Iwan sangat senang. Ia baru saja berhasil menciptakan kacamata yang unik dan tiada duanya. Kacamata tembus pandang.
Otak mesumnya bergerilya. Dalam pikirannya sudah tercantum siapa-siapa yang masuk dalam pandangannya.
Pertama, Tante Mita. Janda muda kaya raya sepupu jauh papanya itu sangat menarik padandangannya. Body seksi ala gitar spanyol. Bibir merekah dan suara mendesah. Membuat pria muda sepertinya mabuk kepayang.
Hari ini kumpul-kumpul keluarga. Acara halalbilhalal yang dihadiri oleh keluarga besar Purnomo. Tante Mita termasuk di dalamnya. Tante Mita adalah istri dari almarhum Om Baraya adik sepupu Pak Anto, papanya Iwan.
Sayangnya baru semalam menikah. Om Baraya ditemukan meninggal dunia besok pagi karena serangan jantung. Makin penasaranlah Iwan dibuatnya. Om yang dulu terkenal playboy dan penakluk wanita itu wafat di malam pertama.
Ilusi liar Iwan makin menjadi. Pikiran mesum terus menguras otaknya yang mulai menggila. Waktu yang ditunggu tiba. Tante Mita sudah ada dihadapan dengan baju seksinya.
Iwan menutup matanya ketika mengenakan benda berbingkai itu di wajahnya. Perlahan ia membuka mata.
Terlihat jelas gundukan besar dan kenyal di dada sang tante. Iwan menelan saliva. Diambilnya segelas jus jeruk dan diminum sambil memandangi tubuh mulus Tante Mita.
Hingga ketika pandanganya sampai pada yang ia inginkan. Tiba-tiba Iwan menyemburkan minumannya hingga terbatuk.
Pak Anto langsung khawatir dan menepuk punggung Iwan.
"Kenapa, Nak?" tanyanya.
Iwan hanya menggeleng. Kini ia tahu kenapa Om Baraya tewas di malam pertamanya. Tante Mita memiliki barang yang sama dengan Omnya.
Timit