*Hai, Namaku Ana. Aku duduk di bangku SMA kelas 3. Aku menemukan seseorang yang Bernama Aghantara putra, seperti inilah kisahku.*
21 Desember 2021, hari dimana aku mencintaimu. 21 Februari 2022, hari dimana kamu meninggalkanku untuk selama-lamanya.
Berawal dari bulan oktober 2021, hari dimana kita mulai berbincang bincang mengenai hal yang random. Aku selalu menceritakan bagaimana hari hariku, begitu pula juga kamu. Ya, kamu menceritakan bagaimana hari hari kamu kepadaku. Kita sudah sampai di fase pendekatan, kita selalu melakukan hal konyol di chat, kita selalu mengirimkan stiker yang membuat kita tertawa, kita selalu mengirimkan video yang menurut kita lucu. Aku Bahagia sekali Ketika berada di dekat kamu.
kamu adalah alasan aku Bahagia, kamu adalah seseorang yang benar benar aku cintai. Tanpa aku sadari, aku mikir bahwa perpisahan itu nggak bakal ada, namun, aku salah besar.
Pada tanggal 12 februari 2021, kamu mengeluh kepadaku bahwa dada kamu sesak bahkan sakit. Aku hanya menyemangatimu dengan kata kata “tahan ya sakitnya, kamu lagi berobat. Jangan khawatir, ada aku. Okei?” dia selalu meminta maaf kepadaku dengan menyebut “maafin aku ya kalo aku ada salah sama kamu, maafin aku”. Padahal bagi aku, dia ngga pernah ngebuat salah sama aku bahkan dia selalu ngebuat hari hari aku indah, tapi kenapa dia selalu bilang itu kepadaku?
Pada akhirnya, ditanggal 18 februari 2021, kondisi dia makin drop, namun dia masih bisa mengobrol dengan mamanya, papanya, adik adiknya, bahkan aku pun masih dia tanya. Kondisi dia membuat feeling aku jadi kemana mana, aku sempat mikir “kalo dia pergi, aku sama siapa”. Namun aku langsung mengucap astaghfirullah karna aku benar benar tidak mau itu terjadi.
Keesokan harinya, aku menemani dia yang terbaring di rumah sakit karna keluarganya ada urusan sebentar. Selama aku menemani dia, dia berbicara kepadaku “kalau aku ngga ada umur, kamu jangan takut ya. Kamu jangan pernah memikirkan yang ngga pantes kamu pikirin. Kamu jangan takut sama keputusan kamu sendiri, jangan pernah memaksakan apa yang seharusnya ga dipaksakan. Nanti, kalau nama aku udah disebarin di masjid. Aku minta kamu jangan nangis Ketika mendengar nama itu, ya? Kamu tau kan, aku ga pernah kuat Ketika lihat perempuan yang aku sayangi menjatuhkan air mata setetes pun? Aku mohon kamu jangan meneteskan air mata kamu, ya?”.
Disaat dia berbicara tentang hal itu dihadapanku, aku benar benaar tidak bisa berbicara sedikitpun. Aku benar benar kaget, speechless. Seperti “kok bisa ya dia berpesan hal ini kepadaku”. tanpa aku sadari, aku langsung memeluk dia sambil berkata “kita ngga akan pisah, kita selamanya, ghan.” Namun dia hanya tersenyum manis dengan menghiraukan kata kataku.”
Sampailah ke tanggal 21 februari 2021 pada jam 21.00, mamahnya meneleponku sambil menangis, disitu pikiraan aku sudah kemana mana, namun mamahnya berbicara “ana…aghan sudah tidak ada”. (pecahhhhh) aku langsung menangis sekencang kencangnya saat mendengar kabar bahwa laki laki yang kucintai selama ini pergi meninggalkanku sendirian… tanpa berlama lama lagi, aku langsung menuju ke rumah sakit dan melihat keadaan dia, Ketika aku melihatnya, badannya sudah kaku, sudah biru, lalu aku membisikkannya “makasih sudah ada buat aku, makasih udah jadi seseoraang yang mengajarkanku apa arti cinta, beristirahatlah dengan tenang, ghan”.
Proses pemakaman Aku selalu berada disamping mamahnya untuk menguatkan, aku menguatkan orang lain sementara aku menguatkan diriku sendiri saja tidak bisa.
Proses pemakaman selesai, dan semua keluarganya pun pulang, hanya tinggal aku sendiri Aku berbicara kepada makamnya, walaupun aku tidak tahu dia disana mendengarnya atau tidak.
“ghan, sekarang udah ngga sakit lagi ya. Sekarang udaah tenang, udah leluasa, ternyata kemarin feeling aku bener ghan. Kamu bakalan ninggalin aku, hehehe. Ghan, satu hal yang belum keluar dari mulut aku, aku belum sempat jujur kepadamu bahwa aku, mencintaimu. ghan, jangan pernah ngerasa sendiri ya. Aku bakal terus disamping kamu, aku gabakal sejengkal pun ninggalin kamu. Setiap minggu aku datang ya ghan. Semoga aku bisa ikhlasin kamu ya ghan, semoga aku bisa menerima kenyataan bahwa kamu udah ngga lagi disamping aku. Ghan, aku pulang dulu ya, lusa kita bertemu lagi, beristirahatlah dalam cinta ghan, I love you”.
Selamat Jalan, Aghantara Putra. laki laki yang sangat aku sayangi. – 21 Februari 2022 –
SELESAI
Cerpen Karangan: Jihan Almaghvira ig: @jihanalmaviraa aku minta komentar kalian di instagram aku yaaa @jihanalmaviraa
Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 18 Maret 2022 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com