Di sore hari yang begitu cerah itu Arka dengan santai menikmati secangkir kopi yang ia buat tadi di teras belakang rumahnya sambil melihat ke arah kolam renang yang ada di depannya, pada saat itu dia sadar ada yang aneh dengan isi yang ada pada kolam renangnya itu. Arka lalu mendekati kolam renang itu dan ia sontak kaget ternyata di dalam kolam renangnya itu ada beberapa ikan nila dan ikan mas yang lagi asik berenang dengan manja.
“ini kenapa ada ikan dalam kolam renang segala ini ulah siapa” ujar Arka yang tidak sadar sudah menumpahkan air kopinnya ke dalam kolam renang. “Hai anakku kamu lagi apa” suara dari belakang Arka, saat Arka melihat ternyata itu suara ayahnya yang sudah berpakaian seperti para pemancing pro. “hai juga yah, ayah kenapa berpakaian seperti itu di rumah?” tanya Arka kepada ayahnya yang sudah duduk di sampingnya. “mau mancinglah Ka, emang ayah mau ngapain lagi aneh-aneh aja kamu ni” ujar Ayah sambil memukul pundak Arka. “mancing di kolam renang yah?” “ya dong, kamu gak liat itu di dalam kolam renang ada beberapa ikan yang ayah beli tadi pagi di pasar” ujar Ayah sambil menunjuk ikan Nila yang melihat mereka berdua. “kan bisa mancing di sungai atau di tempat pemancingan yah” “hai hai hai anak muda yang akan tua kamu tidak ingat ini kan lagi pandemi jadi gak boleh ada kerumunan kan?” Mendengar itu Arka cuma bisa terdiam saja sambil ikut duduk untuk memancing bersama ayahnya di kolam renangnya pada saat itu.
20 menit berlalu suasana saat itu hening tidak ada obrolan seperti tadi dan tiba-tiba ayah bertanya kepada Arka. “KA bagaimana kabar si Indah?” “Indah siapa yah?” “pacar kamu itu loh yang ketemu ayah sama mama di mall itu loh Ka!” “oh itu si Nia bukan Indah namanya” “oh Nia tapi di bajunya ada tulisan Indah, berarti namanya Indah kan Ka!” ujar Ayah yang sudah berhasil mendapatkan ikan mas dari kolam renang.
“jadi kapan kamu mau kenanlin pacarmu ke ayah dan mama emang, apa kamu gak suka sama cewek ya ka?” tanya Ayah dengan tatapan sinis kepada Arka saat itu. “Ya suka lah Yah, Arka sama cewek, udah Arka bosan mancing Arka mau ke kamar dulu mau rebahan saja” Lalu Arka meninggalkan ayahnya sendirian di depan kolam renang.
Saat menuju kamarnya yang ada di lantai 2 Arka dikejutkan dengan suara teriakan dari dapur dan ternyata itu teriakan mbak Ani seorang assisten rumah tangga di rumahnya.
“ada apa mbak Ani ada apaaa…” tanya Arka yang panik saat itu. “ini Bang Arka, kompornya kenapa gak ada apinya bang?” Arka hanya bisa menghela nafas panjang saat itu sambil menjelaskan ke mbak Ani kalau itu kompor listrik yang baru dibeli sama mamanya beberapa hari yang lalu, setelah selesai menjelaskan ke mbak Ani, Arka langsung pergi ke kamarnya.
Pada saat tiba di kamar Arka baru sadar ternyata handphone dari tadi ditelepon oleh Sinta teman satu kampusnya sebanyak 10 kali dan 1 chat wa. “kita harus ketemu hari ini gue butuh loe La!” tulis chat dari Sinta yang hanya di baca oleh Arka.
Tiba-tiba handphone Arka berdering dan itu telepon dari Sinta, Arka lalu menjawab telepon dari Sinta. “apa lagi, berantem lagi sama pacar loe?” “loe kemana saja gue telepon kok gak di angkat!” jawab Sinta dengan nada yang agak kesal. “mancing” “oh ya sudah, Ka gue butuh loe kita bisa ketemu hari ini?” “Bisa mau dimana?” tanya Arka dengan muka bosannya. “di McD aja Ka!” “ya jam berapa ketemunya emang?” “1 jam dari sekarang saja Ka, gue butuh loe banget ini!” Lalu Arka mematikan telepon dari Sinta dan langsung bersiap-siap untuk pergi ke McD yang sesuai Sinta minta saat di telepon tadi.
