Gadis cantik yang bernama Garnier adalah seorang gadis pendiam, Tidak bergaul dan di benci teman nya karna katanya bila seseorang berteman dengan nya dia akan mati, gadis ini gadis yang pintar
Pada suatu hari ia bertemu dengan laki laki tampan yang berjalan membawa payung hitam nya di saat hujan, laki laki itu benar benar dingin seperti es
"Ambilah payung ini "
[Ujar nya sambil memberi payung itu kepada Garnier]
Garnier hanya bisa diam , dia merasakan bahwa tangan laki laki itu benar benar dingin seperti es batu atau mungkin es kutub
"Tapi kau, bagaimana bila payung mu kau berikan kepadaku"
"Tidak apa"
jawab laki laki itu, sembari tersenyum.
"Sungguh, dingin tidak mengganggu ku"
[Ucap laki laki itu dengan tatapan menyakinkan Garnier]
"Garnier:Tapi kan tetap saja"
Garnier merasa sangat bersalah
Tiba tiba ada angin kencang datang, dan laki laki tersebut menghilang saat angin itu sudah berhenti. Seperti angin yang membawanya pergi.
Pada saat di rumah ....Garnier memikirkan laki laki itu kembali.
"Garnier: Apakah dia benar benar akan baik baik saja, sepertinya tidak"
Garnier masih merasa sangat bersalah karena dia tidak membawa payung saat berangkat sekolah tadi dan tak menghiraukan akan terjadi cuaca yang buruk sperti hujan yang datang tiba tiba tadi.
Pagi harinya Nier berangkat ke sekolah dan di sekolah ada kedua teman nya yang membicarakan soal pesta ulang tahun teman nya Yogi.
Yogi adalah anak laki laki yang mempercayai mitos kalau dunia ini ada seorang vampir makluk gaib dll.
"Yogi:Ayolah Hana sempatkan dirimu, untuk pergi ke pesta ku ya kumohon
"Hana :Baiklah aku akan datang karna kita bertetangga"
"Yogi : Garnier kalau kau apakah kau akan datang?!"
Tanya Yogi kepada garnier yang sendari tadi
hanya terdiam menatap jendela.Hari pun menghampiri Garnier saat itu.
"Hana:Garnier ada apa?"
Tanya Hana sembari menepuk pundak Garnier. Nier pun terkejut dan ia langsung menjawab.
"Garnier: Iya ada apa , kenapa?"
"Hana : Kau melamun?
"Garnier : Tidak.
Garnier mengeleng kuekeh.
"Hana : Aa!!benarkah?
"Garnier : Iya.
"Hana : Jadi kamu akan datang?!
"Garnier : Datang kemana?"
"Hana : Katanya tidak melamun tapi ini apa?!"
Ucap hana dengan sedikit kesal karna sahabat nya itu sendari tadi hanya menatap jendela dan ia bohong soal tidak melamun.
"Garnier : Iya maaf."
Garnier minta maaf soal sikap nya yang tidak mendengarkan percakapan teman teman nya tersebut.
"Garnier : Jadi gimana?"
" Yogi : kamu akan datang tidak ke pesta ulang tahunku?!"
"Garnier : Aku akan datang."
Ucap garnier dengan tersenyum lebar kepada Yogi.
"Yogi : Oke kalau begitu."
Sepulang sekolah nya
Garnier berjalan di tortoar dekat jalan menuju rumah nya keadaan langit saat itu hujan tapi tidak begitu deras. Saat berjalan ia melihat seseorang yang ada di pinggir jalan yang sedang duduk terlemas di jalanan tersebut.
"Garnier : Siapa dia kenapa dia duduk termenung di pinggir jalan?"
Keadaan jalan tersebut sangat lah sepi bahkan tidak ada seorang pun yang melewati jalan tersebut hanyalah mobil satu atau dua yang melintas.Garnier pun berjalan ke arah seseorang yang tergeletak di jalan tersebut.
"Garnier : Hei kau kenapa..."
Tanya garnier sembari mendekat lebih dekat.
"Garnier : Hei itu kau!!"
