Betapa bahagianya hati seorang Livia Maharani bagaimana tidak karena beberapa hari kedepan status nya akan berubah dari seorang gadis menjadi seorang istri.
Livia Maharani dan Ryan Wijaya adalah pasangan yang sangat serasi.livia adalah gadis cantik dan pandai sosoknya mampu membuat seorang Ryan Wijaya seorang kapten dari batalyon TNI angkatan laut yang terkenal tegas dan dingin itu luluh hanya dalam waktu dua bulan setelah perkenalan mereka.
perkenalan mereka terjadi ketika Ryan ditugaskan untuk mengawal gubernur yang melakukan kunjungan kerja kedesa tempat Livia tinggal dalam beberapa hari.waktu itu Livia yang berprofesi sebagai guru TK tak sengaja menumpahkan cat yang akan dia gunakan untuk mengajar anak didiknya itu ke celana milik sang kapten.
dengan lembut Livia meminta maaf kepada Ryan dan Ryan pun memaafkan gadis itu dan membantunya membawa cat yang lumayan banyak itu sampai ketempat Livia mengajar.
sesampainya ditempat Livia mengajar Ryan tak langsung pergi namun dia masih memperhatikan livia.dia terpesona akan sosok seorang Livia.
setelah kejadian itu mereka semakin dekat dan tumbuhlah benih benih cinta diantara keduanya.
dengan bermodal nekat Ryan memberanikan diri menyatakan perasaannya pada livia.bagai gayung bersambut Ternyata Livia pun mempunyai perasaan yang sama padanya.
hingga mereka memutuskan untuk menjalin asmara walaupun harus LDR namun hubungan asmara mereka tak berlangsung lama hingga akhirnya mereka memutuskan untuk menikah.
drt....drt.....drt....
suara getaran ponsel membuyarkan lamunan Livia.
diraihnya benda pipih itu dari atas nakas.lalu dilihatnya dari siapa panggilan itu.
Livia tampak menautkan alisnya ketika melihat tulisan unknown number pada layar ponselnya
namun dia tetap menggeser tanda hijau
" hallo....ini siapa ya.....?" tanya Livia
tak ada jawaban dari seberang sana
" hallo .....hai ini siapa...?" tanya Livia meninggikan suaranya
namun masih tak ada jawaban dari seberang sana
" hai kamu Jang...." belum sempat Livia melanjutkan ucapannya
Tut....Tut....
panggilan itu terputus.
setelah beberapa saat hpnya bergetar lagi dengan informasi yang sama yaitu unknown number
Livia masih mengangkatnya..
" are you Livia....?" sebuah suara terdengar dari seberang sana
" yes i'm....who are you.....?" tanya Livia
" it's me....I...I...." panggilan kembali terputus
"siapa sih ....?" Livia bertanya pada dirinya sendiri
drt....drt.....drt.....
telfon kembali bergetar
Livia langsung menyambar benda itu tanpa melihat nama siapa yang sedang menelfon
" hei who are you....?" tanya Livia setengah berteriak
" sayang kok teriak.....?" tanya orang didalam telfon
sontak Livia terkejut setelah mendengar suara yang sangat dia kenal.
suara dari calon suaminya lalu Livia menceritakan tentang penelfon misterius itu.
sang calon suami pun menenangkannya dengan mengatakan jika penelfon misterius itu adalah orang iseng.
Livia sedikit lega dengan perkataan calon suaminya itu.
pagi menjelang kini saatnya Livia mengadakan siraman sebagai calon pengantin
acara siraman pun telah usai kini saatnya Livia beristirahat namun saat matanya hampir terpejam hpnya bergetar tanda panggilan masuk.
Livia tampak binggung melihat nomor asing yang tertera dilayar ponselnya
" Livia i'm coming just for you..!" belum sempat Livia menyapa terdengar suara yang menyatakan bahwa dia datang khusus untuknya
" aku datang menagih janji padamu." terdengar suara dengan logat berbeda
lalu sambungan telfon itu terputus
" seperti suara bule." batin Livia
Livia masih diam mencerna perkataan dari si penelfon
" janji .....?"
" menagih janji....?'"
" janji apa maksudnya....?" Livia masih bingung
karena penasaran akut Livia menekan panggilan pada nomor yang telah menelfonnya tadi
setelah beberapa saat sambungan itu diangkat
" hei siapa kamu....janji apa yang kau maksud...apa kita saling kenal aku tak tau apa pun tolong jelaskan.....??!!" Livia memberondong pertanyaan
terdengar helaan nafas panjang dari seberang sana
" kau melupakan janjimu sendiri Livia..." kata orang diseberang sana terdengar suara itu serak
" janjimu padaku tiga tahun yang lalu saat kita masih berada di Bali.....".
deg
jantung Livia seakan mau copot....
dengan tangan gemetar Livia memutuskan panggilan itu.
matanya berkaca-kaca saat teringat tiga tahun yang lalu saat dia ada dipulau Dewata
waktu itu usianya masih dua puluh tahun dia berada di pulau Bali untuk bekerja
disana dia berkenalan dengan seorang turis asing .
singkat cerita bule itu jatuh cinta pada Livia dan menyatakan perasaannya namun Livia menolak cinta dari pria asing itu
bukan karena ia tak cinta tapi karena banyak pertimbangan lain yang membuat Livia tampak ragu dengan kelangsungan hubungan mereka
bule itu tampak kecewa pada himma namun ia berusaha untuk iklas.namun seiring berjalannya waktu si bule masih saja mengejar Livia dan menunjukkan keseriusan cinta pada Livia hingga suatu ketika bule itu menyatakan kembali perasaanya hingga Livia tak punya alasan menolak
akhirnya Livia pun mau menikah dengan syarat bule itu bisa memenuhi keinginan Livia
Livia mengajukan syarat jika dia akan menerima si bule asal dia mau menetap dan mengubah kewarganegaraan nya menjadi WNI.
si bule pun menyanggupinya namun ia meminta waktu pada Livia untuk menyelesaikan pendidikannya di negara asalnya.dan meminta Livia untuk menunggunya.
Livia pun berjanji akan senantiasa menunggu si bule di Indonesia.
si bule pun kembali ke negara asalnya untuk menyelesaikan pendidikannya.
hubungan mereka masih baik baik saja sampai beberapa bulan.
hingga Livia harus kembali kekota kelahiranya.
dan mereka pun lost kontak karena handphone Livia hilang.
" James...." lirih Livia
kini dia tak kuasa membendung air matanya
pecah sudah tangisnya
ia tak mengira disaat mendekati hari bahagianya cinta yang lama ia lupakan datang menagih janji kepadanya.
entah darimana pria bule itu mendapatkan nomor telepon nya..?
lalu apa yang harus ia lakukan saat ini....?
Livia benar benar tak tau.....?
**********
readers tolong dong kasih saran kepada Livia agar
Livia bisa memutuskan dengan benar ....🙏🙏