“Wah, sungguh cantik orang itu” ucap brian saat melihat gadis itu.
Hari ini Brian bertemu dengan gadis yang sangat cantik, gadis bernama Livia yang membuat brian terpana. Jam sudah menunjukkan pukul 07.00, semua murid bergegas masuk kelas termasuk Brian dan Livia. Itu hari pertama mereka masuk ke sekolah barunya.
“HAH!!!, kok ada dia disini” Kaget Brian ucap dalam hati Ternyata mereka sekelas.
Saat pulang sekolah Brian memberanikan diri untuk berkenalan dengan Livia. “Halo, boleh kenalan?” Ucap Brian “Boleh, namaku Livia” Saut dia “Namaku Brian, salam kenal ya” “Iya, salam kenal” Setelah itu mereka basa-basi sedikit sebelum mereka pulang ke rumah.
Hari pun berganti, saat itu sedang ada pemilihan ketua kelas, Brian mencalonkan diri, dan dengan mendapatkan suara hampir dari setengah kelas Brian pun menjadi ketua kelas. Jam sudah menunjukkan pukul 13.40, sudah saatnya pulang sekolah. Brian bertemu dengan Livia “Halo Liv, boleh minta nomor HandPhonemu?” Tanya Brian “Boleh, ini ya 08**********” “Terimakasih Liv”
Sebulan pun berlalu, mereka semakin dekat. Saat istirahat, Brian bertemu Livia dan bergegas menghampiri ia. “Liv, pulang sekolah nanti pulang bareng yuk?” Ajak Brian “ayoo aja, tapi nanti aku pulang sekolah ada latihan untuk upacara, jadi nanti kamu nungguin dulu yaaa” Jawab Livia “siappp” Jawab Brian
Akhirnya bel pulang sekolah pun berbunyi, Brian langsung meletakan tasnya di ruang tunggu dan ia bermain bola bersama teman temennya sembari menunggu Livia selesai latihan. Kemudian Livia selesai latihan, ia pun menghampiri Brian. “Heyy, jadi ga nih? aku udah selesai latihan” Ucap Livia “Jadi dongg” Jawab Brian
Mereka pun berjalan ke arah parkiran sekolah, dan pergi ke arah rumah Livia. Saat di jalan tiba-tiba Brian menyatakan perasaannya saat itu. “Liv, aku suka sama kamu” Ucap Brian saat angin sepoy memainkan anak rambutnya “Hah, kenapa aku ga kedengeran” Jawab Livia “Lupakan aja deh” Jawab Brian dengan rasa malu. Brian sudah lega, karena perasaan yang dipendam selama ini sudah diungkapkan.
Brian sudah selesai mengantar Livia ke rumahnya, Brian juga sudah di rumah. Namun Brian masih kepikiran saat ia menyatakan perasaannya kepada Livia siang hari tadi. “Kok tadi aku ngomong kayak gitu ya” Ucap Brian sambil tersipu malu.
Hari pun berganti, mereka bertemu lagi di sekolah. Brian masih merasa malu karena kejadian kemaren, jadi ia tidak mengajak Livia mengobrol hari ini.
Jam menununjukkan waktu istirahat. KRINGGGGGG Suara bel berbunyi. Semua murid keluar untuk makan, bermain, dan melakukan aktivitas lain. Tiba-tiba Livia menghampiri Brian. “BRIANNNN!!!” Seru Livia “kenapa?” Tanya Brian kebingungan “Aku mau ngomong sebentar boleh?” “Boleh”
Mereka pun mencari tempat yang tidak ramai, dan Livia mulai berkata “Sebenernya kemaren aku dengar perkataanmu, aku juga suka sama kamu Brian” Ucap Livia
Brian terdiam sesaat, selama ini gadis yang disukainya ternyata juga menyukainya. “Hah, serius?” “Iya, aku serius” Jawab Livia
Brian dan Livia mulai berpacaran. Pada hari esok Brian memberi tahu teman-temannya, dia sudah berpacaran dengan gadis yang dia incar selama ini “Guys, kemaren aku udah jadian sama Livia”Ucap Brian “Wedehhh selamat ya”Jawab teman-temannya Brian.
Beberapa hari kemudian, Brian mengajak Livia nonton film bareng. “Liv, mau nonton ga?” Tanya Brian “Bolehh” Jawab Livia. Lalu mereka pergi nonton.
Saat mereka sampai di bioskop, Livia melihat sosok cowok yang tampan, sosok ini memikat hati Livia. Saat itu Livia bilang ke Brian bahwa ia ingin pergi ke toilet, tetapi Livia malah menghampiri cowok itu dan mengajaknya berkenalan.
Tiga bulan sudah berlalu, Brian dan Livia masih berpacaran tetapi Livia juga menjalin hubungan dengan cowok yang ia temui di bioskop. Pada hari itu, saat pulang sekolah Livia menghampiri Brian “Brian, hari ini aku ga pulang bareng kamu dulu ya, gapapa kan?” Ucap Livia “Iya gapapa, emang kamu pulang bareng siapa?” Jawab Brian “Oh…, aku pulang sama temenku” Jawab Livia dengan cemas “Ohh, okayy”.
Brian mulai curiga, sudah beberapa hari Livia selalu menolak ajakannya. Brian mulai overthinking karena sikap Livia yang seperti tidak peduli padanya. Brian bertanya kepada teman dekat Livia “Eh, Livia kenapa ya? kok belakangan ini dia seperti menjauh gitu dari aku.” Tanya Brian “Brian, Livia lagi deket sama cowo lain, dia katanya bosen sama kamu” Jawab temannya Livia. Brian sedih dengan perkataan dari teman Livia yang menyatakan bahwa Livia dekat dengan cowok lain.
Beberapa hari telah berlalu, hubungan mereka berdua semakin renggang. Saat bel pulang sekolah Brian pergi mencari Livia “Ketemu juga akhirnya, OIII LIVIAAAA” Teriak Brian dari ujung lapangan. Brian menghampiri Livia, tetapi Livia menghiraukan kedatangan Brian. Brian bertanya kepada Livia. “Liv, kamu lagi deket sama cowo lain?” Tanya Brian. “Engga” Jawab Livia . “Jujur Livvv” Tanya Brian dengan raut muka bersedih. “IYA AKU DEKET SAMA COWO LAIN, KENAPA? AKU UDAH BOSEN SAMA KAMU, AKU MAU KITA PUTUS AJA!” Jawab Livia dengan tidak santai. Livia pun langsung pergi dari tempat itu, dan Brian perlahan meneteskan air mata dan mukanya memerah. Brian bersedia, gadis yang selama ini dia inginkan meninggalkannya begitu saja.
Empat bulan berlalu, Livia sudah berpisah dengan cowok itu, dan ia memiliki keinginan untuk menjalin hubungan dengan Brian lagi. Brian sedang bersantai di rumahnya, dia melamun dan ia tertidur. Brian mimpi saat ia pertama kali ia bertemu Livia dan melakukan segala cara untuk berkenalan dengan dia. Tiba-tiba Brian terbangun dan terdengar suara ketukan pintu
tuk.. tuk… tuk… Brian bergegas membuka pintu. “Haiii” Suara lemah lembut seperti suara Livia dengan muka tersenyum. “Livia??” Jawab Brian dengan rasa terkejut dan terheran-heran.
Tamat.
Cerpen Karangan: Emmanuel Supriyatno, SMP tarakanita 1 Blog / Facebook: @emmanuelabdng