Kisah kita mungkin memang sudah harus berakhir, tetapi walaupun kisah kita sudah berakhir hal tersebut bukanlah akhir dari semua cerita yang ada di dunia. Bukan hanya tentang aku, kamu dan juga dia yang menjadi peran antagonis dalam cerita kita. Cerita kita mungkin memang sudah berakhir, cerita antara aku dan kamu yang saling mencintai dan saling menyakiti di waktu yang bersamaan.
Tentang kepingan perasaan yang sudah menjalar begitu dalam, dan suatu hari perasaan itu kamu tarik dan hancur berantakan. Perasaan ini, perasaan cinta dan benci yang menjadi satu.
Kisah kita mungkin memang sudah harus berakhir, sudah tidak ada lagi tatapan cinta pada setiap pandangan. Titik akhir dari cerita kita sudah didepan mata, semua mimpi yang kita rencanakan hanya akan menjadi angan-angan yang tidak akan pernah terwujud. Kata-kata tajam serta tatapan yang berubah, mengisyaratkan bahwa hubungan ini harus berakhir.
Tetapi jika aku memilih untuk egois, apakah kamu akan memilihku dibandingkan seseorang yang datang dari masalah lalu? Sepertinya tidak, karena seseorang yang hadir diantara kita tampaknya ‘lebih baik’. Dia yang datang dari masa lalu membawa cerita lama dan kenyamanan yang kau damba-dambakan.
Dan pada akhirnya cerita yang kita tulis pada setiap paragrafnya, sudah penuh. Tetapi apakah setiap kata yang kita tulis akan hilang? atau akan ditaruh di tempat yang tidak akan pernah terbuka untuk selamanya?
Jawabannya ya, kisah kita selesai. Dan akan ditaruh ditempat bergembok yang sulit untuk dibuka. Dimana hanya pemegang kuncinya yang dapat membuka.
Setiap kata yang kita toreh dalam kisah kita sekarang hanya akan menjadi sebuah kisah yang berada di ruangan antah berantah, kisah yang akan menjadi hal yang menyesakkan. kisah yang tidak dapat terulang.
Mungkin bagimu kisah yang kita torehkan dalam setiap paragraf ini hanya akan menjadi seperti tumpukan koran bekas yang melapuk, dan sewaktu waktu akan hilang atau kamu buang ketika kamu bosan.
Namun bagiku berbeda, kisah ini akan kutulis dengan cara dan sudut pandang yang berbeda. Dari awal cerita ini mungkin kamu sudah mengingatkanku, bahwa hanya ada perpisahan dan tangisan dalam cerita ini.
Memang semua ini salahku yang mencoba untuk memasuki ruang yang berisi, ruangan yang tidak pernah aku tau apa isinya. Ruangan yang menghipnotisku sehingga aku lupa dengan ruangku sendiri. Hingga aku sadari ruang yang aku miliki ternyata hanya sebuah ruang gelap, hening dan sesak.
Doakan aku, untuk bisa keluar dari ruang sesak yang aku ciptakan ini. Dan aku harap kamu bahagia, dengan pilihanmu. Walaupun rasanya menyakitkan bagiku.
Cerpen Karangan: Matahari
Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 13 Desember 2021 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com