Penyesalan adalah Hal yang sangat Soobin hindari walaupun sering mengalaminya, satu hal yang sangat Menyesal bagi Soobin, yaitu membiarkan kekasihnya terbaring sendiri di kasur rumah sakit yang tak empuk itu. ia sangat menyesal karna tidak menemani kekasihnya, pantaskah Soobin di sebut kekasihnya?
Soobin adalah kekasih dari Arin si cantik rupawan kakak kelas Soobin, bagaimana bisa mereka bersatu? tentunya takdir yang mempertemukan mereka berdua hingga akhirnya mereka memutuskan berpacaran.
Soobin kini tengah menemani kekasihnya di ruang aula, mereka di tugaskan untuk merangkum sebuah materi untuk ulangan nanti, percayalah mereka adalah pasangan pintar di sekolahnya.
mereka duduk berdampingan sambil berkutat dengan laptopnya masing masing. Soobin jelas senang jika di tugaskan dengan pacarnya Arin.
"mau ku bantu? aku sudah selesai."ucap Arin sambil merapihkan buku miliknya ke dalam tas.
Soobin yang hampir selesai itu langsung mempercepat pergerakannya, ia tak mau jika pacarnya harus menunggu dirinya.
"aku juga, yuk langsung aja."Ucap Soobin tanpa membereskannya dengan benar buku bukunya, Arin yang melihat tentu saja kesal.
"rapihin dulu yang bener, kalo berantakan gitu ga nyaman nanti."
Soobin melihat tumbukan buku dan laptop yang tak sesuai. "kalo gitu tunggu sebentar ya, sebentar banget kok."ucapnya panik.
Arin yang melihat terduduk kembali di kursinya. "Soobin santai aja, lagi pula kita pulang cepet."ucapnya tenang, hingga tak lama Soobin selesai membereskan buku dan laptopnya.
.·´¯`(>▂<)´¯`·.
Hari sabtu, Hari libur untuk seluruh siswa. tapi tidak dengan sepasang kekasih ini, Mereka harus merangkai pertanyaan kembali, untung kerja mereka cepat dan mereka juga sangat menikmati pekerjaan itu.
"udah siap?"ucap Soobin yang lagi nunggu di depan rumah Arin, ia menjemput kesayangannya agar berangkat bersama.
"udah dong, yuk."
Merekapun berangkat menggunakan mobil yang Soobin bawa, tenang Soobin udah punya Sim kok, supaya dia bisa jalan kesana kemari bareng Arin pacarnya.
sesampai di sekolah mereka di sambut langsung oleh walkel masing masing.
"pagi Bu."ucap mereka barengan, mereka langsung salim ke walkelnya.
"pagi juga Arin Soobin."ucap Walikelas Arin
"pagi kembali Soobin Arin."ucap walikelas Soobin.
"Yaudah ayo, Soobin kamu ikut saya ke ruang guru, saya harap kamu bisa menyelesaikannya."ucap walikelas Soobin sambil jalan menuju ruang guru dan di ikutin oleh si tinggi Soobin.
tersisa Arin dan wali kelasnya. "kamu cuman cukup salin sepuluh lembar kertas aja, yuk ikut ibu ke ruang Aula."
pukul 13.52 Mereka baru saja beres di tugasnya maisng masing, Soobin kini tengah menunggu Arin di gerbang sekolahnya, katanya Arin pergi ke kamar mandi dulu sebentar.
tak lama Arin keluar. "udah semua?gaada yang ketinggalan?"tanya Soobin.
Arin mengeleng." gaada kok, yuk kita lanjut jalan aja."ucap Arin semangat, Ia langsung mengandeng tangan besar milik Soobin.
tak lama mereka sampai di kota yang tak jauh dari sekolahan mereka, Arin mengajak Soobin untuk pergi ke Toko buah untuk membeli beberapa buah yang ia mau. setelahnya Arin mengajak Soobin untuk ke Toko baju, sepertinya baju dia banyak yang mengecil. selesai di foko baju Arin mengajak Soobin ke supermarket dekat toko baju.