Setelah selesai siap-siap Arka keluar dari kamarnya dan meminta izin kepada ayah dan mama-nya untuk pergi keluar sebentar.
Selama di perjalanan Arka tidak memikirkan macam-macam kenapa Sinta ingin bertemu dengannya karena Arka sudah paham soal Sinta pasti masalah dia berantem sama cowoknya lagi. Sesampainya di McD Arka langsung saja memesan burger dan minuman favoritnya saat itu. Setelah menunggu sekitar 20 menit akhirnya Sinta datang juga.
Arka langsung berdiri dari kursinya dan menyilahkan Sinta untuk duduk di kursi yang ada di depannya. “berantem lagi sama Ical?” tanya Arka yang ingin memakan burger yang ia pesan tadi. “bukan berantem, tapi dia menghilang Ka” “Oh… menghilang, apa menghilang Sin udah lapor polisi belum loe?” “bukan bukan hilang diculik atau apa, Ical hilang gitu saja beberapa hari ini, gue telepon gak di jawab gue chat gak di bales banyak dech KA” “loe mau es krim cokelat atau kentang goreng” “gue mau cerita kenapa loe tawarin gue es krim sama kentang segala, emang gue anak TK apa Ka?” Tanya Sinta kepada Arka.
Arka berdiri dari kursinya dan pergi untuk memesankan es krim dan kentang yang sudah ia tawarkan kepada Sinta. Setelah pesanan selesai Arka kembali ke meja tadi dan Sinta masih ada di situ sambil melihat kearah luar McD sambil melamun.
“ayo melamun, tar kemasukan jin bahaya loh.” “Ka kenapa ya nasib cinta gue gini betul” Tanya Sinta yang masih menatap kearah luar McD. “lah gue gak tau Sin, ini es krim sama kentangnya silahkan dinikmati” jawab Arka sambil menyerahkan es krim dengan tersenyum untuk menghibur temannya yang lagi bingung mengenai kisah cintanya.
1 jam berlalu, Arka dan Sinta pergi dari McD itu untuk pulang ke rumah masing-masing belum saat di parkiran Arka dikejutkan dengan kedatangan Ical saat itu.
“Hai ka hai Sin” ujar Ical. Sinta hanya diam saja. “eh Ical, gue duluan ya.” “tunggu loe jangan pergi dulu Ka” Mendengar itu Arka tidak jadi membuka pintu mobilnya dan hanya diam saja melihat Sinta dan Ical yang saling berpandangan.
“maafin aku ya Sin” ujar Ical kepada Sinta. Arka hanya bisa diam dan sedikit ingin muntah melihat Ical meminta maaf kepada Sinta sambil berlutut dan tiba-tiba Ical mengeluarkan sebuah kotak cincin dari saku bajunya.
“Sinta aku ingin melamarmu hari ini apakah kamu mau?” Kata Ical sambil membuka kotak cincin di depan Sinta. Sinta hanya bisa diam melihat kotak cincin yang di berikan oleh Ical sambil melihat ke arah Arka, Arka hanya bisa diam saja sambil melihat ke atas apakah akan ada naga atau UFO yang membawanya pergi dari situ.
“Sin kenapa kamu diam saja, Arka kenapa dengan Sinta?” tanya Ical kepada Arka. “Coba usap kepalanya 3 kali Cal mungkin dia bisa ngomong” jawab Arka sambil tertawa kecil. “Ka, Sinta ini manusia” jawab Ical saat itu Arka baru sadar kalau pacar temannya ini adalah cowok yang tidak suka dengan bercanda
Kemudian Sinta berbicara sambil meneteskan air mata. “aku menerima lamaran kamu Cal!” “kamu mau menerima lamaran aku ini Sin?” tanya Ical kepada Sinta. “iya Ical, aku menerima lamaranmu hari ini dan saksinya Arka!”
Aneka hanya diam sambil menunjuk dirinya sendiri kenapa harus ada di situasi seperti ini dan kenapa dia harus menjadi saksi lamaran Ical dan Sinta pada hari itu.
Dan akhirnya Sinta pamitan kepada Arka untuk pulang bersama Ical saja saat itu. Mereka bertiga akhirnya berpisah di parkiran McD, saat di dalam mobil dan ingin pulang Arka sadar ternyata Sinta harus bisa belajar dari mancing yaitu JADI ORANG ITU HARUS SABAR.
Cerpen Karangan: Tamado Blog / Facebook: Randi Pratama