Ucap garnier yang begitu terkejut. orang itu ternyata orang yang memberikan payung nya kepadanya. Garnier pun berjongkok untuk memberikan minum kepada laki laki tersebut tapi.
"Aku tidak butuh air ini"
Orang tersebut menahan botol air mineral itu.
"Garnier : Tapi kau membutuhkan ini"
" Tidak aku tidak membutuhkan nya"
Garnier pun mencoba memahami pria tersebut. dia mencoba melihat keadaan pria tersebut dengan menempelkan tangan nya ke dahi pria tersebut.
"Garnier : Dingin seperti nya tidak menggangu mu , tapi.."
" Garnier : Aku akan menelpon ambulan."
Garnier pun mengeluarkan ponsel nya dan akan menelpon ambulan dan tiba tiba tangan pria tersebut menahan tangan nya yang sedang mengetik nomor ambulan tersebut
"Sungguh aku tidak perlu ke rumah sakit"
"Garnier : Tapi kau?"
" tidak apa diriku baik baik saja."
Ucap pri tersebut ...................Dan Brukkk pria tersebut jatuh untung dengan sigap nya garnier langsung menangkap pria tersebut.
"Garnier : Kalau kau tidak ingin ke rumah sakit aku akan membawa mu ke rumah ku."
Ucap Garnier sambil memapah pria tersebut untuk jalan ke arah rumah nya.
"Aku pelu udangan untuk masuk ke suatu tempat."
"Garnier : baiklah aku mengundang mu ke rumah ku"
Garnier pun membawa pria tersebut ke rumah nya dan membaringkan pria tersebut di kasur kamar nya. Garnier hanya tingal sendiri di rumah itu ayah dan ibu nya di luar negri dan kakak laki laki nya meninggal saat usia Garnier masih sangat kecil.
Garnier pun menyelimuti pria tersebut.
"Garnier : Aku akan membuatkan mu teh hangat agar kau lebih mendingan."
"huk huk"
"terimakasih"
"Garnier : Sama sama"
Garnier tersenyum lebar dan pergi untuk membuat teh untuk pria tersebut.
"Au!!!"
Pria tersebut memegangi kepala nya yang sakit.
"Ada apa dengan ku?!"
Gumang pria tersebut.Pria tersebut locat dari jendela dan pergi ia takut dia akan mencelakai Nier.
Saat Nier kembali dari membuat kan teh Nier terkejut karena pria tersebut pergi begitu saja dan pintu jendela kamar nya terbuka angin sangat kencang masuk ke kamar Nier.
"Garnier : Kemana dia pergi?!"
Keesokan harinya saat Nier pergi ke sekolah.
"Hana : Yogi nier belum datang."
"Yogi : Sepertinya belum".
Yogi yang sendari tadi menulis nama teman teman nya di kertas undangan ulang tahun nya pun menoleh ke arah Hana.
" Hana : Kemana ya dia?!"
Yogi pun mengangkat ke dua pundak nya dan kembali fokus menulis.
"Yogi apa kau mengundang Garnier?!"
Ucap salah satu teman Yogi yang juga di undang ke pesta ulang tahun Yogi.
"Yogi : Iya kenapa ?"
" Dia kan pembawa sial kenapa kau mengundang nya."
"Yogi : Tidak Nier bukan pembawa sial."
Ucap Yogi yang menentang perkataan teman nya tersebut.
Tidak sengaja Nier mendengar kata kata tersebut saat dia ingin masuk kelas nya.Mata Nier sudah mulai sembab dan ingin menangis dia pun tidak jadi masuk kelas dan langsung pergi meninggalkan kelas begitu saja. Hana yang melihat tersebut langsung mengejar Nier.
"Hana : Nier!!"
Hana mengejar nier sampai depan gerbang sekolah tapi dia tidak bisa mengejar karna sudah begitu jauh Nier lari."
"Hana : Aku tau kau butuh waktu untuk sendirian.."
Hana pun memutuskan untuk kembali ke kelasnya dan mengikuti pelajaran.
Pov Nier
"Garnier : Hiks"
Garnier berlari sambil menangis dan dia hampir saja akan tertabrak mobil tapi ada angin yang begitu cepat menyelamat kan nya.