"belanja dulu ya, kamu gamau beli apa apa?hm~ ini wangi roti kesukaan kamu loh, yakin gamau?"baru saja Arin ingin melihat reaksi Soobin yang ternyata Soobin sudah melihat ke rak roti itu, Arim tersenyum dan mengandeng Soobin ke arah penjual Roti.
"kamu mau roti apa?bentar aku ambin nampannya dulu."
Soobin udah keliling buat liat roti apa aja yang enak di penglihatannya, sepertinya Soobin akan banyak membeli roti disini. jika enak maka dia akan membelinya lagi.
setelah Arin membawa nampan, Soobin mengambil alih nampan tersebut."biar aku yang pegang, soalnya aku beli banyak."
Arin hanya menatap senang ke arah pacarnya itu, sesuka itu pacarnya terhadap roti?bahkan nampan yang Arin bawa sudah penuh tapi Soobin masih mengelilingi rak Roti untuk melihat rotiana yang belum masuk nampan miliknya.
jujur saja Arin daritadi duduk doang tanpa menemani Soobing membayar jajanannya dan bahkan Arin di suruh duduk aja sama Soobin, dan lagi ibu ibu di sampingnya salah paham pada Arin.
"kau tengah hamil muda?suamimu sangat perhatian."ucap ibu ibu tersebut, Arin cuman tersenyum canggung dengan perkataan itu.
Apa Arin terlihat seperti orang hamil?sepertinta tidak.
Arin duduk tenang di kursi sambil mengemil beberapa camilan yang sempat ia beli, saat tengah bersantai tiba tiba ponselnya bergetar menandakan pesan masuk, tiba tiba raut wajah Arin berubah. tak lama Soobin datang dengan menenteng satu kresek yang berisikan Roti.
"mau lanjut?biar aku yang bawa troli."ucap Soobin sambil mendoring troli belanjaanya tak lupa ia juga memasukan kresek rotinya.
Selama jalan mereka sibuk dengan memilih belanjaan, bahkan Arin jalan cepat meninggalkan Soobin yang masih memakan Rotinya.
(-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩___-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩)
mereka sudah selesai dengan belanjanya bahkan Soobin sudah memasukan semua belanjaan ke mobil, Arin tiba tiba saja menjadi pendiam.
"kau kenapa hm? ada sesuatu yang di pikirin?"Tanya Soobin yang fokusnya masih kejalanan, ini sudah malam juga ia sangat Takut kalau Arin tak enak badan karna angin malam.
Arin hanya menggeleng, ia mulai membenahkan duduknya dan pelan pelan menutup matanya. Soobin yang melihat hanya tersenyum, sepertinya Arin kelelahan.
Minggunya Arin tak ingin keluar saat Soobin datang, bahkan ibunya Arin bilang jangan dulu berkunjung. Soobin heran kenapa tiba tiba?
"tapi bu kenapa?Arin baik baik saja kan?"Tanya Soobin khawatir, jujur kalo gini dia khawatir banget sama keadaan Arin.
"dia baik Soobin, kita hanya ada urusan keluarga sebentar.
"baiklah, kalau gitu Soobin pamit dulu bu."
Soobin langsung salim dan pergi meninggalkan rumah Arin, rasa Khawatirnya masih melekat di dadanya, Namun ia cuman bisa berdoa agar Arin baik baik saja.
keadaan Arin kini tengah terbaring lemah merasakan sakitnya di sekujur tubuhnya. "i..ibu..."lirih Arih.
Sang ibu hanya menatap Arin dan mulai membantu anaknya itu, ia baru saja di siksa oleh sang Ayah yang semalam baru pulang dari kerjanya, Ayah Arin pulang dengan keadaan mood yang tak baik lalu ia lampiaskan ke Arin anaknya.
