Selamat pagi/ siang / sore / malam semuanya. Saya mengucapkan banyak terimakasih bagi yang sudah menyempatkan waktu untuk membaca masa muda saya saat masih kelas 7 smp. Saya sendiri menganggap cerita ini memilki kesedihan dan kegembiraan yang saling melengkapi untuk membuat alur maju - mundur.
Saat pertama kali saya masuk ke sekolah menengah pertama, saya memilki semangat yang sangat tinggi untuk melanjutkan studi saya di sekolah menengah pertama ini, karena ini adalah peningkatan yang sangat besar. Ibu saya mengatakan jika kita naik dari satu tingkatan sekolah ke tingkatan sekolah yang lebih tinggi, pasti tanggung jawab terhadap setiap kewajiban dan tugasnya akan lebih besar dari sebelumnya.
Saya pikir ini takkan membuat saya keberatan, karena bagaimanapun saya sangat tidak sabar untuk mengikuti pembelajaran di tingkat sekolah menengah pertama. Sebenarnya saya membutuhkan banyak waktu untuk menceritakan satu - persatu kejadian yang membuat saya belajar jika menjadi dewasa tak sepenuhnya enak, orang sukses mana sih yang kerjanya hanya makan, tidur, bangun, mandi tanpa mengembangkan atau mengasah kemampuannya dalam suatu bidang ( talenta/ bakat ).
Setelah kurang lebih 1 setengah tahun menyelesaikan pembelajaran kelas 7 dari semester 1 sampai semester 2 ini, saya bersyukur sekali karena saya bisa belajar dari berbagai hal. Tak hanya mata pelajaran, tapi dari nilai sosial dan norma sosial yang membawa saya untuk terus berkembang menjadi pribadi pelajar yang baik.
Saya merasakan perubahan total yang saya alami ketika masuk sekolah menengah pertama. Misalnya saat saya dulu masih duduk dibangku 1 SD, saya ingat sekali orangtua saya mengantarkan saya sampai kelas dan sekarang orangtua saya hanya mengantarkan saya di depan pintu utama atau pagar utama ( dekat parkiran sekolah) tanpa menemani saya masuk ke kelas. Awalnya saya sulit beradaptasi dengan perubahan tersebut tapi beruntung sekali Tuhan sangat baik untuk menciptakan seorang ibu yang bersedia menjadi sahabat atau pendengar yang baik untuk anaknya. Saya bukan anak mami atau anak manja tapi sejujurnya saya sangat terbiasa mengatakan segala hal kepada ibu saya ( terkadang tidak sih). Saya suka curhat dan ibu saya adalah salah satu teman yang saya percaya karena seorang ibu yang baik seperti ibu saya, tak mungkin menceritakan segala sesuatu yang buruk tentang putrinya. Awalnya saya cukup terkejut dengan segala perubahan kecuali perubahan lingkungan pergaulan karena dari dulu saya sulit untuk bergaul dan tak mudah membuat lingkaran pertemanan seperti teman saya yang lain.
Pertengah semester, saya hampir tak ingin bersekolah lagi, karena tak tahan dengan semuanya. Sampailah di akhir semester dan saya tak percaya karena walaupun saya tak ingin semua perubahan ini terjadi dan menjadi rintangan untuk saya tapi sampai sekarang saya masih bersyukur dan berterimakasih karena mampu menyelesaikan segala rintangannya dengan baik.
~ Gungjunim_Luv
23 : 37
Senin, 20 juni 2022