" Kau tidak kenapa napa"
"Garnier : Iya aku tidak kenapa napa"
Garnier yang sendari tadi menunduk dia pun menegak kan kepalanya dan ia melihat orang yang menyelamat kan nya yaitu pria yang kemarin ia tolong.
"Garnier : Kau pria kemarin."
"Gatnier : Bagaimana keadaan mu?"
"Aku sudah membaik dan kemarin aku berterimakasih untuk itu."
"Garnier : Tidak masalah aku hanya ingin membantu."
Pria tersebut membawa Garnier ke atas bukit dimana ia bisa melihat terbenamnya matahari dengan indah, dia membawa Garnier dengan mengendong nya.
Garnier begitu tersenyum lebar saat di ajak ketempat itu sekarang selain sahabatnya yang bisa membuat nya tersenyum sekarang ada pria tersebut yang membantunya tersenyum.
"Tadi kenapa kau menangis"
Tanya pria tersebut kepada Nier.
"Garnier : Aku di benci oleh teman ku karna diriku pembawa sial dan juga seperti awan hitam."
"Tapi kau berbeda dari yang kau ceritakan kepadaku ini"
"Garnier : Maksutnya"
"Kau berbeda kau tidak seperti awan hitam"
"Karna yang kulihat adalah garnier yang seperti pelangi yang warna warni"
"Garnier : Benarkah?!"
"Iya"
Tanpa disadari hari mulai gelap dan pria tersebut mengajak Nier pergi dari tempat tersebut.
"Hey! Ayo kita pergi dari sini ini sudah malam"
Tanpa basa basi pria tersebut langsung mengendong Garnier dan mereka langsung pergi dari tempat tersebut.
Garnier begitu seakan akan ada di negeri dongeng ia dia ajak terbang untuk melihat bulan dan juga berjalan cepat seperti seorang ninja bahkan ia merasa ia seorang putri dan pria tersebut adalah pangeran yang mengajak nya ke langit ke tuju . Ia dan pria tersebut pun sudah sampai di rumah nya pria tersebut mengantar kan nya hingga ke rumah Garnier.
"Jaga dirimu 😉🤫"
Pria tersebut langsung pergi dari tempat Garnier.
Pov pria tersebut.
"Apa kau akan menyukai gadis manusia itu?!"
Tanya seorang pria dengan tegas kepada pria tersebut.
"Sudahlah kak Kai kau jangan mencampuri urusan ku"
"Kai : Kakak hanya ingin memperingati kan mu adik kecil"
"Kai : dia bahkan sudah mengetahui ke kuatan mu adik"
"Jangan pernah kau mengurusi urusan ku kai!!"
"Kai : Kau bahkan sudah mulai berani menentangku adik"
"Sudahlah kai aku tidak ingin bertengkar dengan mu"
"Kai :Aku akan mengurus gadis tersebut"
Kai langsung pergi meninggalkan pria tersebut dengan cepat.
"Kai!!"
Pria tersebut pun langsung pergi ke tempat Garnier.
Sesampai nya di sana .
"Garnier"
"Garnier : Kau ada apa?!"
Garnier yang sedang belajar pun langsung menghampiri pria tersebut yang sedang ada di jendela kamar.
"Garnier : kenapa?!"
"Apakah ada orang yang datang ke sini selain aku"
"Garnier : Tidak.. tidak ada orang selain kau yang datang ke sini."
"Syukurlah "
"Garnier : Memang ada apa ?!"
"Tidak tidak ada apa apa."
"Jaga dirimu jangan buka kan jendela ini untuk siapa pun selain aku"
Pria tersebut langsung pergi begitu saja dan Garnier begitu khawatir ada apa dengan nya kenapa dia begitu banyak pertanyaan di pikiran garnier.
10 menit kemudian setelah pria itu datang ada seseorang yang datang ia mengetuk jendela kamar nier Nier pun penasaran dan langsung membuka jendela dan blam garnier di bekap dan pingsan.
Di sebuah gudang kosong. Garnier terduduk lemas dan pingsan di pojok tembok dan mulai sedikit demi sedikit membuka matanya.
"Kai: Apa kau sudah sadar manusia?!"