"ibu bantu ya, kamu gamau ke rumah sakit?"Tanya ibunya Khawatir. Arin hanya menggeleng.bia sangat sering mendapatkan luka ini dan itu akan sembuh sendiri Arin yakin.
udah seminggu Arin tidak sekolah, Soobin semakin khawatir bahkan saat dia ke rumah Arin ternyata disana tidak ada siapa siapa. Ayolah tuhan Soobin butuh petunjuk soal pacarnya.
Soobin terus mencari kemana perginya Arin dan keluarganya, setidaknya Soobin harus tau kabar Arin terlebih dahulu maka dia akan tenang.
kini Pukul 22.34 Arin terbaring koma di rumah sakit karna cedera organ dalam yang ia alami, ibu Arin terus menangis di ruangan ia sangat menyesal tak cepat cepat membawa Arin ke rumah sakit.
sudah sebulan juga Soobin mencari keberadaan Arin, bahkan dia meminta teman temannya untuk membantu mencari namun Nihil semuanya tak ada yang tau.
"ayolah semangat, kita baru sebulan."ucap Beomgyu teman seangkatannya Soobin.
"sebulan bukan waktu yang singkat Gyu,aku yakin orang tua Arin sudah membawa Arin pergi."jawab Taehyun.
kini mereka berkumpul di rumah Soobin untuk mendiskusikan apa saja bukti yang di temukan, tapi ternyata tidak ada bikti apa apa. tiba tiba pria berambut kuning datang sambil tergesa gesa.
"aku menemukan letak Arin."ucapnya sambil memberikan alamatnya ke Soobin.
"rumah sakit?"tanya Beomgyu dan Taehyun bersamaan, mereka bertiga menatap Yeonjun yang sedang membenarkan pakaiannya.
"iya, info yang aku dapat dia tengah koma dia mendapatkan luka di organ dalamnya, saat aku tanya lagi ternyata jantungnya bermasalah sepertinya ada yang memukulnya."jelas Yeonjun.
Soobin jelas langsung pergi sendiri meninggalkan mereka berdua yang masih terlamun dengan penjelasan Yeonjun.
"kenapa melamun?Soobin sudah pergi, ayo kita juga!!"teriak Yeonjun yang menyadarkan Taehyun dan Beomgyu.
Di rumah sakit.
Soobin datang dan berlari ke ruangan yang Arin tempati, Soobin Mohon dia datang Arin sudah tersadar dari komanya.
terlihat banyak dokter dan suster di depan kamar Arin, ia menerobos masuk namun yang ia lihat adalah ibunya Arin yang menangis histeris sambil memeluk putrinya.
"IBU MOHON ARIN.....HIKS... BANGUN!!!"teriaknya sambil menggoyang goyangkan tubuh yang tak bernyawa itu.
Soobin menghampiri Arin dan mencoba menahana tangisnya, ia menggenggam tangan Arin yang dulu membuat Soobin candu menggenggamnya dan kini hanya tangan dinginlah yang Soobin genggam.
Soobin melihat ke dokter yang berada di sampingnya. "ini bohongkan dok?pacar saya sehat terus tuh?!!!"tanya Soobin Frustasi.
sang dokter hanya menatap Soobin sedih."maaf tapi jantung miliknya sudah tak bisa bertahan."ucapnya kecil.
seketika Soobin menangis dan memeluk badan kaku Arin, Soobin mohon sekali saja ia mendengar suara Arin. apa Soobin sangat terlambat??
Beomgyu, Taehyun dan Yeonju baru datang dan ia di suguhi permandangan yang menbuat hari mereka tergores. apa se dramatis ini kisah cinta temannya?
tanggal 24 September 2015 Arin sudah di kuburkan, tapi Soobin masih terduduk sambil menundukkan kepalanya.
"maaf aku terlambat, maaf Hiks..."
-End-
gatau ah galau aku😭