Namanya adalah Keynna Ray Elizayya. Panggil saja dia Ray, walaupun namanya seperti laki laki, tapi dia adalah perempuan.
Suatu hari… “Ray.. Ray.. kesini cepat!!” kata Gheeta setengah berteriak. “Ada apa gheet?” tanya Ray pelan. “Kamu tau gakk?” Katanya dengan mata berbinar-binar. “Gimana aku mau tau kamunya aja belum ngasih tau” kata Ray sambil memperbaiki ikatan rambutnya. “Di kelas tuh, ada yang naksir sama kamu dan dia berencana untuk nembak kamu ray!” kata Gheeta sambil berbisik. “Emang siapa?” tanya Ray. “Namanya Zian. Dia kan ganteng bangettt kamu tau kan?” kata Gheeta. Ray hanya mengangguk. Menurut dia itu berita yang tak penting. Hanya sekedar rasa suka pada lawan jenis tak apa..
_rayelizayya_ : emang tugas sains dikumpulkan kapan? _gheetaa1808_ : kayanya hari Kamis Ray _rayelizayya_ : kamu udah beres belum tugas sainsnya? _gheetaa1808_ : belum hahahahah
Pada saat asik chat sama Gheeta, tiba tiba Ray di chat oleh Zian. _zianthehero_ : Hai Ray lagi apa? _rayelizayya_ : lagi chat sama Gheeta _zianthehero_ : aku mau bilang sesuatu sama kamu boleh? _rayelizayya_ : ya, tentu saja _zianthehero_ : aku.. suka sama kamu, aku udah lama suka sama kamu, kamu mau jadi pacarku?? _rayelizayya_ : mmm.. ya udah deh aku mau _zianthehero_ : makasih ya Ray yg cantik Ray tidak membalas. Hatinya begitu senang.
Satu bulan kemudian… hari ini harusnya jadwal dia kontrol ke dokter. Dia punya penyakit liver. Penyakit yang memburunya dari umur 14 tahun. “Sebaiknya aku minta diantar saja oleh Zian” katanya sambil tersenyum sendiri.
“Halo Zian.. ini aku Ray. Aku mau ke rumah sakit, bisakah kamu mengantarku?” “Dengan senang hati. kamu tunggu disana ya, aku segera menjemputmu” kata Zian. Ray menutup telepon dan berganti baju.
Sesampainya di rumah sakit… “Aduh nomor antrian dapat nomor 7, liver ku sudah sakit sekali” rintihan Ray membuat Zian panik. “Ray tunggu, sebaiknya kita langsung ke UGD saja” kata Zian. Ray dibawa ke ruang UGD dengan brankar. Sesekali dia menatap Zian sambil merintih. Ketika sudah di depan pintu UGD, Ray tak sadarkan diri.
Zian menunggu di luar, panik. Dokter rasanya lama sekali memeriksa keadaan Ray. Setelah menunggu 25 menit seorang dokter paruh baya keluar dari ruangan. “Apakah anda bagian keluarga dari Nona Ray?” Tanya dokter itu. “Saya kekasihnya. Bagaimana keadaan kekasih saya?” “Maaf Pak, akibat liver nona Ray sudah rusak, dan gangguan jantung yang diderita oleh beliau, nona Ray sudah tak sanggup lagi. Tadi pada saat menit ke 20 dia menghembuskan nafas terakhirnya, saya sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi ini sudah bagian dari takdir” kata dokter itu.
Zian terduduk lemas di kursi ruang tunggu. Dia menuju ke tempat dimana Ray diperiksa, jantungnya tak lagi berdetak, matanya terpejam rapat. Dia membisikkan sesuatu ke telinga Ray. “Aku sayang dan cinta sama kamu Ray, perlu kau tau, aku tidak akan melupakanmu, aku akan setia kepadamu, aku tidak akan bersama perempuan lain selain dirimu hingga kau ikhlas aku bersama perempuan lain” kata Zian terisak lalu memeluk erat Ray terakhir kalinya.
Cerpen Karangan: Athiyyah Hasna Qotrunnada