Tepat 7 tahun lalu aku bertemu dengan dia, yang sekarang dia berhasil punya tempat tersendiri dari sudut ruang yang tidak dapat diganti orang lain. Namanya Rafta, sosoknya sederhana, baik, humoris dan asyik. Dia adalah sahabat pena yang entah bagaimana menyelinap menjadi sosok yang paling istimewa.
7 tahun dia membersamaiku tumbuh dan jadi aku yang sekarang. Dia yang mengajariku banyak hal, dia yang membuatku tertawa saat aku sedang tidak baik-baik saja, dia juga selalu berusaha ada saat aku butuh cerita. Seberpengaruh itu peran dia dalam ceritaku.
Tapi saat waktu telah berlalu, kukira aku dan dia punya yakin yang sama, ternyata dia telah menetapkan kata tidak mungkin dalam perjalanan kita. Entah dia yang sudah menaruh putus asa atau memang dia yang tidak ingin berusaha, atau justru aku yang terlalu percaya bahwa kata temu itu ada. Entahlah, mungkin ini hanya sebuah cerita yang perlu diperjelas saja jalannya agar tidak meraba, atau menerka.
Diantara banyak kota aku dan dia memilih Jogja yang katanya sih ”istimewa”. Aku ingin dia menjadi peran utama dalam ceritaku dan aku ingin Jogja yang menjadi saksi dari kisah perjalanan ini. Dia yang akan menjadi ending yang bahagia dari penantian yang tidak sebentar. Tapi setelah dia memilih untuk merangkai cerita dalam hidupnya sendiri dan bukan aku yang dia pilih sebagai pemeran utamanya, sepertinya cerita tentang Jogja hanya tinggal wacana yang akan menguap begitu saja, dan kita lupa bahwa kita masih terikat dalam satu cerita dan belum ada akhirnya.
Untuk jogja maaf aku tak sempat menyapa, karena dia yang menjanjikan jumpa tak lagi ada dalam ending cerita. Perannya kuakhiri ditengah cerita karna bila kubiarkan dia yang menjadi peran utama, mungkin ceritaku tak akan ada akhirnya.
Untuk terakhir kalinya dia memintaku untuk menghadirkanya dalam cerita sebagai sosok yang sesekali hadir hanya untuk menyapa, tapi maaf, karena cerita soal Jogja sudah tak lagi ada maka semua hal yang menyangkutnya juga sudah tidak kuperkenankan.
Selamat tinggal untuk anda yang mungkin akan tetap jadi istimewa, dan teruntuk jogja kututup cerita ini sampai disini, karena tidak perlu ending yang sempurna untuk sebuah epilog cerita biarlah sekedarnya asal jelas untuk disebut tuntas.
Cerpen Karangan: Kellaa Blog: Klakella1.blogspot.com