"Garnier : Siapa kau!!"
ucap garnier dengan begitu takut.
"Kai : Kenalkan namaku vampir Kai."
Kai melangkah maju ke arah garnier dan jongkok di depan Garnier dan membelai pipi nier dengan kuku kuku panjang nya.Garnier begitu takut di sana di memikirkan tentang vampir.
"Garnier : Vampir!!"
"Kai : Yaa benar Vampir."
"Kai ; Kau tahu teman pria mu tadi dia salah satu vampir juga"
Gatnier terkejut dengn ucapan Kai ia tidak percaya orang yang ia sukai adalah seorang vampir?
"Garnier!!"
Panggil pria tersebut dengan sangat cemas dan menghampiri Garnier yang sedang duduk terlemas dan ada Kai yang juga jongkok di depan Garnier.
"Garnier : Apa benar kau Vampir ?!"
Tanya Garnier dengan perasaan campur aduk antara takut , sedih.
"Iya aku vampir ,tapi tenang saja aku tidak akan meminum darah mu dan bahkan melukaimu.."
Ucap pria tersebut dengan mengulurkan tangan nya. Garnier menghempaskan tangan pria tersebut dan menunduk.
"Nier!!"
"Garnier : Menjauhlah dari ku🥺"
"Baiklah"
"Kai ayo pergi"
"Kai : Tidak bisa dong!"
"Kai : Kita harus melenyapkan dia karna dia sudah tau tentang kita"
Kai menatap tajam Garnier dan mengangkat kepala garnier dengan tangan nya.
"Kai jangan sentuh dia."
Pria tersebut menarik tangan Kai dan membantingnya.
*Brukkk
"Ayo kita pergi aku tidak ingin melukai mu"
Pria tersebut mengulurkan tangan nya kepada kakaknya.
"Kai : Berani sekali kau adik kecil😡"
Kai pun berdiri dan langsung menonjok bagian perut pria tersebut dan pria tersebut jatuh tersungkur di lantai.
"Kai :Kekuatan mu tidak seberapa dengan ku adik kecil , karna kau tidak pernah meminum darah manusia."
Garnier menghampiri pria tersebut dan menangkup pipi pria tersebut dengan ke dua tangan nya.
"Pergilah , aku tidak cukup kuat untuk melawan kakak ku"
"Garnier : Tidak aku tidak akan pernah meninggalkan mu sekarang giliran ku untuk menyelamat kan mu."
Tangan Garnier pun ia lukai dengan batu lancip di dekat pria tersebut dan pria tersebut ia beri kan darah nya.
"Garnier:😊"
Beberapa menit kemudian.
"Kakak aku akan melawanmu "
"Kai : Kau sudah kembali!!"
"Ayo maju kakak!!"
Pertengkaran antara kakak adik tersebut begitu sengit hingga Kai tersungkung di lantai .
"Ayo kita pergi matahari akan segera terbit"
Pria tersebut pun mengulurkan tangan nya.tapi kakak nya ingin mendorongnya ke arah matahari tapi itu malah terjadi sebaliknya pria tersebut langsung melempar kakak nya ke arah yang tidak tersengaja jatuh di antara matahari.
Pria tersebut hampir saja terkena matahari tapi Nier berhasil mencegah .
"Kai : Aaa!!"
"Kakak!!!"
Kai pun terbakar dan menjadi abu.
"Sekarang aku sudah tidak mempunyai siapa siapa lag."
"Garnier : Tidak kau masih memiliki aku."
Pria tersebut pun hanya bisa tersenyum.
Setelah percakapan itu Garnier memutuskan untuk pulang Garnier berjalan ke arah terang dan pria tersebut berjalan ke ara yang gelap.
Garnier berbalik melihat pria itu pergi ke arah gelap.
"Garnier: Apakah kita bisa bertemu kembali."
Mendengar kata kata itu pria tersebut berbalik ke arah Nier
"Mungkin bisa karna aku akan selalu datang saat kau dalam bahaya."
Garnier pun tersenyum dan berbalik pergi.
"ngomong ngomong nama ku Senghun"
"Garnier : 😊"
ENDING .......