amu yang sedang mencari inspirasi dan juga ditemani upi yang sedang minum es teler.
"aargh. gak ada inspirasi. otakku kosooong"
"kan emang selalu kosong. gak digunain sih" slrup
"kayaknya perlu dihajar" sambil tersenyum
"apa? belajar? makanya kayak aku yang selalu belajar. aku bakal ngalahin sho, tauuu" menyombongkan diri
amu langsung menangkap upi dan mengikatnya dengan sangat rapat [termasuk mulutnya].
.
.
.
di ruang osis.
"kak umami. saya kasih upi buat jadi babu. amu sangat ikhlas melakukan kebaikan ini"
"pas sekali. makasih ya amu"
upi berteriak dalam diamnya
"pahala pi. gak papa. adios"
.
.
.
balik ke kelas
memejamkan mata untuk fokus
"fokus amu. inspirasi apa ya?"
saat membuka mata kiki berada pas duduk di depannya.
"fokus aku aja, sebagai inspirasi mu"
"aaa... bismillah"
dengan refleks nya amu mengambil bukunya dan memukul kiki
"aduuh. makin kuat aja" mengusap kepalanya
"kiki? sorry... kamu sih selalu bikin aku kaget. refleks jadinya"
"heheh. pusingin apa sih?"
"aku mau gambar buat club nanti, tapi gak ada inspirasi sama sekali"
"hmm... gimana kalau gambar bertema diri kamu?" saran kiki tersenyum
"aku...? oh ya, aku dapat. makasih kiki sarannya" senyum amu puas
"sama. jadi, diri kamu kayak apa yang bakal digambarin?" kiki penasaran
"bukan diriku. aku dapat inspirasi lain. diriku gak ada yang menarik digambarin, diceritain, apa lagi jadi inspirasi"
amu pun mulai menggambar dengan semangat, tapi kiki tidak mendengarkannya karena fokus ke jepit tengkorak amu.
"jepitnya gak ada lepas ya. nempel mulu. pengen deh jadi jepit yang selalu nempel" batin kiki
kiki meraih jepit amu perlahan...
.
.
.
DUAR...💥
"kiki. lu dicariin anak club"
sho mencekik kiki perlahan sambil tersenyum
"egh. i.. iya. lu bangke ngapain nyekik gu..."
toro mendirikan kiki dari tempat duduk nya dan mengantar kiki keluar kelas sampai menghilang jasadnya.
"mulai lagi ulahnya. jangan sampai turun tangan"
toro meraba sakunya yang isinya pistol.