanya beberapa meja sudah terisi. Dan tiba-tiba saja salah satu pelayan memanggilku.
“Mbak Sofie ya?” Akupun mengangguk dan menjawab “Iy.. Iya betul”. “Mari mbak. Kita sudah siapkan meja 13.”
Dan akupun berjalan ke meja 13 seperti yang ditunjukkan oleh pelayan tadi. Ketika itu aku meminta menu namun pelayan tersebut bilang untuk menunggu karena menu sudah disiapkan dan segera dihidangkan ke meja. Jadi akupun hanya tinggal duduk manis saja menunggu makanan dan minuman.
“Permisi mbak, kwetiau gorengnya dan jus jeruknya..” Dalam hatiku aku tersenyum karena memang ini makanan dan minuman favoritku. Dan aku makin yakin ini pasti ulah dari mantanku Bintang.
Akupun memutuskan untuk mengikuti alur saja dan ingin tahu apa kejutannya. Ketika aku selesai melahap makanan dan minuman, aku sempat menunggu karena aku berpikir Bintang akan segera keluar dan akan mengajak untuk balikan denganku. Namun, seorang pelayan kembali datang ke mejaku dan bertanya “Apakah Mbak sudah siap dengan kejutannya” dan aku pun menjawab “oke”.
Tak lama pelayan itu segera menutup jendela kafe dan mempersiapkan sesuatu. Tak lama muncul seorang laki-laki yang belum pernah kukenal sambil membawa gitar dan menyanyikan sebuah lagu dan ternyata lagu itu adalah liril lagu yang diemailkan ke aku. Situasi ini membuatku tersenyum dan merasa bahagia sekali. Entah kenapa rasanya mendengar lagu ini membuatku tenang dan membawa kenangan yang indah.
Tak lama setelah laki-laki itu selesai bernyanyi dengan gitarnya, diapun berkata “Untuk Mbak Sofie, ada sebuah kejutan di hiasan bunga mawar yang di meja”. Akupun penasaran dan ternyata di bawah vas mawar hias mejaku ternyata ada sebuah cincin yang terbungkus kain kecil.
Alangkah terkejutnya aku melihat cincin itu yang bertuliskan Sofie 13-03-2013. Cincin yang bentuknya sama dengan yang selama ini kupakai.
Tidak lama, mama dan ayah muncul tiba-tiba dan berkata sesuatu. “Sofie.. Maafkan mama dan papa ya karena membuat acara ini diam-diam..” Kulihat mama berkata dengan sedikit gemetar dan mata berkaca-kaca. Entah kenapa jantungkupun mulai berdegup dengan kencang seakan-akan ada hal buruk yang akan menimpaku dan membuatku semakin takut.
“Mama, papa dan Bintang berharap kamu bisa ingat semuanya… Sofie..” “Semua ini kami lakukan demi kesembuhanmu.. Untuk Bintang juga..” ujar Papa.
Hatiku saat itu benar-benar bingung dan tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi sekarang. Akupun tidak dapat berkata sepatah katapun walau dalam hati kecilku ingin berteriak dan bertanya apa maksud dari semua ini?? Dan kenapa mereka menyebut nama Bintang sedangkan orangnya kulihat tidak ada di dalam kafe.
“Mungkin kamu saat ini bingung apa yang sedang terjadi..” “Setahun lalu kamu, bintang dan si kecil bintang mengalami kecelakaan di jalan. Nyawa suamimu Bintang tidak terselamatkan. Hanya si kecil bintang saja yang tidak mengalami luka cukup parah. Kamupun saat itu sempat koma beberapa hari, namun tidak lama kamu sadar dari koma. Namun saat kami menceritakan tentang kematian Bintang kamu begitu shock berat dan selalu berteriak-teriak. Dan kamipun memutuskan untuk merawatmu di rumah sakit khusus kejiwaan. Beberapa hari lalu dokter menceritakan progres kamu yang semakin membaik dan ingatanmu yang mulai kembali. Dan kamipun memutuskan untuk membuat semua ini agar kamu bisa mengingat kembali dan normal kembali…
Ini adalah reka ulang kejadian saat Bintang melamar kamu…”
Tanpa disadari.. Aku mulai meneteskan air mata.. Kulihat sekeliling.. Mulai satu per satu kukenali orang-orang dalam kafe tersebut. Saudara Bintang, saudaraku, teman-temanku.. Tanpa sadar aku mengucapkan sesuatu..
“Mah.. Pah.. Apakah ini surga??”
Si kecil Bintang yang adalah ternyata anakku sendiri berlari ke arahku dan memelukku erat. “Mama jangan lupa sama aku.. Aku kangen sama mama yang dulu..”
Air mata ini mengalir dengan deras dan menutupi wajahku sambil ke peluk buah hatiku.
“Mama janji gak akan tinggalin adek..”
Dan perlahan ingatan masa lalu ku pun kembali.. Begitu juga dengan ingatan buruk saat kecelakaan itu terjadi. Namun kini aku lebih kuat dan tegar, karena mereka yang menyayangiku berada di sampingku termasuk kamu Bintang…
Walau aku membencimu karena telah meninggalkanku dengan begitu cepat.. Aku selalu mencintaimu.. Aku menyadari walaupun kamu telah meninggalkan kami.. Tapi ingatanku akan kenangan indah dan Janji kita akan terus abadi dalam ingatanku..
Cerpen Karangan: Tri Blog / Facebook: fitri21[-at-]blogspot.com