Setelah sekelompok preman itu pergi, Jack berusaha bangkit berdiri. Ia berjalan terseok-seok. Sekujur tubuhnya terasa sakit, tapi yang paling parah terasa di bagian lutut kanan.
Semua uang receh yang berhasil dia kumpulkan seharian tadi, lenyap begitu saja. Para preman itu mengambil paksa semua uangnya.
Jack berusaha mempertahankan seluruh uangnya tersebut, namun apa daya. Dia tentu tidak mampu melawan lima orang preman berbadan kekar sendirian.
Para preman itu benar-benar tidak punya hati. Mereka tega memeras uang seorang pengemis seperti Jack. Untuk makan sehari-hari saja sudah sulit, ditambah lagi harus mengahadapi manusia-manusia jahat seperti itu.
Jack merasa sangat lapar, dia belum makan sejak tadi siang. Malam ini dia berniat ke warung nasi di pojokan pertokoan itu untuk membeli sebungkus nasi uduk. Namun ternyata nasib sial menghampirinya. Ketika melewati lorong sempit yang gelap itu, sekelompok preman menghadang dan merampok semua uangnya.
Jack merasa sedih dan marah akan takdirnya. Di tengah rasa lapar yang menjadi-jadi, dia menyeka darah segar yang mengalir di pelipis bagian kiri.
Jack berusaha berjalan dengan susah payah dan tiba-tiba ia kehilangan keseimbangan. Ia jatuh tersungkur di depan pelataran ruko yang telah terbakar dua hari yang lalu.
Jack meringis kesakitan. Dia berfikir apakah dirinya akan mati malam ini. Pandangan matanya mulai berkunang-kunang, Jack merasa sangat pusing. Akhirnya dia pingsan tak berdaya di sana.
Jack tidak tahu berapa lama dia pingsan di sana. Tiba-tiba ia tersadar dan melihat langit masih gelap. Sesuatu yang dingin terasa menyentuh kulitnya. Seperti ada air yang mengalir di dekat kakinya. Celana Jack yang compang-camping menjadi basah terkena air dingin itu.
Jack merasa dingin air itu menyentuh lututnya yang sakit. Ajaib! Seketika lutut Jack pulih. Semua luka di tubuhnya, pelan-pelan mengering dan hilang tanpa bekas.
Sontak Jack kaget dan terperangah. Ia bangkit dengan mudah. Sekujur tubuhnya terasa segar lagi. Bahkan rasa lapar di perutnya hilang begitu saja.
"Apa-apaan ini?" Jack bertanya pada dirinya sendiri.
Ia membolak-balik telapak tangannya yang tadi penuh luka. Kini telapak tangannya baik-baik saja. Ia kini merasa lebih segar dan lebih kuat dari sebelumnya.
BRUGGG!!!
Seorang pria menubruk tubuhnya tanpa sengaja.
"Maaf mas..." Ucap pria itu sambil berjalan cepat lalu berlari meninggalkan Jack yang masih terbengong-bengong.
"Maling! Maling! Tolong!" Dua orang wanita berteriak sejadi-jadinya di belakang Jack.
Jack berbalik badan dan melihat ke arah kedua wanita tersebut.
"Tolong, mas! Tolong! Maling itu mencuri tas saya!" Ujar seorang wanita di antara mereka.
"Yang lari barusan bu? Itu maling?" Tanya Jack.
Kedua wanita itu mengangguk cepat. "Tolong kami, mas!" Ujar wanita itu sambil terisak.
Jack menoleh ke arah terakhir tadi dia melihat pria itu melarikan diri.
"Tunggu saja di sini, bu!" Ujar Jack sebelum meninggalkan kedua wanita itu.
Jack berlari cepat menembus gelapnya malam hingga sampai ke arah jalan yang terang. Beberapa orang masih terlihat lalu lalang di sana. Dengan cepat Jack bisa menemukan si pencuri tadi. Jack mendekatinya dan berkata, "Kembalikan tas wanita tadi!".
Pencuri itu menyeringai melihat Jack. Jack merebut tas itu dari tangan si pencuri dengan cepat. Pencuri merasa kaget, sehingga baku hantam pun terjadi. Jack dengan mudah bisa melumpuhkan pencuri itu. Pencuri itu ketakutan dan lari tunggang-langgang.
Jack kembali menemui kedua wanita tadi dan menyerahkan tasnya. Kedua wanita itu berterima kasih dan menyerahkan sejumlah uang untuk Jack.
"Terima kasih, mas. Terimalah ini sebagai tanda terima kasih kami." Ucap salah satu wanita itu dengan mata berkaca-kaca.
"Tidak usah mbak. Coba diperiksa dulu, siapa tahu ada yang kurang." Jack berusaha menolak.
Namun kedua wanita itu bertahan untuk menyerahkan uang kepada Jack. Jack akhirnya mengalah dan mengucapkan terima kasih. Kedua wanita itu bergegas meninggalkan Jack dengan hati lega.
Jack terbelalak melihat jumlah uang yang diberikan kepada dirinya.
"Gila! Banyak amat!" Ujar Jack.
Hampir dua juta rupiah jumlah uang yang diterima Jack. Sepertinya kedua wanita tadi adalah orang kaya.
"Kalau gini, aku ga perlu jadi pengemis lagi. Aku bisa buka usaha..." Ujar Jack lirih.
Malam itu sungguh ajaib bagi Jack. Ia tiba-tiba memperoleh kekuatan super sekaligus uang dalam jumlah yang lumayan banyak.
Jack sama sekali tidak menyadari, ia telah mengaktifkan sebuah sistem kekuatan super pada dirinya. Hari-hari berikutnya adalah hari-hari kesuksesan bagi Jack.
***TAMAT***